Renungan
Renungan Joger, 05 Juni 2024
Kalau bisa – janganlah tutup rapat-rapat pintu otak dan hati kita, karena kalau pintu otak dan hati kita tertutup rapat, lalu melalui pintu mana berbagai macam data, informasi, ilmu, dan/atau apalagi filosofi bisa masuk?
Renungan Joger, 04 Juni 2024
“Ilmu pengetahuan” itu sebenarnya sangat mirip seperti “oksigen” yang bisa dan boleh kita pelajari dan peroleh di mana saja, kapan saja, dari siapa saja, maupun dari apapun juga! Setuju? Setuju tidak setuju tetap terima kasih!
Renungan Joger, 03 Juni 2024
Hidup di dunia fana ini sebenarnya adalah “kesempatan” atau “deretan waktu-waktu” untuk menjalankan kegiatan apapun dengan segala sebab dan akibatnya! Setuju? Terima kasih!
Renungan Joger, 02 Juni 2024
NKRI kita yang indah, subur, luas, kaya, dan berdasarkan Pancasila ini sebenarnya hanya butuh stakeholder yang benar-benar baik, jujur, ramah, rajin, bertanggungjawab, berimajinasi, berinisiatif, berani, bersyukur, bermanfaat, tekun, dan tahu diri. Oke? Terima kasih!
Renungan Joger, 01 Juni 2024
Setiap “orang normal” biasanya pasti punya berbagai macam keinginan yang “normal-normal” atau yang “wajar-wajar” saja, kecuali “mereka” yang sudah benar-benar “abnormal” maupun yang sudah benar-benar termasuk “orang kurang ajar”. Oke?
Renungan Joger, 31 Mei 2024
Sadari, pahami, tekuni, cintai, dan jalankan lah profesi kita secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, wajar, optimal, dan/atau secara benar-benar profesional, lalu syukurilah prosesnya maupun hasilnya juga secara benar-benar wajar dan/atau optimal saja. Oke? Thank you!
Renungan Joger, 30 Mei 2024
Kalau bisa – berhati-hatilah mengeluarkan pendapat di ruang publik maupun di media sosial, karena oknum-oknum yang sudah, yang sedang, maupun yang akan mendapat keuntungan dengan menemukan kesalahan dari pendapat kita, pasti akan dengan senang hati mencari-cari kesalahan ucap maupun kesalahan tulis kita. Setuju?
Renungan Joger, 29 Mei 2024
Kalau saja semua pengusaha maupun penguasa di NKRI yang sudah dan akan tetap berdasarkan Pancasila ini benar-benar mau dan mampu menguasai dan mengendalikan hawa-nafsu-keserakahannya sendiri masing-masing secara “beriktikad” atau secara “benar-benar merdeka” atau secara “benar-benar wajar dan/atau secara benar-benar optimal”, tentu saja tidak perlu sampai ada stakeholder kita di NKRI ini yang terpaksa harus hidup secara serba susah maupun secara serba minimal! Salam hangat dari Kuta!
Renungan Joger, 28 Mei 2024
Kalau saja Pancasila kita sudah benar-benar diamalkan secara “beriktikad” atau secara “benar-benar baik, lebih baik, maupun terbaik, tidak terlalu baik, dan juga tidak terlalu tidak baik” atau secara “benar-benar wajar, optimal, adil, beradab, berkeagamaan, berke-Tuhan-an, berperikemanusiaan, berwawasan lingkungan, berwawasan kebangsaan, bersemangat gotong royong, berasas kekeluargaan, berwatak merdeka, dan/atau secara benar-benar berwawasan kesetaraan, tentu saja tidak ada rakyat Indonesia yang merasa pantas dan perlu belajar paham-paham maupun doktrin yang aneh-aneh! Salam hangat dari Joger, Kuta, Balinesia.
