Renungan
Renungan Joger, Jumat, 08 November 2019
Renungan Joger, Jumat, 08 November 2019.
Alangkah indahnya hidup di bumi NKRI ini, kalau saja teman-teman kita yang benar-benar bekerja keras dan bekerja cerdas di lapangan untuk kebaikan, kebersihan, maupun kelestarian lingkungan hidup kita bersama dibayar lebih banyak daripada atasan mereka yang seolah-olah saja sibuk bekerja sambil baca koran di ruang kantor mereka yang ber-AC. Maaf, ini hanyalah sekadar angan-angan saya (Mr. Joger) sebagai salah satu (bukan satu-satunya) pencinta Bali yang benar-benar mencintai Bali. Merdeka!
Renungan Joger, Kamis, 07 November 2019
Renungan Joger, Kamis, 07 November 2019.
Sebagai salah satu (bukan satu-satunya) rakyat/warga/stakeholder yang benar-benar (tidak seolah-olah saja) mencintai Bali, perkenankanlah saya (Mr. Joger) menyarankan agar para pemangku kekuasaan Bali bersedia belajar pengelolaan sampah dari mereka yang di Surabaya di bawah pimpinan Ibu Risma. Maaf, ini bukanlah kritik, tapi sekadar saran. Terima kasih!
Renungan Joger, Rabu, 06 November 2019
Renungan Joger, Rabu, 06 November 2019.
Mungkin karena memang benar-benar baik, jujur, inovatif, kreatif, produktif, dan bertanggungjawab lah saya (Mr. Joger) dulu di tahun 1978 menolak dipaksa jadi PNS, dan/tapi malah tetap bersikukuh untuk jadi pengusaha yang BAJU2RA6BERTETADI alias BA-ik, JU-jur, RA-mah, RA-jin, BER-tanggungjawab, BER-imajinasi, BER-inisiatif, BER-ani, BER-syukur, BER-manfaat, TE-kun, dan TA-hu DI-ri yang senantiasa berdoa, berusaha, berkarya kreatif, bekerja keras, berbagi rezeki, bayar pajak, maupun bekerja bakti secara wajar atau secara optimal atau secara merdeka atau secara pancasilais. Terima kasih!
Renungan Joger, Selasa, 05 November 2019
Renungan Joger, Selasa, 05 November 2019.
Mungkin karena tidak merasa diri saya cukup pintar dan juga tidak merasa mampu untuk jadi pegawai negeri yang patuh lah saya (dulu di tahun 1978) menolak paksaan paman istri saya yang waktu itu punya kekuasaan untuk memaksa penguasa lainnya mengangkat saya untuk jadi pegawai negeri, dan/tapi saya tetap bersikukuh untuk jadi pengusaha biasa yang benar-benar baik, jujur, kreatif, produktif, dan bertanggungjawab minimal bagi diri saya, istri saya, anak-anak kandung saya, dan para anak buah saya atau orang-orang dewasa yang bersedia bergabung dalam wadah keluarga Joger dengan filosofi dan NSM GARING.
Renungan Joger, Senin, 04 November 2019
Renungan Joger, Senin, 04 November 2019.
Aduh, ternyata putra saya (Armand Setiawan) amat sangat senang pada olahraga karate. Dan saking senangnya, sampai-sampai sebagian besar (88%) modal kesuksesan atau modal kebahagiaan hidupnya berupa iktikad, ilmu-ilmu, ruang, ide-ide, dana, dirinya, maupun waktunya didedikasikan untuk kemajuan karate di Balinesia (Bali yang tak terpisahkan dari Indonesia, Asean, Asia, maupun dunia). Semoga saja tidak banyak yang malah salah paham dan berpikir negatif terhadap dia maupun keluarga Joger. OK? Terima kasih!
Renungan Joger, Minggu, 03 November 2019
Renungan Joger, Minggu, 03 November 2019
Salah satu (bukan satu2-nya) kebiasaan baik atau tradisi positif atau adat istiadat yang benar-benar baik dan bermanfaat bagi keutuhan, perdamaian, produktivitas, kesejahteraan, dan kebahagiaan seluruh rakyat, adalah bagaimana kita semua (para stakeholder) benar-benar mau, mampu, ikhlas, berani, dan mantap mengendalikan hawa nafsu keserakahan kita sendiri masing-masing supaya tetap pada level yang benar-benar wajar atau optimal atau adil dan beradab atau tanpa sampai mentang-mentang maupun mentung-mentung. Terima kasih!
Renungan Joger, Sabtu, 02 November 2019
Renungan Joger, Sabtu, 02 November 2019.
