Renungan
Renungan Joger, Rabu, 12 Februari 2020
Renungan Joger, Rabu, 12 Februari 2020.
Menurut hemat saya (Mr. Joger yang belum dan tidak akan pernah benar-benar mau bersikap terlalu hemat maupun terlalu tidak hemat) sudah terlalu lama kita jadi domba aduan yang tidak benar-benar sadar dan paham bahwa untuk membangun Indonesia secara benar-benar baik, jujur, dan bertanggungjawab dibutuhkan suasana yang benar-benar baik, adil, dan damai. Tidak dibutuhkan kekacauan, ketakutan, maupun domba-domba aduan dan juga tidak butuh orang-orang yang suka membabi buta.
Renungan Joger, Selasa, 11 Februari 2020
Renungan Joger, Selasa, 11 Februari 2020.
Menurut hemat saya (Mr. Joger) pemimpin terpilih sebaik, sejujur, dan sebertanggung-jawab Bapak Jokowi adalah sosok pemimpin NKRI yang seharusnya kita benar-benar (tidak seolah-olah saja) dukung, tapi kalau, toh kita belum mau, belum mampu, dan/atau belum sempat mendukungnya, sebaiknyalah atau minimal cukup tidak kita ganggu sajalah. Bersatu, bangkit, dan majulah Indonesia secara baik, jujur, dan akur!
Renungan Joger, Senin, 10 Februari 2020
Renungan Joger, Senin, 10 Februari 2020.
Dilema yang kita alami di NKRI kita tercinta ini, adalah orang-orang yang benar-benar baik, jujur, adil, bijaksana, dan bertanggungjawab malah tidak suka dan/atau tidak tertarik untuk ikut berebut kekuasaan, sehingga orang-orang yang jahat, licik, culas, ganas, korup, dan munafik lah yang malah berhasil merenggut posisi-posisi penting dan basah dalam menentukan kebijakan publik. Quo vadis NKRI, Pancasila, maupun UUD 1945 kita?
Renungan Joger, Minggu, 09 Februari 2020
Renungan Joger, Minggu, 09 Februari 2020.
Kalau menurut saya (Mr. Joger yang bodoh dan juga bukan pengurus KONI) sebaiknya tidak semua “Atlet Mandiri” kita larang dan/tapi juga tidak semuanya kita izinkan untuk ikut mewakili daerah kita, walaupun mereka berangkat ke PON atas biaya dan upaya mereka sendiri. Sebaiknyalah tetap ada seleksi dan pengecualian yang benar-benar didasari niat baik yang benar-benar baik, yang lebih baik, maupun terbaik, bukan dengan niat baik yang terlalu baik dan/atau apalagi niat baik yang terlalu tidak baik untuk daerah kita! OK?
Renungan Joger, Sabtu, 08 Februari 2020
Renungan Joger, Sabtu, 08 Februari 2020.
Apa gunanya bolak balik minta maaf, kalau kita sendiri belum benar-benar sadar, paham, dan menyesali kesalahan kita yang sesungguhnya? Apa gunanya berobat, kalau setelah sembuh kita tetap saja tidak mau menjalankan nasihat dokter maupun dukun yang mengobati kita? Untuk apa menyalahkan juri, wasit, dan/atau apalagi lawan tanding kita, kalau ternyata kita saja yang malas berlatih? Kurangi kecurangan, tingkatkan sportivitas!
Renungan Joger, Jumat, 07 Februari 2020
Renungan Joger, Jumat, 07 Februari 2020.
Salah satu (bukan satu-satunya) kelemahan orang-orang kita yang belum benar-benar merdeka, adalah tidak tahan menahan diri terhadap daya tarik atau seretan manisnya uang, harta, maupun tahta ketika sedang mendapat mandat untuk menjabat tinggi yang basah. Jangan takut, tapi sebaiknyalah kita tetap waspada! Oke?
Renungan Joger, Kamis, 06 Februari 2020
Renungan Joger, Kamis, 06 Februari 2020.
Apa gunanya kaya uang maupun harta, kalau ternyata kita malah miskin jiwa dan hati? Apa gunanya rebutan kekuasaan, kalau setelah benar-benar berkuasa malah hanya rajin dan pandai menyalahgunakan kekuasaan? Apa gunanya senyum manis, kalau hati dan jiwa tetap saja kotor dan pahit? Apa gunanya punya pacar setia, kalau kita sendiri malah tidak setia? Apa gunanya menuntut hak, kalau kita sendiri belum benar-benar menunaikan kewajiban maupun tugas kita? Jangan mentang-mentang! Oke?
