Renungan
Renungan Joger, Rabu, 05 Desember 2018
Renungan Joger, Rabu, 05 Desember 2018.
Lahir & mati memang sepenuhnya di tangan Tuhan Yang Mahaesa, Mahabaik, Mahatahu, Mahaadil, Mahabijaksana, dan Mahakuasa, tapi untuk bisa & boleh hidup bahagia maupun tidak bahagia, kedua-duanya adalah tergantung pada niat dan sikap kita sendiri, walaupun yang dimaksud dengan diri kita sendiri itu, tidak selalu bisa dan boleh benar-benar sendiri, he..he.
Renungan Joger, Selasa, 04 Desember 2018
Renungan Joger, Selasa, 04 Desember 2018.
Kalau memang bukan penakut, janganlah mau takut ketika ditakut-takuti! Kalau memang pemberani, tetaplah berani karena memang benar-benar berniat dan bersikap baik, lebih baik, maupun terbaik, tapi janganlah sampai berniat dan bersikap terlalu baik, dan/atau apalagi sampai terlalu tidak baik! Ojo dumeh! Jangan mentang-mentang! Kurangilah omong kosong! Perbanyak kerja nyata dan kerja bakti!
Renungan Joger, Senin, 03 Desember 2018
Renungan Joger, Senin, 03 Desember 2018.
“Revolusi” yang biadab, radikal, dan destruktif tidak mungkin bisa kita hindari, kecuali jika kita semua benar-benar mau, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap berintrospeksi dan kemudian juga benar-benar memperbaiki niat dan sikap kita untuk benar-benar mempercepat evolusi secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, aktif, konstruktif, inovatif, kreatif, produktif, bertanggungjawab, dan berkesinambungan. Kurangilah omong kosong! Merdeka!
Renungan Joger, Minggu, 02 Desember 2018
Renungan Joger, Minggu, 02 Desember 2018.
Dalam UUD 1945, para pendiri NKRI kita tercinta ini sudah sepakat untuk bersikap adil & beradab dalam mencapai kesejahteraan sosial berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Kalau saja kesepakatan yang bagus dan mulia itu benar-benar kita sadari, pahami, serta jalankan bersama secara wajar, tentu saja tidak sampai ada rakyat kita yang harus hidup miskin di NKRI kita yang indah, luas, subur, kaya, dan berdasarkan Pancasila ini. Quo vadis niat benar-benar baik kita? Ke mana?
Renungan Joger, Sabtu, 01 Desember 2018
Renungan Joger, Sabtu, 01 Desember 2018.
Kalau bukan pengecut, janganlah berkecut hati ketika dipecut! Kalau bukan domba, janganlah mau diadu domba! Kalau bukan orang dungu, janganlah percaya begitu saja ketika dijejali dengan berita bohong, dongeng, hoax, maupun fitnah yang provokatif dan destruktif! Kalau bukan orang sembarangan, janganlah buang-buang maupun bakar-bakar sampah sembarangan! Tetaplah cerdas dan kritis!
Renungan Joger, Jumat, 30 November 2018
Renungan Joger, Jumat, 30 November 2018.
Kalau memang masih benar-benar mampu, sempat, dan boleh memilih, pilihlah pekerjaan yang paling halal, paling legal, paling menyejahterakan, paling bergengsi, dan paling menyenangkan, tapi kalau sudah tidak ada lagi, sebaiknya pelajari, pahami, terima, tekuni, syukuri, dan senangilah pekerjaan yang benar-benar masih ada atau tersisa untuk kita! Begitu saja, koq repot! Begitulah kata Gus Dur! OK? Terima kasih!
Renungan Joger, Kamis, 29 November 2018
Renungan Joger, Kamis, 29 November 2018.
Pahlawan adalah orang-orang biasa yang benar-benar (tidak hanya seolah-olah saja) baik, jujur, ramah, rajin, bertanggungjawab, berimajinasi, berinisiatif, berani, bersyukur, bermanfaat, tekun, dan tahu diri dalam menjalankan fungsi maupun profesinya secara berkesinambungan. Marilah kita tetap jaga rasa hormat dan rasa cinta kita pada NKRI kita tercinta ini dengan semangat kepahlawanan yang benar-benar wajar! Jangan korupsi! Oke?
Renungan Joger, Rabu, 28 November 2018
Renungan Joger, Rabu, 28 November 2018.
