Renungan

Renungan Joger, Selasa, 11 Juli 2017

Renungan Joger, Selasa, 11 Juli 2017.

Apakah pemanfaatan “hak angket” yang kita berikan kepada wakil rakyat atau wakil kita memang merupakan satu-satunya cara untuk memperbaiki, mendukung, dan memperkuat kinerja “KPK” kita untuk memberantas segala bentuk korupsi? Apakah tidak ada hal yang lebih penting daripada memanfaatkan hak angket ini maupun itu? Maaf sejuta maaf, tolong jangan lemahkan kinerja “KPK” kita! NKRI kita ini masih butuh “KPK” yang kuat!

Renungan Joger, Senin, 10 Juli 2017

Renungan Joger, Senin, 10 Juli 2017.

Alangkah indahnya hidup wajar di NKRI kita yang berdasarkan Pancasila ini, kalau saja para penegak hukum, wakil rakyat, penyambung lidah rakyat, para penguasa, maupun para pengusaha yang ada dan berkiprah di NKRI kita tercinta ini benar-benar baik, jujur, ramah, rajin, adil, beradab, dan tidak korup! Kapan kira-kira masyarakat adil dan makmur bagi seluruh rakyat Indonesia, akan benar-benar terwujud? Kapan? Kapan?

Renungan Joger, Minggu, 09 Juli 2017

Renungan Joger, Minggu, 09 Juli 2017.

Sport tanpa sportivitas = omong kosong. Menegakkan hukum tanpa moral = ngawur. Kebebasan tanpa niat yang benar-benar baik = liar. Menuntut kesejahteraan yang maksimal tanpa mau dan mampu bekerja maupun berkarya secara maksimal = premanisme. Memberi upah minimum sambil mewajibkan para pekerja maupun para karyawan bekerja dan berkarya secara maksimum = penindasan yang keji.

Renungan Joger, Sabtu, 08 Juli 2017

Renungan Joger, Sabtu, 08 Juli 2017.

Publik Relation atau “PR” yang hebat, adalah “PR” yang terbukti mau dan mampu membuat citra perusahaan yang belum hebat, bisa kelihatan, terdengar, maupun disangka sudah benar-benar hebat. Sedangkan “PR” yang benar-benar baik dan jujur biasanya tidak mau dan tidak pandai melebih-lebihkan, tapi malah kurang disukai oleh para pemakai jasa “PR”, itulah realitas! Waspadailah bahaya kekuasaan uang!

Renungan Joger, Jumat, 07 Juli 2017

Renungan Joger, Jumat, 07 Juli 2017.

Joger adalah “Pabrik Kata-Kata Ketiga Di Dunia fana yang penuh misteri ini”, justru karena yang pertama maupun yang kedua, kan belum dan tidak akan pernah boleh ada, kecuali kalau sudah ada yang suka mengada-ada atau memang suka melanggar hak cipta milik Mr/Pak Joger sebagai satu-satunya pencipta istilah/nama/merek/cap “Pabrik Kata-Kata Joger” yang hanya mau eksis di Balinesia saja! Oke? Terima kasih! Thank you!

Renungan Joger, Kamis, 06 Juli 2017

Renungan Joger, Kamis, 06 Juli 2017.

Pada hakikatnya, segala sesuatu dan semua orang yang ada maupun terasa ada di dunia yang fana dan penuh misteri ini pasti punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing yang unik, tapi untuk selanjutnya, masing-masing individu lah yang berhak dan/tapi juga wajib untuk menambah maupun mengurangi kadar dan kombinasinya secara merdeka atau secara bebas dan bertanggung-jawab sesuai dengan keinginan maupun seleranya masing-masing. Oke?

Renungan Joger, Rabu, 05 Juli 2017

Renungan Joger, Rabu, 05 Juli 2017.

Salah satu (bukan satu-satunya) tugas seorang pengusaha yang benar-benar ingin menjadi pemimpin perusahaan yang baik, jujur, adil, dan beradab, adalah menyadarkan dirinya sendiri dan semua anak-buahnya, bahwa kesejahteraan anak-buahnya maupun dirinya sendiri adalah sepenuhnya dibayar oleh para pelanggan atau konsumen atau raja-raja dan ratu-ratu dunia perdagangan. Setuju?

