Renungan
Renungan Joger, 10 Agustus 2024
Kalau bisa, janganlah kecewa, iri, dan/atau apalagi dengki melihat atau mendengar orang lain maju, sukses, dan bahagia, tapi arahkanlah rasa kecewa, rasa iri, maupun amarah kita, justru untuk secara konsisten mengurangi atau menjauhi sikap2 maupun hal2 negatif yang cenderung membuat kita tidak maju dan/atau apalagi mundur, sambil tetap secara berkesinambungan menumbuhkembangkan sikap2 maupun hal2 positif yg bisa membuat kita tambah maju, sukses, dan bahagia.
Renungan Joger, 9 Agustus 2024
Yang penting “AHA” alias ‘A-da HA-sil’ yang benar-benar (bukan hanya sekadar seolah-olah saja) baik, halal, legal, logis, bermanfaat, serta membahagiakan bukan bagi diri maupun kelompok kita sendiri saja, tetapi juga bagi banyak sesama manusia, kemanusiaan, maupun bagi lingkungan hidup kita bersama.
Renungan Joger, 6 Agustus 2024
Kritikan itu sebenarnya sangat mirip dengan kolesterol, yang selalu harus ada, tetapi sebaiknyalah terkontrol terutama agar tidak sampai terlalu banyak dan juga tidak sampai terlalu sedikit. Terima kasih!
Renungan Joger, 5 Agustus 2024
Uang maupun utang dalam jumlah yang terlalu besar, cenderung membuat “manusia biasa” lupa pada Kemahabaikkan Tuhan yang Mahabesar, begitupula kekuasaan yang terlalu besar juga cenderung membuat “manusia biasa” lupa pada Kemahabaikkan Tuhan yang Mahakuasa! Jangan takut, tetapi tetaplah waspada!
Renungan Joger, 4 Agustus 2024
Hidup ini memang hampir selalu bisa merepotkan. Punya pacar, repot. Tidak punya pacar, juga repot. Menikah, repot. Tidak menikah, juga repot. Punya anak sebelum menikah, repot. Tidak punya anak padahal sudah lama menikah, juga repot. Punya mertua, repot. Tidak punya mertua, juga repot. Terlalu kaya, repot. Terlalu miskin, lebih repot lagi. Makanya kalau bisa, janganlah sampai terlalu kaya dan/atau apalagi sampai terlalu miskin!
Renungan Joger, 1 Agustus 2024
Kalau bisa – manfaatkan dan/atau syukurilah masa muda kita untuk menata kemaslahatan dan/atau kesehatan hati, otak, otot, tulang, maupun “kantong” kita hari ini, saat ini, besok, lusa, maupun di masa depan kita yang tidak selalu jelas. Oke?
Renungan Joger 31 Juli 2024
“Kami” keluarga Joger dan para pendukung filosofi Garing sangat bersyukur Komisi Yudisial (KY) mengusut kembali vonis bebas untuk Ronald Tannur. Terima kasih alias matur suksma! Merdeka!
Renungan Joger, 29 Juli 2024
Mencintai sesama maupun lingkungan hidup itu tidak selalu harus secara kolosal maupun secara besar-besaran saja, yang penting benar-benar secara wajar, optimal, tulus, ikhlas, dan berkesinambungan selama hayat masih dikandung badan.
Renungan Joger, 28 Juli 2024
Kalau bisa – janganlah jadikan UMKM kita hanya sebagai penonton saja, tetapi ajaklah mereka untuk melakukan “SWOT analysis” sebelum, sembari, maupun sesudah benar-benar berdoa, berkarya nyata, bekerja keras, bekerja cerdas, bekerja sama, maupun berjuang meningkatkan kualitas produk maupun jasa mereka.
Renungan Joger, 27 Juli 2024
Kalau bisa, pikirkan, rencanakan, rundingkan, sepakati, dan laksanakanlah hal-hal yang benar-benar baik, jujur, adil, beradab, dan bermanfaat bagi keutuhan serta kemajuan kita bersama.
Renungan Joger, 26 Juli 2024
Salah satu (bukan satu-satunya) cara termudah dan tersederhana untuk menunjukkan penghormatan, penghargaan, maupun cinta kita pada NKRI ini adalah dengan benar-benar tidak mau melakukan kejahatan luar biasa seperti korupsi, kolusi, maupun nepotisme. Terima kasih alias matur suksma!