Masa lalu hanya akan membuat kita besar kepala dan besar mulut, jika kita bangga-banggakan. Masa lalu hanya akan membuat kita minder dan berkecil hati, kalau hanya kita sesali maupun ratapi. Tapi kalau benar-benar mau dan mampu kita ambil hikmahnya, maka masa lalu kita pun akan dengan senang hati membantu kita untuk menciptakan masa depan yang lebih baik & lebih mantap. Makanya, marilah kita ambil hikmahnya untuk menata masa depan yang mantap!
Renungan Joger, Selasa, 27 November 2018
Renungan Joger, Selasa, 27 November 2018
Rasa-rasanya saya pernah membaca dan/atau mendengar bahwa orang-orang yang suka meng(k)afirkan sesama manusia, adalah kufur alias tidak pandai bersyukur. Makanya, kalau bisa, janganlah suka menuduh orang lain kafir hanya karena orang lain itu punya tradisi ritual menyembah “Tuhan Yang Mahaesa” yang kebetulan berbeda dengan tradisi ritual yang ada dalam agama kita! Terima kasih! Thank U! Danke! Arigato!
Renungan Joger, Senin, 26 November 2018
Renungan Joger, Senin, 26 November 2018.
Pada dasarnya tidak ada manusia biasa yang suka diatur dan/atau apalagi dipimpin oleh orang lain. Apalagi oleh orang lain yang belum terbukti mau dan mampu mengatur dan memimpin diri dan keluarganya sendiri. Bagaimana mau menertibkan rakyat, kalau petugas penertibannya sendiri malah masih suka menerima dan/atau apalagi meminta uang jalan? Quo vadis NKRI?
Renungan Joger, Minggu, 25 November 2018
Renungan Joger, Minggu, 25 November 2018.
Jangan rangkul generasi milenial kita hanya dalam rangka mendapat suara mereka saja, tapi marilah kita rangkul mereka, justru untuk tetap berniat, berpikir, dan bersikap benar-benar baik, jujur, cerdas, kritis, rajin, konstruktif, inovatif, kreatif, dan produktif dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup mereka sendiri dalam kesadaran & kapasitas mereka sebagai makhluk individu dan makhluk sosial yang juga orang Indonesia.
Renungan Joger, Sabtu, 24 November 2018
Renungan Joger, Sabtu, 24 November 2018.
“Vox Populi Vax Dei”, itu artinya “Suara Rakyat (adalah) Suara Tuhan”, peribahasa atau pepatah Latin yang bombastis itu sebenarnya hanya bisa dan boleh benar-benar kita terima & dukung, jika isi otak dan isi hati rakyat atau warga atau para pemangku kepentingan di NKRI kita tercinta ini belum dikendalikan atau dikuasai oleh para setan, iblis, pencuri, penjahat, koruptor, kolutor, nepositor, provokator, maupun perancang maupun pelaku teror!
Renungan Joger, Jumat, 23 November 2018
Renungan Joger, Jumat, 23 November 2018.
Dalam pembukaan UUD 1945, secara jelas dan tegas dinyatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, termasuk bangsa Indonesia dengan segenap rakyatnya yang tidak mau menjajah dan/tapi juga tidak mau dijajah. Marilah kita pelajari, pahami, terima, miliki, serta jalankan kemerdekaan lahir dan batin kita dalam kehidupan kita bersama di NKRI yang konon sama-sama kita hormati dan cintai ini!
Renungan Joger, Kamis, 22 November 2018
Renungan Joger, Kamis, 22 November 2018.
Tahukah Anda bahwa menjelek-jelekkan orang jelek, kesalahannya maupun dosanya bisa dobel atau dua kali lipat kalau dibandingkan dengan menjelek-jelekkan orang cantik atau ganteng? Karena orang cantik atau ganteng, setelah dijelek-jelekkan, kan masih punya modal kecantikan atau kegantengannya yang bisa mereka jadikan modal untuk hidup lebih lanjut, he..he..he. Dilarang menjelek-jelekkan orang jelek! Oke?
Renungan Joger, Rabu, 21 November 2018
Renungan Joger, Rabu, 21 November 2018.
Marilah kita bersihkan otak & hati kita dari berbagai macam niat dan/atau maksud maupun keinginan tidak baik! Marilah kita sepakati apa saja yang kita butuhkan untuk membangun NKRI kita yang punya Bhinneka Tunggal Ika, punya Soempah Pemoeda, punya Pancasila, punya UUD 1945, dan punya lebih dari 257 juta rakyat atau pencinta yang heterogen maupun heteronom ini! Setuju?