Renungan Joger, Selasa, 04 Juli 2017

Renungan Joger, Selasa, 04 Juli 2017.

Setelah baru eksis sejak 1981, ternyata pengunjung “Pabrik Kata-Kata Joger, Kuta maupun TEMAN/TEMpat penyamAN Joger, Luwus” masih saja orang-orang kelas menengah, dalam arti kelas menengah ke atas, ke bawah, ke kanan, ke kiri, maupun kelas menengah yang benar-benar di tengah. Selamat datang di Bali, tempat di mana Joger sejak ’81 sudah dan akan tetap eksis, tumbuh, dan berkembang secara wajar. Oke?

Renungan Joger, Senin, 3 Juli 2017

Renungan Joger, Senin, 3 Juli 2017.

Secara idealistis maupun teoritis, pemimpin seperti “Ahok” yang baik dan jujur seharusnya memang kita butuhkan untuk membangun kesejahteraan yang berkeadilan di NKRI kita tercinta yang berdasarkan Pancasila ini, tapi secara realistis maupun praktis, saat ini kebanyakan dari kita masih lebih suka pemimpin yang santun, ramah, dan disukai karena bisa diatur, mau diajak kompromi, dan suka bagi-bagi tahta maupun harta. Aduh!

Renungan Joger, Minggu, 02 Juli 2017

Renungan Joger, Minggu, 02 Juli 2017.

Salah satu (bukan satu-satunya) kenyataan hidup yang pantas dan perlu senantiasa kita ingat, adalah kenyataan bahwa tidak ada manusia yang benar-benar mau dan suka hidup miskin dan susah, tapi sayang tidak semua manusia mampu, mau, sempat, ikhlas, dan mantap memahami serta menjalankan cara-cara hidup yang benar-benar baik, jujur, adil, dan beradab untuk jadi kaya dan bahagia.

Renungan Joger, Sabtu, 1 Juli 2017

Renungan Joger, Sabtu, 1 Juli 2017.

Dulu, generasi tua kita memang masih percaya bahwa melakukan korupsi, kalau belum ketahuan dan belum ditangkap polisi, bukanlah dosa. Padahal semua dosa pasti dimulai dari pikiran atau rencana yang sudah ada di dalam otak dan hati kita. Makanya, marilah kita jaga kesadaran, kebaikan, kejujuran, keadilan, dan kesehatan otak dan hati kita, justru agar kita tidak sampai membuat rencana untuk berbuat dosa. Terima kasih!

Renungan Joger, Jumat, 30 Juni 2017

Renungan Joger, Jumat, 30 Juni 2017.

Kalau memang benar-benar cinta NKRI, marilah kita cintai diri kita, keluarga kita, orang tua kita, teman-teman kita, maupun temin-temin kita, tapi tentu saja tanpa harus membiarkan diri kita membenci dan menyakiti hati maupun kantong orang lain, maupun temin-temin orang lain! Jangan siksa, tapi juga jangan manjakan orang lain maupun diri kita sendiri! Merdeka!

Renungan Joger, Kamis, 29 Juni 2017

Renungan Joger, Kamis, 29 Juni 2017.

Diri kita yang sekarang maupun yang akan datang, adalah gabungan atau campuran yang unik antara semua yang sudah mau kita lakukan maupun semua yang sudah tidak mau kita lakukan di masa lalu. Makanya, kalau bisa, marilah kita songsong hari esok yang lebih gemilang, justru dengan mengambil hikmah dari semua pengalaman masa lalu kita sendiri, orang lain, maupun makhluk lain. Jangan takut, tapi tetaplah baik, jujur, kritis, dan waspada! Terima kasih!

Renungan Joger, Rabu, 28 Juni 2017

Renungan Joger, Rabu, 28 Juni 2017.

Ketuhanan Yang Maha Esa. Kemanusiaan yang adil dan beradab. Persatuan Indonesia. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Itulah Pancasila kita yang seharusnya tidak hanya kita jadikan pemanis bibir saja, tapi harus benar-benar mau, mampu, ikhlas, mantap, dan selalu kita pahami dan laksanakan dalam kehidupan sehari-hari kita.

Renungan Joger, Selasa, 27 Juni 2017

Renungan Joger, Selasa, 27 Juni 2017.

