Renungan
Renungan Joger, Jumat, 26 Juni 2020.
Setelah 4 bulan mengalami devisit akibat tidak adanya pemasukan, kami tetap saja belum merasa benar-benar terpaksa untuk melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kekeluargaan) dengan sekitar 300-an anggota keluarga Joger yg bertugas di gugus depan di Joger Kuta dan di Joger Luwus, maka kami pun sejak Maret 2020 sudah “makan dan minum tabungan” secara benar-benar wajar, optimal, proporsional, mandiri, dan/atau merdeka. Mohon doa restu Anda!
Renungan Joger, Kamis, 25 Juni 2020
Renungan Joger, Kamis, 25 Juni 2020.
Salah satu (bukan satu-satunya) tujuan mulia kita sebagai manusia merdeka, adalah memerdekakan semua orang, dalam arti semua orang lain maupun diri kita sendiri yang walaupun bagaimana, kan juga orang, bukan orang-aring, bukan orong-orong, dan juga bukan orang-orangan. Marilah kita ramai-ramai saling memerdekakan secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, manusiawi, dan bertanggung jawab, dan/atau secara benar-benar merdeka! Merdeka atau merdeka!
Renungan Joger, Rabu, 24 Juni 2020
Renungan Joger, Rabu, 24 Juni 2020.
Salah satu (bukan satu-satunya) tujuan hidup manusia berbudaya merdeka, adalah secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, dan bertanggungjawab benar-benar berusaha untuk mengurangi sifat kebinatangan kita yang suka mengaku dan ingin diakui sebagai manusia atau sebagai makhluk hidup termulia di antara semua makhluk hidup ciptaan Tuhan Yang Mahaesa, Mahabaik, Mahabijaksana, Mahapencipta, dan Mahamulia. Ayo, sama-sama berusaha!
Renungan Joger, Selasa, 23 Juni 2020
Renungan Joger, Selasa, 23 Juni 2020.
Selama rasa iri dan/atau apalagi dengki tetap kita anggap sebagai sifat dan sikap yang layak kita jadikan alat perjuangan, janganlah heran, kalau kita semua akan miskin dan hancur bersama sebagai akibat kesesatan kita dalam memilih sifat dan sikap. Marilah kita kerahkan dan arahkan rasa iri kita secara benar-benar baik, jujur, ramah, rajin, bertanggungjawab, dan/atau merdeka! Oke? Terima kasih! Matur suksma!
Renungan Joger, Senin, 22 Juni 2020
Renungan Joger, Senin, 22 Juni 2020.
Semua “orang biasa” (homosapiens) pasti punya kelemahan maupun kekurangan sebagai pengimbang kekuatan maupun kelebihannya. Makanya, kalau bisa, janganlah sombongkan kekuatan dan kelebihan kita, tapi sadari, pahami, dan ubah lah berbagai kelemahan dan kekurangan kita, minimal agar mereka tidak sampai menjadi pengganggu kemauan dan kemampuan kita untuk bersyukur sebelum kita ubah menjadi pendukung kemauan kita untuk bersyukur. Terima kasih!
Renungan Joger, Minggu, 21 Juni 2020
Renungan Joger, Minggu, 21 Juni 2020.
Konon 80% kekayaan di dunia ini dinikmati oleh 20% manusia, tetapi 20% kekayaan di dunia ini malah harus diperebutkan oleh 80% manusia. Makanya, kalau bisa, marilah kita rajin berdoa, di samping dalam bentuk kata-kata dan mantra-mantra, juga dalam bentuk berkarya kreatif, bekerja nyata, bekerja keras, bekerja cerdas, berbagi tugas, berbagi rezeki, bayar pajak, maupun dalam bentuk bekerja bakti menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup kita bersama secara benar-benar wajar/optimal saja! Setuju?
Renungan Joger, Sabtu, 20 Juni 2020
Walaupun terkesan agak utopia, alangkah indahnya hidup di dunia fana ini, kalau saja semua orang/pihak benar-benar (tidak seolah-olah saja) mau, mampu, ikhlas, dan mantap mengendalikan serta melampiaskan keserakahannya secara benar-benar wajar/optimal, proporsional, bermoral, beretika, adil, beradab, dan/atau benar-benar merdeka saja, dalam arti tidak berlebih-lebihan, tidak mentang-mentang, dan/atau hanya sesuai dengan kebutuhannya saja. Terima kasih!
Renungan Joger, Jumat, 19 Juni 2020
Renungan Joger, Jumat, 19 Juni 2020.