Renungan Joger, Rabu, 05 Februari 2020
Renungan Joger, Rabu, 05 Februari 2020
Kalau memang benar-benar ingin NKRI kita ini maju, salah satu hal yang harus kita tegakkan secara benar-benar baik, jujur, adil, dan beradab adalah pelaksanaan dan pengontrolan demokrasi. Berantaslah segala bentuk “money politics”. Tangkap dan hukum berat para pelaku dan para pendukungnya, karena demokrasi adalah akar dari kewibawaan pemerintah sebuah negara berbentuk republik seperti NKRI kita tercinta ini. Ok?
Renungan Joger, Selasa, 04 Februari 2020
Renungan Joger, Selasa, 04 Februari 2020.
Di era demokrasi yang meritokratis seperti sekarang ini, salah satu (bukan satu-satunya) jalan pintas untuk diterima dan dihormati sebagai raja dan ratu, adalah dengan menjadi atau memposisikan diri kita sebagai pembeli atau pelanggan atau konsumen yang benar-benar (tidak seolah-olah saja) mau, mampu, suka, sering, dan banyak berbelanja secara wajar (tidak kurang ajar) di perusahaan yang baik, jujur, dan ramah.
Renungan Joger, Senin, 03 Februari 2020
Renungan Joger, Senin, 03 Februari 2020.
Zaman dahulu kala, posisi atau status sebagai raja maupun ratu itu memang sangat penting dalam rangka punya kesempatan untuk menguasai atau mengatur rakyat maupun para abdi kerajaan, tapi di era demokratis yang meritokratis seperti sekarang ini, di mana rakyat sudah makin cerdas dan makin bebas, tentu saja untuk dihormati dan dicintai sebagai raja maupun sebagai ratu dibutuhkan niat dan sikap yang benar-benar baik, jujur, ramah, rajin, dan bertanggungjawab.
Renungan Joger, Minggu, 02 Februari 2020
Renungan Joger, Minggu, 02 Februari 2020.
Kadang-kadang saya benar-benar merasa geli dan/bahkan agak kasihan mendengar maupun melihat orang-orang pongah yang terobsesi memposisikan dirinya sebagai raja atau ratu ini maupun itu, padahal kalau saja kita benar-benar mau dan mampu bersikap benar-benar baik, jujur, ramah, rajin, bertanggungjawab, dan suportif secara benar-benar wajar atau benar-benar merdeka, tentu saja orang-orang akan dengan senang hati menghargai dan menghormati kita sebagai sesama raja atau ratu yang demokratis. Setuju?
Renungan Joger, Sabtu, 01 Februari 2020
Renungan Joger, Sabtu, 01 Februari 2020.
Sebagai orang Indonesia yang beragama, ber-Tuhan, dan berbudaya, kita memang sangat amat percaya bahwa kematian atau ajal kita sepenuhnya ada di Tangan Tuhan Yang Mahakuasa, tapi untuk sementara ini, kalau bisa, hindarilah bepergian ke kota Wuhan (Tiongkok) dan juga hindarilah kontak langsung dengan penderita demam yang disebabkan oleh virus Corona! Setuju? Terima kasih! Matur Suksema!
Renungan Joger, Jumat, 31 Januari 2020
Renungan Joger, Jumat, 31 Januari 2020.
Menurut hemat saya (Mr. Joger yg belum dan tidak akan pernah benar-benar bersedia untuk bersikap terlalu hemat maupun terlalu tidak hemat ini) seharusnyalah gerakan reformasi 1998 tidak hanya membuat kita (segenap rakyat Indonesia dari para pengusaha maupun para penguasa di NKRI kita tercinta ini) menjadi tambah usia saja, tapi juga benar-benar menjadi makin baik, makin jujur, makin adil, makin demokratis, makin meritokratis, makin dewasa, dan makin bertanggungjawab secara berkesinambungan. Oke?
Renungan Joger, Kamis, 30 Januari 2020
Renungan Joger, Kamis, 30 Januari 2020.
Kita semua dilahirkan telanjang, dan nanti ketika harus kembali ke sana, juga harus telanjang. Tidak ada apapun yang bisa dan boleh kita bawa ke alam baka. Tapi kalau memang sama-sama halal dan sama-sama legal, tentu saja lebih baik dan lebih terhormat jika kita bisa dan boleh mewariskan tumpukan uang maupun tumpukan harta kekayaan daripada mewariskan tumpukan utang uang maupun tumpukan utang budi. Setuju? Terima kasih!
Renungan Joger, Rabu, 29 Januari 2020
Renungan Joger, Rabu, 29 Januari 2020.
Sebagai salah satu (bukan satu-satunya) pengusaha Indonesia yang bukan hanya rajin mencari keuntungan berupa materi saja, tapi juga rajin berkarya, bekerja nyata, bekerja keras, bekerja cerdas, berbagi rezeki, bayar pajak, maupun bekerja bakti menjaga kebersihan maupun kelestarian lingkungan hidup kita bersama, kami tidak menuntut apa-apa dari pemerintah, tapi kami amat mendambakan kemerdekaan yang benar-benar adil dan beradab. Marilah kita hormati dan cintai NKRI kita! Oke?