Sport tanpa sportivitas (berniat baik dan bersikap jujur dalam berlatih dan berkompetisi) sama saja dengan bohong. Makanya, ketika memang benar-benar ingin berolahraga, janganlah lupa untuk berolahpikiran, berolahbatin, berolahnafsu, maupun berolahkantong, sehingga kita pun bisa dan boleh benar-benar sehat jiwa, raga, pikiran, perasaan, maupun kantong secara berkesinambungan. Setuju?

Renungan Joger, Sabtu, 24 Juni 2017

Renungan Joger, Sabtu, 24 Juni 2017.

Apakah berdoa, bekerja, berkarya, belajar, berhemat, bayar pajak, dan berbuat sosial secara wajar sebagai pengusaha atau sebagai pedagang tidak termasuk kegiatan kehidupan maupun profesi positif untuk membela dan mencintai negara? Apakah untuk membela negara kita tercinta ini, kita harus mencari nafkah dengan jadi tentara atau jadi pegawai negeri atau jadi penguasa? Apakah jadi seniman tidak boleh????

Renungan Joger, Jumat, 23 Juni 2017

Renungan Joger, Jumat, 23 Juni 2017.

Marilah kita cintai dan jaga kebersihan maupun kelestarian pulau Bali secara benar-benar baik, jujur, dan benar tanpa harus membenci, mengotori, maupun merusak pulau lain secara benar-benar tidak baik, tidak jujur, dan tidak benar! > Merdeka! Terima kasih!

Renungan Joger, Kamis, 22 Juni 2017

Renungan Joger, Kamis, 22 Juni 2017.

Untuk menjaga nilai-nilai luhur budaya Bali, sudah selayaknya lah kita (orang-orang Bali yang berbudaya Bali dan benar-benar mencintai Bali sebagai bagian tak terpisahkan dari NKRI ini) tidak hanya sibuk berbangga diri (puas diri) menyandang status sebagai orang Bali asli tanpa benar-benar tahu, paham, dan benar-benar proaktif memelihara dan menumbuhkembangkan budaya orang Bali yang benar-benar (tidak hanya se-olah2 saja) baik, jujur, dan luhur. OK?

Renungan Joger, Rabu, 21 Juni 2017

Renungan Joger, Rabu, 21 Juni 2017.

Kalau ingin beli barang-barang umum, pergilah ke toko-toko umum! Kalau ingin beli barang-barang luar biasa, pergilah ke toko-toko luar biasa! Dan kalau memang benar-benar ingin beli barang-barang unik khas Joger yang asli, janganlah pergi ke mana-mana, tapi langsung saja ke Joger-Kuta atau ke Joger-Luwus yang hanya ada di pulau Bali saja! Karena barang-barang unik khas Joger yang asli tidak diperjualbelikan di luar kedua tempat itu! Welcome to Bali! Terima kasih!

Renungan Joger, Selasa, 20 Juni 2017

Renungan Joger, Selasa, 20 Juni 2017.

Lebih baik ambil untung tidak banyak, tapi punya pelanggan banyak, daripada ambil untung banyak-banyak, tapi malah punya pelanggan satu atau dua saja. Dalam arti, lebih baik rencanakan dan lakukanlah langkah-langkah kecil tapi tetap tumbuh secara sehat, daripada ambil dan melakukan langkah-langkah besar tapi malah jatuh, terluka, dan kemudian malah bangkrut.

Renungan Joger, Senin, 19 Juni 2017

Renungan Joger, Senin, 19 Juni 2017.

Jangan pernah mimpi untuk mendapat kehidupan yang baik, sejahtera, damai, tenteram, dan bahagia lahir batin dunia akhirat dengan memperoleh kekayan maupun kekuasaan dengan melakukan hal-hal yang tidak baik, tidak legal, dan tidak bermoral, seperti korupsi, kolusi, koncoisme, nepotisme, premanisme (meneror, memeras, mencuri, mencopet, maupun merampok). Oke?

Renungan Joger, Minggu, 18 Juni 2017

Renungan Joger, Minggu, 18 Juni 2017.

Dulu, sebelum 1986, tampaknya belum ada pengusaha yang menganut konsep bisnis “happiness oriented”, karena para pengusaha di masa itu masih sangat amat bangga dan mendukung konsep “profit oriented”, karena bagi mereka “keuntungan materi atau uang” adalah tujuan utama mereka dalam berkiprah sebagai pengusaha. Waktu itu, saya (Mr/Pak Joger) masih sering disangka maupun dituduh gila, tapi sekarang syukurlah tidak lagi. Oke?