Renungan Joger, 27 Mei 2024
Kalau tidak suka atau tidak mau disakiti, janganlah menyakiti, tapi kalau, toh pada suatu saat kita secara tiba-tiba maupun secara tidak tiba-tiba suka disakiti, janganlah langsung merasa berhak dan/atau apalagi berkewajiban untuk menyakiti, tapi segeralah berkonsultasi ke rumah sakit bagian kejiwaan terdekat, karena mungkin saja jiwa kita saja yang sudah atau sedang kurang sehat! Marilah kita jaga kesehatan jiwa kita!
Renungan Joger, 26 Mei 2024
Tertangkap tangannya seorang oknum pemuka adat Bali di salah satu desa di Bali bukanlah alasan bagi kita untuk percaya dan/atau apalagi yakin bahwa semua pemuka adat Bali di Bali tidak tahu adat-istiadat Bali yang seharusnya hanya sangat amat positif, luhur, dan mulia, tetapi bisa juga kita jadikan alasan agar kita tidak mudah terkecoh pada penampilan fisik, cara berpakaian, tebal tipisnya kumis, cara bicara, status sosial, status ekonomi, profesi,… Lihat selengkapnya
Renungan Joger, 25 Mei 2024
Jangankan penguasa yang sedang sangat amat berkuasa, bahkan rakyat kecil yang sedang butuh bantuan pun tidak akan benar-benar bersedia dipaksa dan/atau apalagi diperkosa kemerdekaannya. Oke? Terima kasih!
Renungan Joger, 24 Mei 2024
Sifat dan sikap yang tidak pernah salah itu adalah sifat dan sikap hemat, bukan boros dan juga bukan terlalu hemat alias kikir! Setuju? Setuju tidak setuju tetap thank you alias terima kasih alias matur suksma alias matur nuwun alias hatur suhun alias arigato alias danke alias merci alias xie-xie!
Renungan Joger, 23 Mei 2024
Kalau memang ingin hidup tentram sendiri, jangan repot-repot cari pasangan hidup! Tetapi kalau memang sudah benar-benar ingin hidup penuh dengan dinamika sebagai sepasang suami istri, sebaiknyalah kita cari pasangan hidup yang benar-benar baik, jujur, adil, beradab, dan setia. Selamat memutuskan secara mantap!
Renungan Joger, 22 Mei 2024
Janganlah samakan begitu saja kemerdekaan dengan kebebasan, karena kebebasan yang disikapi secara tidak baik, tidak jujur, tidak ramah, tidak rajin, tidak bertanggungjawab, tidak berimajinasi, tidak berinisiatif, tidak berani, tidak bersyukur, tidak bermanfaat, tidak tekun, dan tidak tahu diri bisa saja menjelma menjadi kebebasan yang liar, buas, dan ganas. Setuju? Xie xie alias terima kasih!
Renungan Joger, 21 Mei 2024
Sadari, pelajari, dan pahami lah “kekuatan” maupun “kelemahan” kita sendiri sebelum, sembari, maupun sesudah mencoba menyadari, mempelajari, dan memahami “kekuatan” maupun “kelemahan” orang lain maupun pihak lain. Oke?
Renungan Joger, 20 Mei 2024
Tidak semua pemaksaan kehendak itu tidak baik dan tidak bermanfaat bagi peradaban manusia, yang penting lakukanlah “pemaksaan kehendak” hanya berdasarkan niat dan sikap yang “beriktikad” atau yang “benar-benar baik, lebih baik, maupun terbaik, tidak terlalu baik, dan juga tidak terlalu tidak baik”. Setuju? Setuju tidak setuju tetap terima kasih!
Renungan Joger, 19 Mei 2024
Tradisi atau adat-istiadat itu adalah kebiasaan-kebiasaan yang benar-benar baik dan bermanfaat bagi kemaslahatan sebuah kelompok masyarakat yang secara alami, tradisional, dan sukarela dijalankan maupun diwariskan secara turun-temurun dan berkesinambungan, bukan kebiasaan-kebiasaan buruk. Setuju? Thank you alias terima kasih.
