Jangankan macan besar yang kuat, bahkan kucing kecil yang lemah pun kalau demi kemerdekaan dirinya, pasti akan melakukan tindakan yang benar-benar pantas, perlu, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap mereka lakukan. Makanya, dengan berbekal “iktikad” atau “niat baik yang benar-benar alias tidak seolah-olah saja baik, lebih baik, maupun terbaik, bukan niat baik yang terlalu baik dan juga bukan niat baik yang terlalu tidak baik,” marilah kita kendalikan diri kita sendiri masing-masing untuk minimal tidak sampai menjajah maupun menindas siapapun! Oke?

Ketika jadi penegak hukum, jadilah penegak keadilan, janganlah malah menjual keadilan! Ketika jadi guru, jadilah guru yang mendidik secara baik! Ketika jadi wakil rakyat, jadilah pelindung rakyat, jangan malah melindungi rayap! Setuju? Merdeka!!!

Keterbukaan dan wawasan kesetaraan, adalah sepasang sifat sikap yang sangat baik dan bermanfaat dalam mewujudkan, merawat, maupun menumbuhkan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang benar-benar berkebaikan, berkebajikan, berkeadilan, berkeberadaban, dan berkesinambungan!

Bulan Agustus adalah bulan ekstra keramat bagi bangsa kita, marilah kita hormati bulan Agustus 2023 ini secara “beriktikad” atau secara benar-benar BAJU2RA6BERTETADI alias secara benar-benar (tidak seolah-olah saja) BA-ik, JU-jur, RA-mah, RA-jin, BER-tanggungjawab, BER-imajinasi, BER-inisiatif, BER-ani, BER-syukur, BER-manfaat, TE-kun, dan TA-hu-DI-ri!. Setuju? Terima kasih alias matur suksma alias thank you!

Seburuk-buruknya nasib manusia adalah ketika manusia sudah mulai kehilangan nalar atau sifat-sifat luhur dan/atau budayanya sebagai makhluk termulia di antara semua makhluk ciptaan Tuhan.

Jika memang masih belum sanggup atau belum bersedia untuk saling membantu atau saling mencintai antar sesama anak bangsa, mengapa tidak kita coba saja untuk tidak saling membenci dan/atau tidak saling menyakiti saja terlebih dahulu? Setuju? Merdeka!

Dengarkanlah suara hati kita sendiri masing-masing secara baik dan jujur, lalu laksanakanlah secara sebaik dan sejujur mungkin!

Jangankan hal-hal yang tidak baik, bahkan hal-hal yang baik-baik dan yang seharusnya merupakan anugerah pun, kalau kita sikapi dan amalkan secara terlalu berlebihan (ekstrem), bisa saja berbalik atau berubah menjadi musibah! Setuju??

Kalau memang mau membangun NKRI, marilah kita kurangi beromong-kosong sambil meningkatkan produktivitas maupun kreativitas kita dengan rajin bekerja keras, bekerja cerdas, bekerja sama, berbagi rezeki, bayar pajak, maupun dengan bekerja bakti menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup kita bersama. Setuju? Merdeka!!!

Masalah klasik manusia sejak zaman purba adalah sangat suka mengatur, tetapi sangat tidak suka diatur. Sangat suka mengatur, tetapi sangat amat tidak suka dan juga sangat amat tidak mampu mengatur dirinya sendiri secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, dan sportif!

Kita memang berhak untuk mewajibkan diri kita untuk melakukan kebaikan maupun kebajikan kepada siapa atau apa pun, tetapi kita sama sekali tidak berhak mewajibkan siapa/apapun untuk melakukan maupun tidak melakukan apapun. Oke?

Penderitaan maupun kebahagiaan adalah dua hal yang menular, jika kita tunjukkan secara terbuka, bisa saja balik kembali ke diri kita sebagai pantulan atau bumerang!

