Renungan

Renungan Joger, 13 September 2024

Kita memang tidak harus tahu semua hal, tetapi (kalau bisa) ketahuilah semua hal yang benar2 pantas dan perlu kita ketahui secara benar2 wajar (jangan kurang ajar). Terima kasih!

Renungan Joger, 12 September 2024

Marilah kita ramai2 galakkan dan/atau tingkatkan kecemburuan berbuat sosial yang positif, justru agar kecemburuan sosial yang negatif pun bisa dan boleh berkurang di NKRI kita yg indah, luas, subur, kaya, besar, kuat, punya Bhinneka Tunggal Ika, punya Soempah Pemuda, Punya Pancasila, punya UUD ‘45 yang bahkan sudah 4 kali diamandemen. Terima kasih!

Renungan Joger, 11 September 2024

Selamat jalan & terima kasih untuk Bung Faisal Basri yang bagi kami (Joger), adalah salah satu cendekiawan kita yg tidak hanya sekadar kritis, tetapi benar-benar punya cukup banyak data, informasi, maupun ilmu yang sebenarnya sangat amat kita atau bangsa ini butuhkan untuk membangun NKRI ke arah yang lebih maju ke depan, secara lebih berkeadilan dan lebih berkeberadaban. Semoga semangat berkemerdekaan Bung Faisal Basri tetap hadir di NKRI kita tercinta ini! Selamat jalan Bung! Terima kasih!

Renungan Joger, 10 September 2024

Pada dasarnya, sangat jarang ada manusia yang mau secara sukarela dipimpin atau diatur oleh ‘orang lain’, apalagi ‘orang lain’ yang belum terbukti benar2 mau dan mampu memimpin atau mengatur dirinya sendiri. Merdeka!

Renungan Joger, 8 September 2024

Kalau lingkungan kita memang sudah baik, apa salahnya kalau kita ikut baik, tapi kalau lingkungan kita belum baik, apa salahnya kita pengaruhi mereka dengan kebaikan maupun kebajikan!

Renungan Joger, 7 September 2024

Cintailah pekerjaan kita secara serius, tapi cintai dan kasihilah diri kita, keluarga kita, dan sesama kita secara lebih serius lagi! Setuju?

Renungan Joger, 6 September 2024

Kalau memang boleh dan/atau apalagi harus memilih salah satu saja, tampaknya bulan ini saya lebih suka tidak punya pacar, daripada tidak punya uang, apalagi punya pacar yang hampir selalu kekurangan dan suka minta uang dari kita, he..he.

Renungan Joger, 5 September 2024

Kalau saja kita tidak suka membanding-bandingkan diri kita dengan pihak lain, maka kita pun tidak akan sampai perlu terjebak dalam perasaan minder maupun perasaan super.

Renungan Joger, 3 September 2024

Bagi yang masih punya otak, berpikirlah dengan otak! Tapi bagi yang tidak punya otak, tetaplah berpikir, walaupun cukup dengan “otak-otak”!

Renungan Joger, 2 September 2024

Kami adalah “orang-orang beriktikad” atau “manusia benar-benar merdeka” yang sangat suka pada hari Minggu, Sabtu, maupun Jumat, tetapi kami sama sekali tidak membenci hari Senin, Selasa, Rabu, maupun Kamis, apalagi kalau kami sedang “berlibur panjang” di Balinesia atau di pulau Bali yang tak terpisahkan dari Indonesia, dari ASEAN, dari Asia, dari Dunia, maupun dari alam semesta kita yang sama dan yang satu ini.

Renungan Joger, 1 September 2024

Sebelum, sembari, maupun sesudah berdamai dengan orang lain, pihak lain, lingkungan, atasan kita, bawahan kita, maupun dengan pemerintah kita – sebaiknyalah kita berdamai dulu dengan diri kita sendiri dalam kesadaran dan kapasitas kita sebagai makhluk sosial yg juga makhluk individu. Terima kasih. Merdeka!

Renungan Joger, 31 Agustus 2024

Kalau memang benar-benar ingin dosa-dosa kita diampuni oleh Tuhan (kita bersama) Yang Maha Pengampun, pastikanlah bahwa kita sendiri memang sudah benar-benar sadar, paham, dan menyesali dosa-dosa kita yang sudah benar-benar tidak mau kita lakukan kembali saat ini maupun di masa yang akan datang. Terima kasih!

Renungan Joger, 30 Agustus 2024

Kalau bisa – janganlah jadikan UMKM kita hanya sebagai penonton saja, tetapi ajaklah mereka untuk melakukan “SWOT analysis” sebelum, sembari, maupun sesudah benar-benar berdoa, berkarya nyata, bekerja keras, bekerja cerdas, bekerja sama, maupun berjuang meningkatkan kualitas produk maupun jasa mereka.

Renungan Joger, 29 Agustus 2024

Kalau bisa, pikirkan, rencanakan, rundingkan, sepakati, dan laksanakanlah hal-hal yang benar-benar baik, jujur, adil, beradab, dan bermanfaat bagi keutuhan serta kemajuan kita bersama.