Renungan Joger, Senin, 19 November 2018
Renungan Joger, Senin, 19 November 2018
Karena apa kita semua harus memilih wakil rakyat maupun pemimpin negeri yang benar-benar (tidak hanya se-olah-olah saja) baik, jujur, dan tidak korup? Karena kalau wakil rakyat kita maupun pemimpin negeri kita tidak benar-benar baik, jujur, dan tidak korup, tentu saja negeri ini akan lebih banyak omong kosongnya daripada kerja nyatanya yang benar-benar baik dan bermanfaat bagi perwujudan cita-cita kita yang tertera dalam sila kelima Pancasila kita.
Renungan Joger, Minggu, 18 November 2018
Renungan Joger, Minggu, 18 November 2018.
Besarnya kesulitan dan tingginya biaya politik untuk memperebutkan “kursi”, hampir selalu membuat sebagian besar wakil rakyat maupun pejabat publik kita merasa berhak dan/atau bahkan wajib untuk menjauh atau memasang jarak dengan konstituennya atau rakyat pemilihnya sampai masa kampanye berikutnya. Quo vadis atau kemana larinya iktikad atau niat benar-benar baik para politisi yang katanya ingin bekerja untuk rakyat?
Renungan Joger, Sabtu, 17 November 2018
Renungan Joger, Sabtu, 17 November 2018.
Silakan puja-puja, puji-puji, dan/atau cintailah Capres maupun Cawapres pilihan atau jagoan kita sepenuh hati, tapi janganlah caci-maki, benci, maupun fitnah Capres maupun Cawapres pilihan atau jagoan sesama anak bangsa Indonesia lainnya. Marilah kita berdemokrasi secara baik, jujur, adil, beradab, sehat, cerdas, kritis, bertanggung-jawab, dan/atau merdeka! Kurangilah niat untuk menghalalkan segala cara! Merdeka!
Renungan Joger, Jumat, 16 November 2018
Renungan Joger, Jumat, 16 November 2018.
Awas 1001 awas, kalau bisa, janganlah sampai terlalu memojokkan orang-orang dan/atau apalagi oknum-oknum yang punya banyak uang dan punya massa pendukung fanatik bayaran, karena jangankan mereka, bahkan ular, anjing, kucing, tikus, kodok, tawon, maupun semut pun akan menggigit mati-matian kalau merasa terlalu terpojok. Marilah kita jaga kewajaran sikap kita dalam melaksanakan tugas dan kewajiban kita sebagai manusia biasa! Oke?
Renungan Joger, Kamis, 15 November 2018
Renungan Joger, Kamis, 15 November 2018.
Kalau bisa, janganlah terlalu lama mengira dan/atau apalagi terlalu yakin bahwa Tuhan (kita bersama) Yang Mahaesa, Mahabaik, Mahaadil, Mahapintar, dan Mahakuasa tidak paham dan/atau apalagi tidak suka bahasa Indonesia! Marilah kita pelajari dan pakai bahasa asing sesudah kita benar-benar paham dan bisa memakai bahasa Indonesia untuk bergaul dengan sesama maupun berkomunikasi dengan-Nya! OK?
Renungan Joger, Rabu, 14 November 2018
Renungan Joger, Rabu, 14 November 2018.
Kalau bisa, janganlah buang atau sia-siakan hak pilih kita untuk menentukan siapa sebaiknya kita pilih untuk jadi wakil kita di parlemen maupun pasangan yang mana sebaiknya kita pilih untuk memimpin NKRI kita yang punya Bhinneka Tunggal Ika, punya Soempah Pemoeda, punya Pancasila, dan punya UUD 1945! Marilah kita manfaatkan hak pilih kita! Pilihlah yang terbaik dan terjujur! Setuju?
Renungan Joger, Selasa, 13 November 2018
Renungan Joger, Selasa, 13 November 2018.
Awas 1001 awas, ternyata banyak oknum mantan pejabat maupun mantan wakil rakyat yang sudah pernah dipenjara karena korupsi telah boleh mencalonkan diri untuk menjadi wakil rakyat. Jangan takut, tapi tetaplah waspada, kritis, merdeka, dan bijaksana dalam memilih calon kita di parlemen! Jangan Golput! Jangan jual suara kita! jangan gadaikan suara kita! Pilihlah yang benar-benar baik dan jujur! Merdeka!
Renungan Joger, Senin, 12 November 2018
Renungan Joger, Senin, 12 November 2018.