Renungan Joger, 25 Juli 2024
Tuntut, kuasai, dan manfaatkanlah semua ilmu yang ada di dunia fana ini, demi kebahagiaan hidup kita bersama, tapi tetaplah kendalikan dan jangan biarkan ilmu apapun sampai benar-benar menguasai, memperbudak, maupun menjajah kehidupan kita bersama! Terima kasih!
Renungan Joger, 24 Juli 2024
Sebelum, sembari, maupun sesudah berdamai dengan orang lain, pihak lain, lingkungan, atasan kita, bawahan kita, maupun dengan pemerintah kita – sebaiknyalah kita berdamai dulu dengan diri kita sendiri dalam kesadaran dan kapasitas kita sebagai makhluk sosial yg juga makhluk individu. Terima kasih. Merdeka!
Renungan Joger, 23 Juli 2024
Kalau memang benar-benar ingin dosa-dosa kita diampuni oleh Tuhan (kita bersama) Yang Maha Pengampun, pastikanlah bahwa kita sendiri memang sudah benar-benar sadar, paham, dan menyesali dosa-dosa kita yang sudah benar-benar tidak mau kita lakukan kembali saat ini maupun di masa yang akan datang. Terima kasih!
Renungan Joger, 22 Juli 2024
Hati-hati dan/atau bijaksanalah menyepakati apa-apa yang baik, lebih baik, terbaik, terlalu baik, maupun terlalu tidak baik bagi kita bersama, sehingga kita pun tidak sampai sama-sama terjebak dalam perdebatan kusir yang tidak jelas asal, usul, maupun solusinya. Terima kasih alias matur suksma!
Renungan Joger, 21 Juli 2024
Kalau bisa – janganlah pikirkan, rencanakan, utarakan, maupun lakukan hal atau hal-hal yang kita sendiri tidak suka atau tidak mau hal atau hal-hal serupa diberlakukan pada diri kita, keluarga kita, teman-teman kita, maupun temin-temin kita. Oke? Terima kasih alias matur suksma!
Renungan Joger, 20 Juli 2024
Kalau bisa – sodorkanlah kami “kearifan lokal yang benar-benar arif dan bijaksana”, maka kami pun akan dengan senang hati melestarikannya secara benar-benar baik, jujur, beradab, arif, dan bijaksana. Oke? Matur suksma!
Renungan Joger, 19 Juli 2024
Kalau memang punya masalah pribadi – sebaiknyalah kita sadari, pelajari, pahami, dan atasi saja sendiri secara optimal – janganlah terlalu cepat melibatkan dan/atau apalagi terlalu membebani orang lain, pihak lain, dan/atau apalagi semua orang tanpa pandang bulu maupun kumis, he..he..he.. Thank you!
Renungan Joger, 17 Juli 2024
Kalau memang benar-benar tidak mau ada oposisi, janganlah pikirkan, rencanakan, katakan, maupun lakukan hal2 yang tidak baik dan tidak bermanfaat bagi keutuhan maupun kemajuan bangsa yg benar2 berkeadilan dan berkeberadaban. Setuju? Terima kasih!
Renungan Joger, 16 Juli 2024
Sebelum, sembari, maupun sesudah merasa benar-benar pantas dan perlu bersedekah di ruang publik – pastikanlah bahwa keadaan kita sendiri sudah benar-benar baik dan wajar dalam membayar utang uang, utang budi, maupun utang janji yang merupakan kewajiban kita yang sesungguhnya. Oke? Terima kasih!
Renungan Joger, 15 Juli 2024
Kalau saja Pancasila kita sudah benar-benar diamalkan secara “beriktikad” atau secara “benar2 baik, lebih baik, maupun terbaik, tidak terlalu baik, dan juga tidak terlalu tidak baik” atau secara “benar2 wajar, optimal, adil, beradab, berkeagamaan, berke-Tuhanan, berperikemanusiaan, berwawasan lingkungan, berwawasan kebangsaan, bersemangat gotong royong, berasas kekeluargaan, berwatak merdeka, dan/atau secara benar2 berwawasan kesetaraan, tentu saja tidak ada rakyat Indonesia yang merasa pantas dan perlu belajar paham-paham maupun doktrin yang aneh2!