Kalau memang ingin hidup sederhana dan bahagia, marilah kita berdoa dan berusaha agar Tuhan berkenan mendukung kita untuk hidup wajar sebagai diri kita sendiri saja, dan janganlah paksa orang/pihak lain untuk hidup dengan cara hidup, keyakinan, agama, tradisi, maupun selera kita. Marilah kita merdekakan diri kita tanpa menjajah maupun memaksa siapa pun. Marilah kita saling menghormati & saling mencintai!
Renungan Joger, Jumat, 01 November 2019
Renungan Joger, Jumat, 01 November 2019.
Kalau memang masih belum benar-benar punya iktikad atau niat baik yang benar-benar baik, lebih baik, maupun terbaik, dan juga belum benar-benar punya sumber nafkah halal dan legal yang lebih dari sekadar cukup untuk hidup wajar atau optimal sendiri saja, janganlah sok foya-foya maupun merokok dan juga janganlah sok omong besar tentang cinta sejati (cukup cinta monyet saja).
Renungan Joger, Kamis, 31 Oktober 2019
Renungan Joger, Kamis, 31 Oktober 2019.
Kalau memang ingin mendirikan negara agama (berdasarkan satu agama tertentu saja), silakan, tapi tentu saja tidak di bumi nusantara di mana Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang sejak dahulu kala sudah dan akan tetap punya rakyat atau warga atau stakeholder yang heterogen (majemuk/jamak/plural) secara asal-usul, suku, agama, keyakinan, maupun selera. Marilah kita hidup bersama secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, dan bertanggungjawab. Terima kasih!
Renungan Joger, Rabu, 30 Oktober 2019
Renungan Joger, Rabu, 30 Oktober 2019.
Asal-usul, suku, bentuk, agama, keyakinan, maupun selera kita boleh saja berbeda-beda, tapi kalau memang tetap ingin bersatu dalam sebuah wadah yang sama-sama kita sepakati, yakini, dan sebut sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sebaiknyalah kita tetap percaya bahwa Tuhan kita bersama Yang Mahaesa, Mahabaik, dan Mahabijaksana pasti mau, mampu, dan berkenan memahami bahasa Indonesia. Oke??
Renungan Joger, Selasa, 29 Oktober 2019
Renungan Joger, Selasa, 29 Oktober 2019.
Paling repot punya teman maupun temin yang hanya merasa senang, kalau sudah bikin susah orang lain. Paling susah punya pemimpin yang baru mau memimpin, kalau sudah diberi uang ekstra. Paling repot punya guru yang baru mau mengajar hanya kalau muridnya pintar. Paling sedih punya pacar yang baru mau senyum, hanya jika sudah diberi hadiah mahal saja.
Renungan Joger, Senin, 28 Oktober 2019
Renungan Joger, Senin, 28 Oktober 2019.
Menurut hemat saya (Mr. Joger), NKRI kita yang sangat indah, luas, subur, kaya, dan berdasarkan Pancasila ini hanya butuh lebih banyak pencinta yang benar-benar baik, jujur, rajin, bertanggung-jawab, berimajinasi, berinisiatif, berani, bersyukur, bermanfaat, tekun, dan tahu diri, tidak butuh tukang pidato yang korup, malas, dan selalu mau menang sendiri saja. Oke? Terima kasih!
Renungan Joger, Minggu, 27 Oktober 2019
Renungan Joger, Sabtu, 26 Oktober 2019
Renungan Joger, Sabtu, 26 Oktober 2019.
Para pembantu presiden (menteri) terbaik sudah dipilih oleh presiden kita (Bapak Jokowi) yang sudah kita pilih secara demokratis maupun meritokratis. Untuk selanjutnya marilah kita minimal tidak ganggu mereka untuk berkarya, bekerja nyata, bekerja keras, bekerja cerdas, bekerja sama, maupun bekerja bakti membangun NKRI sambil menjaga kebersihan lingkungan hidup kita bersama dengan otak, hati, tangan, alat-alat, maupun kantong yang benar-benar bersih. Selamat berkarya dan bekerja!
Renungan Joger, Jumat, 25 Oktober 2019
Renungan Joger, Jumat, 25 Oktober 2019.
Paling repot punya teman maupun temin yang tidak merasa bersalah bersenang-senang di atas penderitaan orang lain. Paling jengkel punya teman maupun temin yang merasa dirinya hebat hanya setelah meremehkan orang lain. Paling mengerikan punya wakil rakyat yang malah hanya rajin dan pandai mengurus kepentingan diri/partainya sendiri saja. Aduh!
Renungan Joger, Kamis, 24 Oktober 2019
Renungan Joger, Kamis, 24 Oktober 2019.