Renungan Joger, Selasa, 28 Januari 2020
Renungan Joger, Selasa, 28 Januari 2020.
Awas 1001 awas! Hati-hatilah mengeluarkan pendapat di ruang publik maupun di media sosial. Kalau bisa, janganlah sampai terlalu membela kebaikan dan keadilan, karena orang-orang maupun pihak-pihak yang sudah, sedang, maupun akan mendapat uang maupun kedudukan yang haram dan ilegal, tentu saja akan memusuhi kita dan/atau bahkan mencari kita untuk disadarkan maupun dipersekusi. Hati-hatilah! Oke?
Renungan Joger, Senin, 27 Januari 2020
Renungan Joger, Senin, 27 Januari 2020.
Di zaman edan seperti sekarang ini, ketika kita sudah melakukan kebaikan sebaik apapun akan tetap saja ada orang iseng yang mengatakannya sebagai kurang baik, tapi sebaliknya, ketika kita melakukan kesalahan sebesar apapun, selalu ada saja orang iseng yang mengatakannya sebagai kurang salah, sehingga perlu dibesar-besarkan. Beginilah kalau bicara tidak kena pajak! Coba kalau kena pajak, pasti tidak begini!
Renungan Joger, Jumat, 24 Januari 2020
Renungan Joger, Jumat, 24 Januari 2020.
Kesuksesan yang paling sukses sebenarnya adalah ketika kita sudah benar-benar (bukan hanya seolah-olah saja) mau dan mampu mensyukuri segala kenyataan yang terjadi maupun tidak terjadi dalam hidup kita di dunia yang fana dan penuh misteri ini secara wajar alias secara baik, jujur, adil, etis, logis, filantropis, tidak eksesif, dan berkesinambungan.
Renungan Joger, Kamis, 23 Januari 2020
Renungan Joger, Kamis, 23 Januari 2020.
Pada dasarnya hampir semua orang biasa pasti suka memiliki ‘kebebasan’ dan ‘kekuatan’, tapi apakah kita sudah benar-benar (tidak hanya seolah-olah saja) siap untuk memahami, memiliki, dan mengelola ‘kebebasan’ maupun ‘kekuatan’ (terutama yang besar) secara benar-benar wajar alias secara merdeka!!
Renungan Joger, Rabu, 22 Januari 2020
Renungan Joger, Rabu, 22 Januari 2020.
GARING adalah kumpulan orang-orang waras yang sudah benar-benar merasa mampu dan mau bersyukur (berterima kasih) kepada Tuhan (kita bersama) Yang Mahaesa, Mahabaik, dan Mahabijaksana atas rezeki tiGA piRING setiap harinya. Sedangkan GARONG adalah gerombolan orang-orang pongah yang tetap saja tidak mau bersyukur (berterima kasih) kepada Tuhan (kita bersama) Yang Mahaesa, Mahatahu, dan Mahapengamat untuk rezeki tiga juta piring setiap jam sekali pun. Waspadalah!
Renungan Joger, Selasa, 21 Januari 2020
Renungan Joger, Selasa, 21 Januari 2020.
Kalau bisa jadi penguasa, untuk apa repot-repot terobsesi jadi pengusaha? Tapi kalau, toh kita memang benar-benar ingin jadi pengusaha, jadilah pengusaha yang benar-benar baik, jujur, ramah, rajin, dan bertanggungjawab yang benar-benar sudah dan akan tetap mau dan mampu menguasai atau mengendalikan hawa nafsu keserakahan kita sendiri secara benar-benar (tidak seolah-olah saja) wajar, adil, beradab, bermoral, beretika, dan merdeka.
Renungan Joger, Senin, 20 Januari 2020
Renungan Joger, Senin, 20 Januari 2020.
Kalau bisa, janganlah sampai terlalu cepat maupun terlalu lambat dalam menentukan sikap yang tepat. Janganlah terlalu cepat maupun terlalu lambat menyimpulkan kejadian yang sedang nyata terjadi di hadapan kita, dalam arti, janganlah tutup otak dan hati kita untuk menerima maupun menolak kenyataan yang mungkin saja sudah terjadi sebelumnya. Janganlah malu bertanya, justru agar tidak sampai membuat keputusan yang keliru dan/atau apalagi sampai benar-benar melakukan tindakan yang keliru. Setuju?
Renungan Joger, Sabtu, 18 Januari 2020
Renungan Joger, Sabtu, 18 Januari 2020.