Orang yang sudah benar-benar merdeka, adalah orang biasa (normal) yang sudah benar-benar sadar dan paham apa-apa yang pantas dan tidak pantas dilakukan, dan/tetapi tetap saja hanya mau melakukan hal-hal yang dia yakini sebagai yang benar-benar pantas dia lakukan secara benar-benar (tidak seolah-olah saja) baik, jujur, wajar, optimal, adil, beradab, bertanggungjawab, bebas, dan berkesinambungan. Merdeka!
Renungan Joger, Kamis, 18 Juni 2020
Kemerdekaan lahir batin itu sebenarnya bukanlah hanya sekadar hak yang harus kita terus tuntut atau rebut saja, tetapi juga harus benar-benar kita sadari, pahami, miliki, serta jalankan dalam berbagai macam kegiatan positif kita bersama setiap detik, setiap menit, setiap jam, setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, maupun setiap tahun secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, bermoral, beretika, bertanggungjawab, dan bebas. Terima kasih!
Renungan Joger, Rabu, 17 Juni 2020
Renungan Joger, Rabu, 17 Juni 2020.
Ternyata banyak orang kita malah bersikap lebih baik, lebih jujur, dan lebih tertib, justru ketika keadaan hidupnya masih belum baik, belum dapat kedudukan tinggi, belum dipercaya jadi pemimpin, belum punya wewenang besar, dan/atau belum kaya, buktinya banyak (walaupun tidak semua) orang kita langsung besar kepala, besar mulut, korupsi ini, korupsi itu, dan/atau malah bersikap seenaknya, justru ketika hidup mereka sudah enak. Jangan gitu, dong!
Renungan Joger, Selasa, 16 Juni 2020
Renungan Joger, Selasa, 16 Juni 2020.
Kadang-kadang saya benar-benar heran dan prihatin pada kenyataan di lapangan, di mana rakyat pembayar pajak malah hampir selalu harus minta tolong dan/atau bahkan harus “mengemis” kepada “pelayan rakyat” atau “abdi masyarakat” agar bisa mendapat pelayanan dan/atau apalagi perlindungan yang wajar atau yang sesuai dengan SOP (standar operasi) yang seharusnya. Mungkin sudah saatnya lah “pelayan rakyat” lebih melayani!
Renungan Joger, Senin, 15 Juni 2020
Renungan Joger, Senin, 15 Juni 2020.
Kadang-kadang, saya (Mr/Pak Joger) merasa heran campur prihatin melihat maupun mendengar para koruptor tetap saja bisa dan boleh hidup nyaman, aman, dan/atau bahkan bermewah-mewah di hadapan begini banyaknya kemiskinan dan kesengsaraan yang timbul karena sifat dan sikap mereka, tetapi mau bilang apa lagi, inilah negara dan negeri kita yang sudah dikuasai dan dikendalikan oleh para kleptomaniac atau para penderita penyakit suka mencuri. Quo vadis Pancasila?
Renungan Joger, Minggu, 14 Juni 2020
Renungan Joger, Minggu, 14 Juni 2020.
Orang yang benar-benar merdeka adalah orang yang benar-benar bermental sukses atau orang yang benar-benar sadar dan paham tujuan positif yang benar-benar dia inginkan, dan dia juga benar-benar tidak mau berhenti berjuang meraih tujuan positifnya, bahkan ketika mengalami kegagalan pun dia tetap ulet dan gigih memperbaiki kinerjanya untuk dia pakai sebagai cara baru untuk mencapai kesuksesan secara benar-benar lebih baik dan lebih memadai untuk mewujudkan kebahagiaan bersama.
Renungan Joger, Sabtu, 13 Juni 2020
Renungan Joger, Sabtu, 13 Juni 2020.
Orang yang benar-benar merdeka adalah orang yang ketika mengalami kegagalan malah merasa dirinya tidak benar-benar gagal, tapi hanya belum berhasil membuat rencana maupun cara kerja yang cukup baik untuk sukses, lalu dia pun akan tetap ulet dan gigih melakukan perbaikan diri tanpa mencari dalih atau kambing hitam untuk merasa dirinya tidak bersalah dalam kegagalannya. Dan kemudian secara benar-benar baik dan jujur bangkit menghadapi berbagai macam kenyataan baru untuk sukses! OK?
Renungan Joger, Jumat 12 Juni 2020.
Kalau tidak salah, tampaknya pajak adalah salah satu (bukan satu-satunya) instrumen untuk melakukan pemerataan agar kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia bisa terwujud secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, bertanggungjawab, dan berkesinambungan, bukan instrumen untuk membunuh maupun membangkrutkan pengusaha kelas atas maupun kelas menengah. Bayarlah pajak secara optimal! Setuju?
Renungan Joger, Kamis, 11 Juni 2020
Renungan Joger, Kamis, 11 Juni 2020.