Renungan Joger, 28 Agustus 2024

“Fakta sejarah” membuktikan, bahwa hampir semua orang yg sekarang sukses2 dan/atau mampu melakukan langkah2 besar, dulunya atau pada awal2 karier mereka pasti juga sudah pernah harus melakukan langkah2 kecil, realistis, dan sederhana dengan ter-tatih2.

Renungan Joger, 27 Agustus 2024

“Kulit buku” memang penting, tapi isinya jauh lebih penting. Penampilan luar dan isi kantong memang penting, tetapi isi otak maupun isi hati jauh lebih penting

Renungan Joger, 25 Agustus 2024

Seharusnya yang masih miskin dan sengsaralah yang kita bantu agar bisa mengubah nasib ikut menjadi kaya dan berjaya, bukan malah yang sudah kaya dan makmur kita ganggu maupun hancurkan agar ikut susah dan sengsara! Merdeka!

Renungan Joger, 24 Agustus 2024

Kalau memang belum benar-benar pantas, perlu, dan mampu bicara – sebaiknyalah kita tidak perlu ikut bicara, tetapi kalau memang sudah benar-benar pantas dan perlu bicara – tingkatkanlah kemampuan kita untuk bicara secara sepantasnya dan seperlunya! Terima kasih!

Renungan Joger, 23 Agustus 2024

Jangan biasakan diri kita membenci atau meremehkan orang kaya maupun orang miskin, karena kalau kita rajin dan hemat kita sendiri bisa jadi kaya, tetapi kalau kita boros dan malas kita sendiri juga bisa miskin!

Renungan Joger, 22 Agustus 2024

Orang yang benar-benar pintar dan cekatan memang banyak, tapi orang yang benar-benar baik, jujur, dan rajin (jauh) lebih kita butuhkan.

Renungan Joger, 21 Agustus 2024

Silakan berkoalisi, tapi jangan berkolusi! Silakan jadi oposisi, tapi jangan kritisi semua kebijaksanaan maupun semua tindakan pemerintah secara membabi buta maupun secara berlebih-lebihan.

Renungan Joger, 20 Agustus 2024

Merdeka adalah hak dan kewajiban segala bangsa, itu artinya hak dan kewajiban semua orang untuk saling menghormati, saling menghargai, dan saling mencintai secara benar-benar merdeka atau secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, dan bertanggung jawab.

Renungan Joger, 19 Agustus 2024

Segala sesuatu yang benar-benar wajar – biasanya pasti baik dan konstruktif, tetapi segala sesuatu yang tidak benar-benar wajar – biasanya pasti tidak baik, tidak adil, dan tidak konstruktif.

Renungan Joger, 18 Agustus 2024

Warna bendera partai boleh saja berbeda, tapi bendera kebangsaan kita harus tetap merah putih saja!

Renungan Joger, 16 Agustus 2024

NKRI yang konon sama2 kita cintai serta dambakan kelestarian lingkungan hidupnya ini tidak mungkin bisa benar2 menciptakan tatanan masyarakat yang benar2 adil dan makmur secara berkesinambungan, kalau kebijakan publik kita secara langsung maupun tidak langsung dibuat atau apalagi dipaksakan oleh para “bandit” atau apalagi oleh para “maling”.

Renungan Joger, 15 Agustus 2024

Kalau bisa, marilah kita berkiprah secara sewajar mungkin atau seoptimal mungkin cukup sesuai dengan tugas, fungsi, posisi, porsi, maupun profesi kita sendiri masing-masing, dan tentu saja tanpa melakukan kejahatan luar biasa seperti korupsi, kolusi, nepotisme, maupun koncoisme.

Renungan Joger, 14 Agustus 2024

Tahukah Anda bahwa untuk bisa dan boleh hidup bahagia secara wajar, di samping butuh berbagai kecerdasan, ternyata kita juga butuh berbagai macam kebodohan untuk mensyukuri hal-hal yang sebenarnya sangat amat sulit kita syukuri secara nalar.

Renungan Joger, 13 Agustus 2024

Kami adalah “orang-orang beriktikad” atau “manusia benar-benar merdeka” yang sangat suka pada hari Minggu, Sabtu, maupun Jumat, tetapi kami sama sekali tidak membenci hari Senin, Selasa, Rabu, maupun Kamis, apalagi kalau kami sedang “berlibur panjang” di Balinesia atau di pulau Bali yang tak terpisahkan dari Indonesia, dari ASEAN, dari Asia, dari Dunia, maupun dari alam semesta kita yang sama dan yang satu ini.

Renungan Joger, 12 Agustus 2024

“Kulit buku” memang penting, tapi isinya jauh lebih penting. Penampilan luar dan isi kantong memang penting, tetapi isi otak maupun isi hati jauh lebih penting.

Renungan Joger, 11 Agustus 2024

“Fakta sejarah” membuktikan, bahwa hampir semua orang yg sekarang sukses2 dan/atau mampu melakukan langkah2 besar, dulunya atau pada awal2 karier mereka pasti juga sudah pernah harus melakukan langkah2 kecil, realistis, dan sederhana dengan ter-tatih2.