Seharusnya pihak-pihak yang sudah benar-benar kaya (punya uang dan harta lebih dari cukup) sajalah yang berhak (tidak wajib) membantu secara wajar pihak-pihak yang masih benar-benar pantas, perlu, dan mau menerima bantuan yang wajar secara wajar (tidak sampai kurang ajar, tidak sampai memaksa, dan juga tidak sampai mengancam dan melakukan tindakan yang tidak baik dan destruktif). Menurut hemat saya (Mr. Joger), hanya perampok atau penjahat saja lah yang biasanya merasa berhak mengancam untuk memperoleh sumbangan.
Renungan Joger, Rabu, 23 Oktober 2019
Renungan Joger, Rabu, 23 Oktober 2019.
Salah satu (bukan satu-satunya) teladan yang sangat pantas dan perlu kita tiru dari perjuangan Mahatma Gandhi, adalah cara beliau memperjuangkan kemerdekaan, dengan cara Ahimsa (baik, jujur, sederhana, dan tanpa kekerasan) yang dilengkapi dengan cara Swadesi yang secara sederhana berusaha mandiri (memenuhi kebutuhan sendiri yang wajar secara wajar). Jangan tiru mentah semua ajaran Mahatma Gandhi, tapi juga jangan tolak mentah-mentah semuanya. Jangan takut, tapi tetaplah cerdas dan waspada!
Renungan Joger, Selasa, 22 Oktober 2019
Renungan Joger, Selasa, 22 Oktober 2019.
Menurut hemat saya (Mr/Pak Joger yang belum dan tidak akan pernah benar-benar mau bersikap terlalu hemat maupun terlalu tidak hemat ini) hanya orang-orang/pihak-pihak yang memang sudah benar-benar kaya (sudah merasa benar-benar punya kelebihan rezeki) sajalah yang layak atau pantas atau berhak (tidak wajib) menyisihkan sebagian (tidak semua) dari kelebihan rezekinya untuk diberikan atau disumbangkan secara wajar kepada orang-orang/pihak-pihak yang diyakini sebagai memang masih benar-benar pantas, perlu, dan mau menerima bantuan yang wajar secara benar-benar wajar (tidak kurang ajar/tidak menuntut dan juga tidak sampai mengancam).
Renungan Joger, Senin, 21 Oktober 2019
Renungan Joger, Senin, 21 Oktober 2019.
Dalam filosofi (bukan ajaran) maupun dalam kegiatan PMA (Penanaman Modal Akhirat) kami yang sejak 1981 lakukan secara benar-benar wajar dalam NSM (Niat Swadaya Masyarakat) GARING, kami (para pendukung setianya) hanya membantu orang-orang/pihak yang kami yakini sebagai memang benar-benar masih pantas, perlu, dan mau menerima bantuan kami yang wajar secara wajar itulah yang adil dan beradab.
Renungan Joger, Sabtu, 19 Oktober 2019
Renungan Joger, Sabtu, 19 Oktober 2019.
Walaupun bukan satu-satunya, tapi Ibu Tri Rismaharini, wali kota Surabaya dua periode, adalah salah satu “penguasa” yang sangat amat pantas dan perlu diteladani oleh para “penguasa” di NKRI kita tercinta ini. Selamat berkiprah secara baik, jujur, dan rajin bagi Ibu Risma. Dan Joger akan tetap mendukung pemerintah NKRI dari Bali dengan tetap menciptakan dan merawat lapangan pekerjaan untuk mencari nafkah secara optimal bagi sekitar 3 ribuan orang dan bayar pajak secara wajar/optimal. Oke? Terima kasih!
Renungan Joger, Jumat, 18 Oktober 2019
Renungan Joger, Jumat, 18 Oktober 2019.
Kalau saja kita mau jujur mengingat sejarah para leluhur kita, semua dari mereka pasti banyak yang sudah (bahkan tidak hanya sekali) pindah agama atau mengganti cara-cara mereka untuk mewujudkan rasa hormat dan cinta mereka kepada Tuhan Yang Mahaesa, Mahabaik, dan Mahabijaksana. Makanya, jangan heran/gusar kalau sekarangpun banyak anak-anak maupun generasi penerus kita yang merasa pantas dan perlu pindah agama atau ganti cara dalam menghormati dan mencintai Tuhan Yang Mahaesa. Oke?
Renungan Joger, Kamis, 17 Oktober 2019
Renungan Joger, Kamis, 17 Oktober 2019.
Renungan Joger, Rabu, 16 Oktober 2019
Renungan Joger, Rabu, 16 Oktober 2019.