Kalau bisa, marilah kita ramai-ramai hormati, hargai, cintai, dan dukung diri kita sendiri secara baik dan jujur tanpa meremehkan, menghina, membenci, dan membebani sesama, “atasan”, maupun “bawahan” kita, apalagi mereka yang sudah pernah dan/atau apalagi yang akan tetap menghormati, menghargai, mencintai, dan mendukung kita secara benar-benar baik, jujur, wajar, optimal, adil, beradab, dan/atau masuk akal-sehat (bukan akal bulus). Oke? Terima kasih!
Renungan Joger, Rabu, 10 Juni 2020
Renungan Joger, Rabu, 10 Juni 2020.
Banyak orang tidak percaya bahwa saya (Mr/Pak Joger) tidak ingin kaya, dan/tapi juga tidak ingin miskin, tapi saya (terutama sejak 1987) malah hanya ingin “happy” atau “bahagia” saja. Argumentasinya, “apa gunanya kaya, kalau tidak bahagia?”, walaupun mungkin akan bisa lebih tidak berguna lagi, kalau sesudah miskin pun ternyata kita tidak bahagia juga, he..he. Terberkatilah kita yang BERSYUKUR kepada TUHAN YANG MAHAESA!
Renungan Joger, Selasa, 09 Juni 2020.
Renungan Joger, Selasa, 09 Juni 2020.
Orang yang benar-benar baik, jujur, adil, beradab, bijaksana, dan merdeka, adalah orang yang berusaha untuk mengumpulkan berbagai macam informasi dari berbagai pihak dan kemudian berintrospeksi secara baik dan jujur terlebih dahulu sebelum mengeluh maupun sebelum mencari kambing hitam yang benar-benar kambing dan benar-benar hitam. Semoga saja kita (NKRI) ini bisa dan boleh punya lebih banyak orang-orang yang benar-benar baik, jujur, adil, beradab, bijaksana, dan merdeka. Kurangilah mengeluh! Setuju?
Renungan Joger, Senin, 08 Juni 2020
Kalau memang masih boleh memilih, tampaknya lebih baik kita hidup bersama dengan “ayam berbulu musang” daripada dengan “musang berbulu ayam”. Tetapi mumpung kita semua ini masih manusia, tentu saja lebih baik maupun terbaik untuk kita semua adalah bagaimana kita hidup sebagai manusia yang benar-benar manusiawi sambil tetap mau dan mampu menyikapi semua manusia lainnya secara benar-benar manusiawi juga. Terima Kasih!
Renungan Joger, Minggu, 07 Juni 2020
Renungan Joger, Minggu, 07 Juni 2020.
Don’t forget dan janganlah lupa, bahwa bahan dasar kemerdekaan itu sebenarnya bukanlah kebebasan, melainkan “iktikad” atau “niat baik yang benar-benar baik, lebih baik, maupun terbaik, bukan niat baik yang terlalu baik dan/atau apalagi niat baik yang terlalu tidak baik” yang dikelola atau disikapi secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, bermoral, beretika, bertanggungjawab, dan berkesinambungan. OK? Merdeka! Terima kasih!
Renungan Joger, Sabtu, 06 Juni 2020
Renungan Joger, Sabtu, 06 Juni 2020.
Awas 1001 awas, hampir semua penguasa, pengusaha, penguasa yang juga pengusaha, maupun pengusaha yang juga penguasa (kapitalis birokrat atau oligarki) di semua negara di dunia yang fana ini sebenarnya sangat pandai mencatut nama rakyat maupun Nama Tuhan untuk memenangkan kepentingan, kebutuhan, maupun keinginan mereka atau kelompok mereka sendiri saja. Jangan takut, tapi tetaplah baik,jujur, adil, beradab, kritis, dan waspada! Merdeka!
Renungan Joger, Jumat, 05 Juni 2020.
Sebagai orang merdeka yang percaya diri, sebaiknya kita tidak melarang orang-orang untuk menyebarkan berita hoax, tapi kita sajalah yang seharusnya melarang diri kita untuk tidak percaya begitu saja pada berita-berita yang bertebaran dimana-mana. Kalau memang bukan domba, janganlah mau diadu domba! Kalau memang butuh kambing hitam, carilah kambing yang benar-benar kambing dan juga benar-benar hitam! Merdeka! Terima Kasih!
Renungan Joger, Kamis, 04 Juni 2020
Renungan Joger, Kamis, 04 Juni 2020.
Salah satu (bukan satu-satunya) tujuan hidup manusia berbudaya merdeka, adalah secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, dan bertanggungjawab benar-benar berusaha untuk mengurangi sifat kebinatangan kita yang suka mengaku dan ingin diakui sebagai manusia atau sebagai makhluk hidup termulia di antara semua makhluk hidup ciptaan Tuhan Yang Mahaesa, Mahabaik, Mahabijaksana, Mahapencipta, dan Mahamulia. Ayo, sama-sama berusaha!