Marilah kita sadari, pahami, dan manfaatkan “rasa-iri-kita” secara positif, justru untuk memotivasi diri kita dalam rangka berintrospeksi dan meningkatkan kualitas diri kita ke tingkat yang lebih baik, lebih jujur, lebih makmur, dan lebih bahagia!

Nasib baik itu sebaiknya merupakan hasil kesengajaan yang kita rencanakan secara matang serta laksanakan secara konsisten dan konsekuen, bukan hanya merupakan suatu kebetulan atau ketidaksengajaan! Oke? Merdeka!

Hanya Istri bodoh dan tidak tahu diri saja lah yang suka membuat suaminya takut pada dirinya. Jangan takut-takuti suami Anda, karena suami yang takut-istri biasanya lemah, loyo, dan tidak akan mampu mencintai istrinya secara wajar!

Sebagai manusia berbudaya yang merdeka, marilah kita hargai uang atau duit secara wajar-wajar saja, jangan berlebih-lebihan!

Nasib baik itu sebaiknya merupakan hasil kesengajaan yang kita rencanakan secara matang serta laksanakan secara konsisten dan konsekuen, bukan hanya merupakan suatu kebetulan atau ketidaksengajaan! Oke? Merdeka!

Untuk maju secara laras, seharusnyalah kita punya kreativitas dan mau bekerja keras secara cerdas, bukan malah hanya menunggu mukjizat atau fasilitas dari atas!

Jodoh dan rezeki memang di Tangan Tuhan, makanya berusahalah mendekat dengan Tangan Tuhan yang sebenarnya ada di mana-mana!

Kalau ingin menang lotre, belilah kupon lotre! Kalau ingin dapat jodoh, bergaullah dengan orang-orang yang cocok secara wajar dan Merdeka!

Orang-orang bahagia adalah orang-orang yang hampir selalu tahu hal-hal yang benar-benar pantas dan perlu mereka ketahui, sehingga mereka pun tidak sampai sok tahu atau mencari tahu hal-hal yang belum pantas dan/atau tidak perlu!

Kalau tidak terlalu sangat amat terpaksa sekali, janganlah menjelek-jelekkan orang, apalagi orang yang sudah jelek, karena dosanya bisa dua kali lipat! Setuju?

Banyak kenyataan “buruk” yang terjadi di luar keinginan kita, tetapi banyak juga kenyataan “baik” yang ternyata sesuai dan/atau bahkan lebih baik dari yang kita inginkan. Terima kasih Tuhan.

Gantungkanlah cita-cita kita setinggi langit, tetapi tentu saja pilihlah langit yang tidak terlalu tinggi dan/tetapi juga tidak terlalu rendah.

Sebagai manusia, kita wajib dan berhak berusaha maupun berupaya untuk memenuhi berbagai kebutuhan maupun keinginan kita, tetapi tentu saja secara wajar, adil, dan beradab!

Tuhan Yang Maha Tahu pasti lebih tahu apa saja yang sebenarnya kita butuhkan, tetapi kita biasanya lebih tahu apa yang kita inginkan, he,,he.

Lakukanlah “ibadah” dalam bentuk melakukan kebaikan maupun kebajikan yang benar-benar
baik dan bermanfaat bagi diri kita dalam kesadaran dan kapasitas kita sebagai makhluk
sosial yang juga makhluk individu. Terima kasih!

Kalau memang masih mampu punya cukup waktu luang, cari dan buang lah uang halal, legal, dan logis kita secara wajar dan/atau menyenangkan! Setuju???

Sekadar berpura-pura tidak baik, tentu saja lebih baik dan lebih bermanfaat daripada berpura-pura baik. Setuju? Terima kasih!

Orang yang bernasib baik, adalah orang yang sudah mau dan mampu mensyukuri hidupnya secara apa adanya tanpa menunggu terjadinya keajaiban yang muluk-muluk dan/atau tidak masuk akal! Oke? Merdeka!!