Renungan

Renungan Joger, Selasa, 13 April 2021

Kalau bisa, tetaplah buka lebar-lebar otak, hati, mata, telinga, hidung, maupun mulut kita secara benar-benar beriktikad atau secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, wajar, optimal, sehat, merdeka, dan tahu diri, untuk menampung segala hal yang benar-benar pantas, perlu, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap kita tampung dan manfaatkan untuk benar-benar mewujudkan, merawat, dan menumbuhkembangkan kemaslahatan, keselamatan, kesehatan, kegembiraan, kebahagiaan, dan/atau kesejahteraan hidup kita bersama yang benar-benar berkeadilan dan berkesinambungan. Oke? Salam beriktikad dari Joger, Kuta Balinesia.

Renungan Joger, Minggu, 11 April 2021

Pada dasarnya, sikap optimis yang benar-benar sehat itu, walaupun tetap berbeda, tetapi sebenarnya sama saja dengan sikap pesimis yang benar-benar sehat, karena sikap optimis yang benar-benar sehat itu sebenarnya adalah sikap percaya bahwa kesempatan yang sama tidak mungkin datang dua kali, tetapi kesempatan-kesempatan yang berbeda (selama kita masih hidup) pasti akan datang dalam bentuk, keadaan, dan waktu yang lain.

Renungan Joger, Sabtu, 10 April 2021

Tidak semua adat, aturan, gagasan , kebiasaan, tradisi, maupun undang-undang lama harus kita tolak atau campakkan begitu saja, tapi juga tidak semua dari mereka harus kita terima, dukung, serta lanjutkan secara membabi buta, karena kita kan bukan babi dan juga seharusnya tidak buta hati dan buta logika. Wajar-wajar sajalah. Merdeka!

Renungan Joger, Kamis, 08 April 2021

Marilah kita bersatu dalam doa dan karya-karya positif, mengisi dan membangun negeri kita tercinta ini sesuai dengan bakat dan kemampuan kita masing-masing. Bagi yang sudah besar, silakan melakukan hal-hal yang besar-besar. Bagi yang belum besar, lakukanlah hal-hal positif secara kecil-kecilan! Merdeka!

Renungan Joger, Rabu, 07 April 2021

Paling repot dan menyedihkan kalau sebuah negara besar yang seharusnya sudah merdeka tapi masih saja dikuasai justru oleh orang-orang yang sebenarnya belum benar-benar merdeka. Merdeka itu adil! Merdeka itu wajar! Merdeka!

Renungan Joger, Selasa, 06 April 2021

Dengan berbekal iktikad (niat yang benar-benar baik, lebih baik, terbaik, tapi tidak terlalu baik, apalagi terlalu tidak baik) lakukan berbagai hal positif (baik dan bermanfaat) sesuai dengan kepantasan, keperluan, kemampuan, dan kesempatan kita masing-masing secara ikhlas dan mantap. Ngotot boleh, ngoyo jangan. Wajar-wajar saja! Merdeka!

Renungan Joger, Jumat, 02 April 2021

Kalau memang dianalogikan sebagai “bencana nasional”, mungkin ada baiknyalah pemerintah dengan berbekal “iktikad” (niat baik yang benar-benar, tidak seolah-olah saja baik) membuka kantong penampungan sumbangan sukarela gotong royong dari segenap warga Negara Kesatuan Republik Indonesia (bukan hanya dari orang-orang tertentu maupun dari pengusaha besar saja) kemudian kelola dan manfaatkanlah secara baik, jujur, adil, beradab, transparan, dan bertanggungjawab! Oke?

Renungan Joger, Kamis, 01 April 2021

Sadar dan paham kah Anda, bahwa bekerja bakti menjaga kebersihan maupun kelestarian lingkungan hidup kita bersama secara benar-benar baik, jujur, ramah, rajin, wajar, adil, dan beradab, juga termasuk ibadah yang kemungkinan besar diterima oleh Tuhan (kita bersama) Yang Maha Esa, Mahabaik, Mahatahu, Mahaadil, Mahakuasa. Stop Buang/bakar sampah sembarangan! Selamat beribadah secara baik dan wajar!