Renungan Joger, Rabu, 3 Juni 2020
Renungan Joger, Rabu, 3 Juni 2020.
Semua agama yg ada di dunia fana ini sebenarnya semuanya sama saja, karena semuanya, kan sama-sama agama atau sama-sama wadah persekutuan untuk melampiaskan rasa syukur, rasa hormat, dan rasa cinta kepada Tuhan (kita bersama) Yang Mahaesa, Mahabaik, dan Mahabijaksana, walaupun ternyata masing-masing agama merasa berhak dan/atau bahkan wajib punya dogma maupun tradisi yg berbeda dan unik. Bersatu kita teguh, bercerai kita rapuh! Ayo, mau teguh atau rapuh?
Renungan Joger, Selasa 02 Juni 2020
Sebagai manusia Indonesia yang benar-benar beragama, ber-Tuhan, berperikemanusiaan, beradab, berbudaya, dan berpendidikan tinggi, sudah selayaknya lah kita percaya bahwa keberadaan KPK adalah tanda atau bukti bahwa korupsi memang masih layak diberantas, tetapi janganlah percaya pada saran gila yang ingin meniadakan KPK untuk membuktikan bahwa korupsi sudah tidak ada di NKRI. Selama korupsi masih ada, KPK harus diperkuat! Terima Kasih!
Renungan Joger, Minggu, 31 Mei 2020
Renungan Joger, Minggu, 31 Mei 2020.
Kalau bisa, janganlah sebarkan maupun tularkan ketakutan, tapi sebarkanlah optimisme dan keberanian untuk hidup secara benar-benar wajar, optimal, bermoral, beretika, Pancasilais, berperikemanusiaan, kekeluargaan, gotong royong, proporsional, berwawasan kebangsaan, berwawasan lingkungan, berakal-budi, berakal sehat, beragama, ber-Tuhan! Marilah kita hormati, hargai dan cintai Tuhan (kita bersama) Yang Mahaesa, Mahabaik, dan Mahabijaksana!
Renungan Joger, Sabtu 30 Mei 2020
Kalau saja seluruh rakyat Indonesia benar-benar mau, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap mengendalikan otak, hati, maupun tangannya untuk tidak mengambil apapun yang bukan maupun belum merupakan miliknya, tentu saja di NKRI ini tidak perlu sampai ada sesama anak bangsa kita yang harus hidup miskin maupun susah, bahkan di saat adanya pandemi corona seperti sekarang ini. Setuju?
Renungan Joger, Jumat, 29 Mei 2020
Renungan Joger, Jumat, 29 Mei 2020.
Kalau kami (keluarga Joger) saja sudah merasa resah menunggu berhentinya penyebaran virus corona, apalagi sesama anak bangsa kita yang secara tiba-tiba harus tetap hidup tanpa pemasukan sama sekali, sedangkan pengeluaran untuk makan dan minum secara wajar setiap hari harus tetap ditanggung. Makanya, kami secara sadar dan tahu diri selama mungkin menolak untuk ikut menerima bantuan dalam bentuk apapun dari pemerintah maupun dari pihak lain, Viva NKRI! Oke?
Renungan Joger, Kamis, 28 Mei 2020
Renungan Joger, Kamis, 28 Mei 2020.
Dalam rangka ikut mengurangi beban keuangan pemerintah kita saat ini (Mei 2020) saya (Mr/Pak Joger) dengan rendah hati, tapi tidak rendah diri, bagi segenap anggota keluarga Joger maupun pendukung filosofi (ajakan) GARING, kalau bisa, janganlah sampai ikut-ikutan berebut bantuan uang maupun sembako, biarkanlah mereka yang lebih membutuhkan memperoleh lebih banyak bantuan secara lebih damai. Terima kasih! Matur Suksema! Thank you!
Renungan Joger, Rabu, 27 Mei 2020
Renungan Joger, Rabu, 27 Mei 2020.
Sejak Tgl 23 Maret 2020, Joger, Kuta maupun Joger, Luwus sudah mulai memasuki suasana tiarap sambil tetap menjaga agar 305 sesama anak bangsa Indonesia yang bergabung sebagai anggota keluarga Joger maupun sebagai pendukung NSM/Niat Swadaya Masyarakat GARING, minimal bisa tetap hidup layak maupun bisa tetap merasa tetap hidup layak, dalam arti minimal bisa tetap makan dan minum tiga piring setiap hari secara layak dan berkesinambungan, tanpa pemasukan sama sekali.