Awas 1001 awas, hanya rakyat yang tidak benar-benar merdeka dan/atau tidak benar-benar bertanggung-jawab sajalah yang memilih calon wakil rakyat yang punya track record tidak baik, tidak jujur, dan/atau korup! Jangan Golput! Jangan jual suara kita! Jangan gadaikan suara kita! Dan jangan berikan suara kita kepada koruptor! Pilihlah yang benar-benar terbaik dan terjujur! Mari bersatu bangkit membangun NKRI!
Renungan Joger, Minggu, 11 November 2018
Renungan Joger, Minggu, 11 November 2018.
Kejujuran memang sangat penting kita miliki serta amalkan dalam meniti karier yang sukses, tapi kalau bisa, biasakanlah untuk berniat benar-benar baik dulu sebelum bersikap jujur, karena kalau kita sudah bersikap jujur sebelum berniat benar-benar baik, tentu saja niat kita yang belum benar-benar baik akan diketahui oleh orang maupun oleh orang-orang, he..he..he. Niat benar-benar baik adalah yang terpenting!
Renungan Joger, Sabtu, 10 November 2018
Renungan Joger, Sabtu, 10 November 2018
Apa gunanya kaya, kalau ternyata kita tidak bahagia? Tapi mungkin bisa lebih tidak berguna lagi, ketika sudah miskin & banyak utang, ternyata hidup kita tidak bahagia juga, he..he. Makanya, kalau bisa, marilah kita berdoa dan bekerja secara benar-benar wajar saja, justru agar kita tidak sampai jatuh miskin, dan/tapi tidak sampai terlalu kaya, justru agar hidup kita pun bisa benar-benar bahagia! Oke?
Renungan Joger, Kamis, 9 November 2018
Renungan Joger, Kamis, 9 November 2018
Misteri adalah hal atau hal-hal yang sudah benar-benar tidak lagi bisa kita pahami, tapi marilah kita tetap berusaha untuk meningkatkan kemampuan otak maupun hati kita untuk setiap hari berusaha memikirkan, mengungkap, dan memahami berbagai misteri yang ada maupun terasa ada dalam keseharian kita secara benar-benar wajar, jangan kurang ajar, demi kemaslahatan kita bersama yang berkeadilan. OK?
Renungan Joger, Kamis, 08 November 2018
Renungan Joger, Kamis, 08 November 2018.
Tiga “Niat Mahabaik Dasar” Tuhan membiarkan kita (manusia biasa) tidak 100% sempurna di segala bidang kehidupan kita bersama di dunia yang fana dan hampir selalu penuh misteri ini? 1). Agar kita tetap tahu diri bahwa kita bukan Tuhan. 2). Agar kita tetap mau saling menghargai dan saling mendukung. 3). Agar kita tetap mau belajar dan benar-benar memperbaiki diri. Oke?
Renungan Joger, Selasa, 06 November 2018
Renungan Joger, Selasa, 06 November 2018.
Awas 1001 awas! Banyak bandar maupun pengedar NARKOBA berpenampilan luar menarik, sopan-sopan, dan murah hati, tapi dibalik semua kebaikan, kesopanan, dan kemurahhatian itu tersembunyi tagihan yang sangat menyakitkan & bahkan menghancurkan seluruh kehidupan kita maupun keluarga kita. Awas musang berbulu ayam berkeliaran mencari mangsa! Waspada!
Renungan Joger, Senin, 05 November 2018
Renungan Joger, Senin, 05 November 2018.
Silakan suka maupun cinta pada siapa atau apa pun juga, tetapi tetaplah jaga diri dan/atau jiwa & raga kita, agar tidak sampai ketagihan. Karena ketika kita sudah mulai ketagihan pada seseorang atau apalagi kepada “narkoba”, maka jiwa dan raga kita pun sudah kehilangan kemerdekaannya alias menjadi budak orang maupun benda yang membuat kita ketagihan. Tidak perlu takut/panik, tapi tetaplah waspada!
Renungan Joger, Minggu, 04 November 2018
Renungan Joger, Minggu, 04 November 2018.
Kalau memang ingin “bahagia” lahir batin di dunia ini & di akhirat kelak, marilah kita hapuskan hukuman mati! Dan tapi marilah kita perberat hukuman bagi para koruptor, kolutor (pelaku kolusi), nepositor (pelaku nepotisme), provokotor (pengacau dan pengadu domba yang kotor), maupun para pelaku dan penyebar teror. Bersatulah & jayalah NKRI.