Renungan Joger, Rabu, 31 Maret 2021

Kami (segenap anggota keluarga Joger beserta semua pendukung filosofi GARING yang sudah mampu dan mau mensyukuri rezeki ti-GA pi-RING kami setiap hari) merasa berhak untuk tidak ikut-ikutan rebutan bantuan dari pemerintah kita yang saat ini sedang sangat amat susah dan sibuk mengatasi efek negatif pandemi covid19 yang berkepanjangan ini maupun efek negatif banyaknya bencana alam. Bagi “kalian” yang punya wewenang maupun kekuasaan, tolong janganlah malah rajin ber-KKN-ria. Merdeka!

Renungan Joger, Selasa, 30 Maret 2021

Setoran duit boleh saja lebih, tapi setoran kasih sayang tidak boleh kurang! Apa gunanya peningkatan setoran duit, kalau ternyata diikuti dengan menurunnya setoran kasih sayang? Marilah kita jaga agar setoran duit dan setoran kasih sayang sama-sama meningkat!!!

Renungan Joger, Senin, 29 Maret 2021

Tahukah Anda, bahwa “Happy Ending” hanya sering terjadi di film-film saja. Makanya, bagi Anda yang suka pada “Happy Ending”, sering-seringlah nonton film-film yang “Endingnya happy”! Setuju? Setuju, tidak setuju, tetap happy!

Renungan Joger, Senin, 29 Maret 2021

Tahukah anda, bahwa “Happy Ending” hanya sering terjadi di film-film saja. Makanya, bagi anda yang suka pada “Happy Ending”, sering-seringlah nonton film-film yang “endingnya happy”! Setuju?
Setuju, tidak setuju, tetap happy!

Renungan Joger, Minggu, 28 Maret 2021

Orang layak disebut terpelajar, bukanlah hanya karena sudah bertitel S1, S2, maupun S3. Orang terpelajar adalah orang yang masih membuka otak, hati, maupun iktikadnya untuk menerima, mengelola, dan benar-benar memanfaatkan berbagai macam data, informasi, teori, konsep, dogma, ide, filosofi, maupun ilmu untuk menciptakan kemaslahatan, keselamatan, kesehatan, kegembiraan, kebahagiaan, maupun kesejahteraan hidup bersama yang benar-benar berkeadilan dan berkesinambungan. Oke? Terima kasih!

Renungan Joger, Jumat, 26 Maret 2021

Kalau bisa, marilah kita ciptakan lapangan kerja yang menyejahterakan diri kita sendiri maupun menyejahterakan makin banyak sesama anak bangsa kita yang baik dan rajin, justru agar tidak makin banyak sesama anak bangsa kita terpaksa jadi preman atau ikut demo yang tidak jelas asal-usul maupun tujuannya yang positif, konstruktif, maupun produktif. Bagi “kalian” yang kebetulan sedang punya wewenang, janganlah sewenang-wenang! Bagi “kalian” yang sedang punya kuasa, janganlah sok kuasa! Kurangilah ber-KKN-ria, sebelum benar-benar menghentikannya! Marilah kita bantu mereka yang pantas dan perlu kita bantu secara wajar! Oke?

Renungan Joger, Kamis, 25 Maret 2021

Kalau bisa, janganlah sampai benar-benar menjelek-jelekkan orang benar-benar jelek karena dosanya bisa diperhitungkan dobel atau dua kali lipat daripada kalau kita sampai benar-benar menjelek-jelekkan orang yang tidak benar-benar jelek! Inilah salah satu (bukan satu-satunya) ajakan (bukan ajaran) versi Joger, Kuta, Balinesia (Bali yang tak terpisahkan dari Indonesia, Asean, Asia, Dunia, maupun dari alam semesta kita ini). Setuju?