Renungan Joger, 18 Mei 2024
Biasakanlah untuk bersikap teliti dan cermat sebelum benar-benar membeli atau sebelum benar-benar bertransaksi! Setuju? Terima kasih!
Renungan Joger, 17 Mei 2024
Kalau memang sama-sama boleh dan sama-sama mampu kita lakukan, sebaiknyalah kita rajin bersyukur daripada rajin mengeluh! Terima kasih!
Renungan Joger, 16 Mei 2024
Kalau memang masih ingin bersatu, sebaiknyalah kita benar-benar mau, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap hidup bersama dengan semangat saling menghormati, saling menghargai, dan saling mencintai secara benar-benar wajar, optimal, baik, jujur, adil, beradab, dan berkesinambungan. Setuju? Setuju tidak setuju tetap thank you alias terima kasih!
Renungan Joger, 15 Mei 2024
Kalau bisa – pikirkan, rencanakan, serta jalankan lah “iktikad” atau “niat baik kita yang benar-benar baik, lebih baik, maupun terbaik” secara benar-benar baik, jujur, ramah, rajin, bertanggungjawab, berimajinasi, berinisiatif, berani, bersyukur, bermanfaat, tekun, dan tahu diri! Hindarilah kemauan maupun kesempatan untuk melakukan kegiatan yang terlalu baik maupun terlalu tidak baik. Oke?
Renungan Joger, 14 Mei 2024
Manusia adalah makhluk individu yang juga makhluk sosial yang di samping harus mau, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap mengatasi berbagai macam masalahnya sendiri, ternyata juga harus mau, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap mengatasi berbagai macam masalah orang-orang dekat, tidak dekat, maupun yang jauh sekalipun. Terima kasih alias danke alias xie xie.
Renungan Joger, 13 Mei 2024
Karena apa banyak “orang-orang kita” yang sebenarnya sangat baik, jujur, adil, cerdas, bersih hatinya, tegas, jelas, altruis, anti KKN, dan benar-benar pro-rakyat-kecil – malah hampir selalu kalah dan tersisihkan dalam kancah perpolitikan kita? Karena apa, ya? Terima kasih!
Renungan Joger, 12 Mei 2024
Kalau bisa – janganlah memaksa sesama kita untuk menyukai dan/atau apalagi untuk mencintai kita, karena rasa suka dan/atau apalagi rasa cinta adalah perasaan yang tidak bisa dan tidak boleh dipaksakan! Setuju? Terima kasih!
Renungan Joger, 11 Mei 2024
Kalau bisa – janganlah obral habis rasa hormat maupun sikap hormat kita hanya untuk menghormati orang-orang kaya yang terhormat, tetapi sisakanlah rasa maupun sikap hormat kita untuk menghormati orang-orang miskin yang jarang dihormati orang! Setuju?
Renungan Joger, 10 Mei 2024
Sebagai warga negara Republik Indonesia yang baik dan jujur, selayaknyalah kita menghargai, membeli, dan memakai barang-barang maupun jasa-jasa dalam negeri kita yang baik, bermutu, mudah didapat, dan tidak terlalu mahal. Oke?
Renungan Joger, 09 Mei 2024
Perwujudan, perawatan, maupun penumbuhkembangan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia hanya bisa kita lakukan, kalau semua rakyat atau semua stakeholders NKRI benar-benar mendukungnya secara benar-benar baik, jujur, rajin, bertanggungjawab, dan berkesinambungan. Oke?
Renungan Joger, 08 Mei 2024
Kalau bisa – berkarya, bekerja, dan berjuang lah secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, dan sampai benar-benar tuntas, justru agar kita tidak sampai punya sisa utang uang, utang budi, utang janji, maupun utang kewajiban! Terima kasih!
Renungan Joger, 07 Mei 2024
Kalau bisa, janganlah secara membabi buta menilai sesama kita hanya dari warna kulit, asal-usul keturunan, agama, warna rambut, warna bola mata, warna pakaian, status sosial, status ekonomi, maupun jumlah depositonya. Setuju? Setuju tidak setuju tetap thank you!