Pemerintah yang benar-benar (tidak hanya seolah-olah saja) baik dan sehat butuh sebanyak-banyaknya teman untuk berkoalisi (bekerja sama) membangun negeri dan menyejahterakan seluruh rakyatnya secara adil dan beradab, bukan untuk berkolusi (bersekongkol) dalam rangka membela maupun memperkaya segelintir pengusaha maupun penguasa yang rakus dan korup. Setuju? Terima kasih!
Renungan Joger, Selasa, 15 Oktober 2019
Renungan Joger, Selasa, 15 Oktober 2019.
Kalau saja para penguasa, para pengusaha, para pekerja, para pendidik, para pelajar, para mahasiswa, para petani, para pensiunan, maupun para penganggur di NKRI yang berdasarkan Pancasila ini benar-benar (tidak hanya seolah-olah saja) mau, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap menjalankan kelima sila dalam Pancasila secara benar-benar wajar atau benar-benar optimal, tentu saja tidak perlu sampai ada orang miskin maupun terpaksa hidup susah di NKRI kita yang indah, subur, luas, dan kaya ini. Terima kasih!
Renungan Joger, Senin, 14 Oktober 2019
Renungan Joger, Senin, 14 Oktober 2019.
Alangkah indahnya hidup di NKRI yang berdasarkan Pancasila ini, kalau saja semua pemangku kepentingan yang hidup di wilayah NKRI ini benar-benar (tidak hanya seolah-olah saja) mau, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap mengendalikan dirinya dan/atau terutama keserakahannya agar tetap berada dalam tingkat yang benar-benar wajar atau benar-benar optimal atau benar-benar baik, jujur, adil, beradab, kekeluargaan, bergotong-royong, dan bertanggungjawab atau benar-benar Pancasilais.
Renungan Joger, Sabtu, 12 Oktober 2019
Renungan Joger, Sabtu, 12 Oktober 2019.
Beginilah jadinya kalau orang-orang yang terlanjur kecewa malah hanya pandai memanfaatkan kebebasan berbicara tanpa berbekal iktikad atau niat baik yang benar-benar baik bagi kemaslahatan, keutuhan, maupun kesejahteraan kita bersama sebagai segumpal bangsa Indonesia yang heterogen, otonom, dependent, independent, maupun yang sebagian besar malah masih heteronomi ini. > Stop vandalisme!
Renungan Joger, Jumat, 11 Oktober 2019
Renungan Joger, Jumat, 11 Oktober 2019.
Silakan larang dan/atau bahkan hukum lah kami ketika kami benar-benar menghina maupun ketika kami sudah benar-benar bersikap destruktif, tapi tolong jangan larang kami untuk mengemukakan pendapat maupun meng(k)ritisi kalian yang suka mentang-mentang, sok kuasa, maupun suka bersikap seenaknya! Merdeka! Terima kasih!
Renungan Joger, Kamis, 10 Oktober 2019
Renungan Joger, Kamis, 10 Oktober 2019.
Tidak semua nasihat orang tua kita harus kita ikuti begitu saja tanpa berpikir, tapi juga tidak semua nasihat orang tua kita harus kita tolak mentah-mentah. Banyak hal positif maupun negatif yang bisa kita jumpai dalam nasihat orang tua kita, yang penting kita tetap mau membuka mata, telinga, otak, hati, maupun dompet kita untuk menerima maupun memberi secara benar-benar wajar atau benar-benar merdeka atau secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, dan bertanggung-jawab. Tetaplah bijaksana dan waspada!
Renungan Joger, Rabu, 09 Oktober 2019
Renungan Joger, Rabu, 09 Oktober 2019.
Dulu ketika saya masih belum pernah merasakan panasnya alat seterika yang baru beberapa menit selesai dipakai oleh ibu saya, saya sangat heran dan sangat tidak setuju dilarang untuk menyentuh seterika itu, tapi setelah merasakan sendiri betapa panasnya seterika yang masih panas, saya pun secara bebas dan bertanggung-jawab tidak pernah lagi mau menyentuh seterika yang masih panas. Pengalaman adalah guru yang terbaik dan paling layak untuk kita jadikan panutan. Setuju?
Renungan Joger, Selasa, 08 Oktober 2019
Renungan Joger, Selasa, 08 Oktober 2019.
Saya (Mr/Pak Joger) sebagai bapak, pendiri, pemilik, pembimbing, maupun pembombong semangat bersyukur dalam keluarga kecil (bukan keluarga besar) Joger sejak semula (1981) sudah memutuskan bahwa semua orang yang mau menjadi anggota keluarga Joger untuk tidak merokok, tapi kami, toh tidak merasa berhak dan/atau apalagi wajib memaksa orang lain yang bukan anggota keluarga Joger untuk tidak merokok dan kami juga tidak ingin semua pabrik rokok ada di NKRI ini ditutup. Hindarilah berdebat soal selera!