Renungan Joger, Senin, 22 Maret 2021

Marilah kita tingkatkan rasa cinta kita pada produk-produk maupun jasa-jasa dalam negeri, justru dengan semangat berintrospeksi maupun tekad untuk meningkatkan kualitas produk-produk maupun jasa-jasa dalam negeri sambil melakukan efisiensi berkeadilan agar tidak sampai terjadi peningkatan biaya produksi yang terlalu tinggi. Kurangilah kepongahan untuk melakukan korupsi maupun pemungutan liar terhadap siapapun. Marilah kita cintai produk maupun jasa dalam negeri secara merdeka!

Renungan Joger, Minggu, 21 Maret 2021

Kekayaan tanpa kebijaksanaan saja sudah berbahaya maupun merepotkan, apalagi kemiskinan tanpa kebijaksanaan! Kebijaksanaan adalah saringan atau filter yang menyaring hal-hal yang ekstrim, eksesif, maupun destruktif! Makanya, kalau bisa, tetaplah buka otak maupun hati kita lebar-lebar, justru agar keputusan-keputusan kita tetap benar-benar baik, jujur, adil, beradab, bermoral, beretika, dan/atau bijaksana! Terima kasih!

Renungan Joger, Sabtu, 20 Maret 2021

Renungan Joger, Sabtu, 20 Maret 2021.
Awas! Janganlah karena tidak tercerap oleh indera-indera kita, lalu kita secara sok jago mengira dan/atau apalagi yakin bahwa Tuhan itu tidak ada dan tidak senantiasa mengamati kita selama 24 jam setiap hari atau selama 60 menit setiap jam dan/atau bahkan selama 60 detik setiap menit tanpa henti dan tanpa jeda! Tidak perlu takut, tapi tetaplah sadar & paham bahwa semua pikiran, perkataan, maupun perbuatan kita senantiasa diamati oleh Beliau Yang Maha Esa, Mahatahu, dan Mahapengamat!

Renungan Joger, Kamis, 18 Maret 2021

Bagi orang yang sedang benar-benar haus, tentu saja segelas air lebih berharga daripada segelas emas. Bagi orang yang sedang benar-benar lapar, tentu saja sepiring nasi campur lebih berharga daripada segelas air. Bagi orang yang sedang benar-benar butuh cinta, tentu saja secuil cinta lebih berharga daripada segudang beras. Bagi orang yang benar-benar materialistis, satu jua US dolar yang haram maupun hasil korupsi tetap saja lebih dia sukai daripada sejuta rupiah yang halal dan legal. JOGER MEMANG JELEK, TETAPI tidak terlalu MATERIALISTIS!

Renungan Joger, Rabu, 17 Maret 2021

Banyak orang mengira bahwa bertanggungjawab itu hanyalah urusan menanggung dan menjawab saja, padahal bertanggungjawab itu adalah sikap hidup atau sikap mental yang benar-benar teliti, cermat, dan hemat sejak merencanakan apapun! Ayo, marilah kita jaga ketelitian, kecermatan, serta kehematan kita secara sebaik mungkin, sejujur mungkin, dan/atau semerdeka mungkin! Jangan merencanakan yang tidak mungkin-tidak mungkin! Setuju? Setuju tidak setuju tetap terima kasih! Merdeka!

Renungan Joger, Selasa, 16 Maret 2021

Kalau bisa, janganlah sampai terlalu baik dan/atau apalagi sampai terlalu tidak baik! Tetaplah miliki dan jalankan sikap hidup yang benar-benar wajar, optimal, bermoral, beretika, beragama, ber-Tuhan, manusiawi, berwawasan lingkungan, berkeadilan, berkemerdekaan, dan/atau benar-benar BAJU2RA6BERTETADI alias benar-benar BA-ik, JU-jur, RA-mah, RA-jin, BER-tanggungjawab, BER-imajinasi, BER-inisiatif, BER-ani, BER-syukur, BER-manfaat, TE-kun, dan TA-hu DI-ri. Setuju?