Untuk membersihkan NKRI ini dari sampah-sampah plastik maupun dari sampah-sampah masyarakat, kita butuh pemimpin maupun penguasa yang benar-benar punya pikiran, perasaan, kemauan, instrumen, dan/atau alat pembersih yang benar-benar bersih. Hanya orang-orang pongah yang berotak dan berhati kotor saja lah yang ingin dan/atau apalagi sudah benar-benar melemahkan upaya KPK untuk memberantas korupsi! Mudah-mudahan KPK segera diperkuat kembali!
Renungan Joger, Jumat, 17 Januari 2020
Renungan Joger, Jumat, 17 Januari 2020.
Ketika rakyat sehat, maka dokter, dukun, penjual jamu, rumah sakit, dan apotek pun sepi. Ketika KPK benar-benar kuat, maka para koruptor dengan para kroni-kroninya pun lemah dan takut. Tapi saat ini, kok malah KPK kita yang kelihatannya makin sulit melakukan penangkapan koruptor dan pemberantasan korupsi? Mudah-mudahan para pemimpin kita benar-benar mau dan mampu memperbaiki kekacauan ini! OK?
Renungan Joger, Kamis, 16 Januari 2020
Renungan Joger, Kamis, 16 Januari 2020.
Apa gunanya teriak-teriak mengaku diri kita atau etnis kita sebagai suku yang paling pribumi di bumi kita yang sama dan yang satu ini, kalau ternyata kita hanya rajin dan pandai menjual tanah warisan orang tua atau nenek moyang kita kepada orang asing (nonpribumi) dan/atau apalagi kalau kita hanya rajin mengotori & merusak kelestarian lingkungan hidup kita bersama di bumi kita yang sama dan yang satu ini. Kalau bisa, hati-hatilah berpikir dan berbicara!
Renungan Joger, Rabu, 15 Januari 2020
Renungan Joger, Rabu, 15 Januari 2020.
Kalau bisa, marilah kita ramai-ramai wujudkan rasa hormat maupun rasa cinta kepada Tuhan Yang Mahaesa maupun pada NKRI kita tercinta ini, cukup dengan menjalankan secara sebaik-baiknya dan sejujur-jujurnya tugas, fungsi, maupun profesi kita masing-masing saja! Terima kasih!
Renungan Joger, Selasa, 14 Januari 2020
Renungan Joger, Selasa, 14 Januari 2020.
Memberi uang atau bantuan materi kepada pengemis yang memang benar-benar tidak mampu bekerja, memang baik dan mulia, tapi memberi uang maupun bantuan materi kepada pengemis yang sebenarnya mampu bekerja, tapi hanya karena malas bekerja maupun belajar, bisa saja membuat makin banyak orang malah membuat kemiskinan maupun penderitaan mereka sebagai barang dagangan mereka. Jangan takut membantu sesama, tapi waspadalah! Dilarang menuduh maupun menyamaratakan!
Renungan Joger, Senin, 13 Januari 2020
Renungan Joger, Senin, 13 Januari 2020.
Setinggi apapun langit, biasanya, pasti masih ada langit yang lebih tinggi di atasnya. Sedalam apa pun laut, pasti ada dasarnya. Makanya, kalau bisa, janganlah terlalu bangga ketika sedang kaya maupun sedang jaya, sehingga kita pun tidak perlu sampai terlalu berkecil hati ketika sedang miskin dan susah. Marilah kita sadari, pahami, dan syukuri kenyataan hidup kita secara wajar-wajar saja! Jauhilah sifat maupun sikap hidup yang berlebih-lebihan! Wajar itu baik, indah, adil, dan menenteramkan hidup kita bersama. Oke?
Renungan Joger, Minggu, 12 Januari 2020
Renungan Joger, Minggu, 12 Januari 2020.
Tuhan (kita bersama) Yang Mahaesa, Mahabaik, Mahaadil, Mahapemaham, dan Mahapengizin tidak mungkin tidak mengizinkan kita untuk mengeluh maupun bersyukur. Dan kalau memang sama-sama diizinkan oleh Tuhan Yang Mahapengizin, untuk apa kita malah memilih untuk mengeluh, bukan bersyukur? Padahal hanya orang-orang yang benar-benar mau, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap bersyukurlah yang bisa dan boleh hidup bahagia.
Renungan Joger, Sabtu, 11 Januari 2020
Renungan Joger, Sabtu, 11 Januari 2020.
Uang dalam jumlah banyak dan sudah rutin kita terima, cenderung membuat kita (manusia biasa) lupa pada penderitaan kita sendiri di masa lalu maupun penderitaan orang lain saat ini, sehingga kita pun jadi lupa pada niat baik dan sederhana kita, lalu kita pun cenderung akan tidak lagi serajin dulu dalam berdoa dan bersyukur kepada Tuhan Yang Mahaesa, Mahabaik, Mahabijaksana, Mahapengasih, Mahapenyayang, dan Mahakuasa. Jangan gitu, dong!