Renungan Joger, 14 Juli 2024
Kalau saja semua pengusaha maupun penguasa di NKRI yang sudah dan akan tetap berdasarkan Pancasila ini benar2 mau dan mampu menguasai dan mengendalikan hawa-nafsu-keserakahannya sendiri masing2 secara “beriktikad” atau secara “benar2 merdeka” atau secara “benar2 wajar dan/atau secara benar2 optimal”, tentu saja tidak perlu sampai ada stakeholder kita di NKRI ini harus terpaksa hidup secara serba susah maupun secara serba minimal! Salam hangat dari Joger!
Renungan Joger, 13 Juli 2024
Alangkah indahnya hidup bersama di NKRI kita tercinta ini, kalau saja kita punya lebih banyak legislator atau wakil rakyat yang sebaik, sejujur, secerdas, sejelas, setegas, sekritis, seadil, seberadab, senetral, seberani, dan sehumoris Rieke Diah Pitaloka? Maaf 1001 maaf, ini hanyalah sekadar opini pribadi saya (Joger) yang saya coba sajikan di ruang publik. Setuju? Thank you alias terima kasih!
Renungan Joger, 12 Juli 2024
Kalau tidak suka atau tidak mau disakiti, janganlah menyakiti, tapi kalau, toh pada suatu saat kita secara tiba2 maupun secara tidak tiba2 suka disakiti, janganlah langsung merasa berhak dan/atau apalagi ber-kewajiban untuk menyakiti, tetapi segeralah berkonsultasi ke rumah sakit bagian kejiwaan terdekat, karena mungkin saja jiwa kita saja yang sudah atau sedang kurang sehat! Marilah kita jaga kesehatan jiwa kita. Oke? Terima kasih!
Renungan Joger, 11 Juli 2024
Karena apa, sih para polisi kita yang baik-baik dan jujur-jujur hampir selalu harus diminta untuk “melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat???
Renungan Joger, 10 Juli 2024
Kalau saja Bhinneka Tunggal Ika, Soempah Pemoeda, Pancasila, UUD 1945 yang bahkan sudah 4 kali diamandemen, maupun berbagai macam ajaran agama benar2 (tidak seolah2 saja) oleh semua ( 99% dari rakyat Indonesia yang sangat majemuk ini) benar2 disadari, dipelajari, dipahami, diterima, dimiliki, dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari – tentu saja sila kelima Pancasila kita tidak akan sulit benar-benar terwujud.
Renungan Joger, 09 Juli 2024
Sebagian besar dari pemangku kepentingan di NKRI kita tercinta ini sebenarnya sudah muak dan kecewa atas kenyataan bahwa sila kelima dari Pancasila kita, yaitu “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” masih jauh dari terwujud, tetapi merasa terlalu lemah dan tidak mampu untuk berbicara maupun untuk secara benar-benar baik, jujur, produktif, konstruktif, dan kreatif berkontribusi nyata bagi kemajuan kita bersama ke arah depan.
Renungan Joger, 08 Juli 2024
Paling repot punya pemimpin yang kita pilih karena yakin bahwa dia akan bisa menjadi pemimpin yang baik, jujur, adil, beradab, bermoral, dan beretika, ternyata setelah terpilih sebagai pemimpin malah tidak seperti yg kita yakini sebelumnya atau ternyata malah suka melakukan korupsi, kolusi, maupun nepotisme.
Renungan Joger, 07 Juli 2024
Kalau saja kita benar-benar punya “diktator” yang benar2 baik, jujur, kuat, cerdas, tegas, jelas, lugas, tidak korup, tidak licik, tidak pongah, tidak munafik, dan tidak percaya takhayul, tentu saja “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia“ dapat dengan mudah terwujud, terawat, maupun tertumbuhkembangkan.
Renungan Joger, 06 Juli 2024
Sebagai “pengusaha beriktikad” yg tidak mau dan tidak mampu berpartai politik dalam menyadari, memahami, menghormati, menghargai, dan mencintai NKRI kita tercinta ini, setelah beberapa kali memperhatikan beberapa kejadian, beranilah saya (Joger dari Kuta, Bali) bersaksi, bahwa DPR kita butuh lebih banyak legislator sebaik, sejujur, secerdas, sejelas, sekritis, selugas, dan semerdeka Rieke Diah Pitaloka.