Renungan Joger, Jumat, 12 Maret 2021

Renungan Joger, Jumat, 12 Maret 2021.
Ternyata “kurangnya sifat dan sikap benar-benar merdeka”, adalah salah satu (bukan satu-satunya) masalah mendasar yang membuat kita atau bangsa Indonesia ini tidak bisa benar-benar kompak, bangkit, dan maju ke arah yang benar-benar berkesejahteraan bersama yang benar-benar berkeadilan dan berkesinambungan, Terlalu banyak orang kita yang masih bermental penjajah dan korup! Quo vadis NKRI? Quo vadis Pancasila?

Renungan Joger, Rabu, 10 Maret 2021

Seorang anak SD kelas IV bertanya polos pada ayahnya yang terkenal suka membantu sesama, “Pah, Papah selalu mengajak kami untuk membantu sesama, lalu mereka yang kita bantu itu apakah mereka juga harus membantu kita sebagai sesama mereka?” Jawaban sang ayah, “Ya, mereka juga punya kewajiban membantu kita dalam bentuk mensyukuri bantuan kita yang benar-benar ikhlas dan wajar secara benar-benar ikhlas dan wajar juga!” Setuju?

Renungan Joger, Selasa, 09 Maret 2021

Jangan meremehkan uang, tapi juga jangan dewa-dewakan uang! Marilah kita berdoa, bekerja, dan berkarya nyata secara baik, jujur, ramah, rajin, bertanggungjawab, dan/atau wajar, sehingga kesuksesan kita pun tidak sampai dibebani ekses-ekses negatif yang cepat atau lambat pasti akan menyusahkan dan/atau bahkan menyengsarakan kita, terutama jiwa kita. Wajar-wajar sajalah!

Renungan Joger, Kamis, 04 Maret 2021

Jangan biarkan pikiran, tenaga, cinta, minat, semangat, bakat, dana, serta waktu kita direkrut, direnggut, dan/atau apalagi dikuasai oleh NARKOBA jahat!!

Renungan Joger, Rabu, 03 Maret 2021

Selama tidak kita biarkan tumbuh secara liar dan berlebih lebihan, rasa iri sebenarnya bisa sangat mendorong kita untuk berusaha lebih keras demi tercapainya hasil yang lebih baik dan lebih hebat bagi kemaslahatan kita bersama!

Renungan Joger, Senin, 01 Maret 2021

Orang-orang yang sok kuasa pada suatu ketika pasti akan hancur, terutama ketika harus berhadapan dengan kekuasaan yang lebih besar, lebih kuat, dan lebih sok kuasa lagi! Oke?

Renungan Joger, Jumat, 26 Februari 2021

Tahukah Anda, bahwa rasa cinta maupun rasa kasih sayang itu tidak selalu harus disampaikan dengan bunga mawar merah saja, dan juga tidak hanya disampaikan pada tanggal 14 Februari saja, tapi bisa juga kita sampaikan setiap saat dengan bunga deposito yang halal, legal, dan/tapi tidak di luar BI rate. No Money = No Honey = No Bali, he..he.

Renungan Joger, Kamis, 25 Februari 2021

Barang siapa tidak mau sampai jadi “pengemis” maupun sebagai penerima bantuan di kala musim paceklik maupun di masa pandemi yang berkepanjangan seperti sekarang ini (2020 & 2021 ini), sebaiknyalah berhemat secara wajar dan disiplin di saat sedang banyak rezeki. Setuju?

Renungan Joger, Senin, 22 Februari 2021

Kebaikan yang benar-benar (tidak seolah-olah saja) baik dan bermanfaat, biasanya tidak perlu dipaksakan penerimaannya maupun pelaksanaannya, walaupun memang sering kali butuh waktu dan juga butuh bukti nyata untuk menyadarkan maupun memopulerkannya. Jangan terlalu dipaksakan, karena kalau sampai terlalu dipaksakan, walaupun yang terlalu kita paksakan itu adalah kebaikan, tetap saja tidak baik! Terima kasih!