Renungan Joger, Sabtu, 17 Juni 2017

Renungan Joger, Sabtu, 17 Juni 2017.

Awas, tidak semua pengusaha yang menggaji anak-buahnya di bawah patokan UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota) pasti jahat atau kikir, karena mungkin saja perusahaannya memang belum mampu, tapi kami di Joger tidak ada UMK, karena Joger adalah sebuah keluarga yang memberi uang saku optimal + makan maksimal 3 kali, minimal 2 kali setiap hari bagi segenap anggota keluarga Joger. Optimal adalah yang terbaik dan teradil.

Renungan Joger, Jumat, 16 Juni 2017

Renungan Joger, Jumat, 16 Juni 2017.

Jangan ratapi masa lalu kita yang hitam atau abu-abu tua, tapi marilah kita ambil hikmah dari masa lalu kita dengan berpikir, berkata dan berbuat sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang kita miliki saat ini, justru agar masa depan kita bisa baik atau lebih baik daripada masa lalu dan masa kini kita!

Renungan Joger, Kamis, 15 Juni 2017

Renungan Joger, Kamis, 15 Juni 2017.

Sebenarnya orang gila maupun orang genius adalah sama-sama abnormal, tapi orang-orang yang sudah benar-benar gila, biasanya malah sering sangat yakin bahwa diri mereka genius, sedangkan orang-orang genius malah sering sadar bahwa diri mereka memang abnormal atau bahkan sering percaya bahwa diri mereka gila.

Renungan Joger, Rabu, 14 Juni 2017

Renungan Joger, Rabu, 14 Juni 2017.

Kebahagiaan sebenarnya tidak identik dengan kekayaan, kemiskinan, keberhasilan maupun kegagalan, walaupun banyak orang khilaf dan membiarkan diri mereka hanya merasa senang dan bahagia ketika kaya atau berhasil, sehingga mereka juga terpaksa harus merasa susah dan tidak bahagia ketika gagal dan miskin. Kekayan memang bisa kita peroleh kalau kita sudah, sedang dan akan tetap bersikap baik, jujur, ramah, rajin, berimajinasi, berinisiatif, berani, bersyukur, bermanfaat secara tahu diri.

Renungan Joger, Selasa, 13 Juni 2017

Renungan Joger, Selasa, 13 Juni 2017.

Mayoritas penduduk maupun rakyat NKRI ini memang beragama Islam, tapi NKRI bukanlah negara Islam, tapi juga bukan negara Katolik atau negara Kristen atau negara Hindu atau negara Budha atau negara Konghucu, tapi sepenuhnya adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila yang bisa tetap utuh dan maju, kalau kita semua mau, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap saling menghargai secara wajar. Oke?

Renungan Joger, Senin, 12 Juni 2017

Renungan Joger, Senin, 12 Juni 2017.

Kalau memang masih bisa, boleh, sempat, ikhlas, dan mantap berenang-renang ke hulu atau bersenang-senang dahulu, untuk apa malah mewajibkan diri kita untuk berakit-rakit atau bersakit-sakit dahulu dan nantinya malah hanya harus sering-sering berobat ke dokter saja kemudian? Tidak semua konsep atau cara lama itu tidak baik, tidak bermanfaat, dan tidak cocok kita terapkan saat ini maupun di sini, tapi nampaknya tidak semua konsep atau cara lama itu baik, bermanfaat dan cocok kita pakai/terapkan saat ini maupun di sini. OK?

Renungan Joger, Minggu, 11 Juni 2017

Renungan Joger, Minggu, 11 Juni 2017.

Dengan disantuninya penunggu pasien di beberapa rumah sakit yang sudah ditentukan di Badung dengan bantuan dana Rp 400 ribu setiap hari, berarti NSM Garing sudah kalah telak dibandingkan dengan Pemda Kabupaten Badung. Terima kasih kami ucapkan kepada Pemda Kabupaten Badung yang sudah mau, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap membantu warganya yang sedang pantas, perlu, dan mau dibantu secara wajar. > Hebat > Terima kasih!

Renungan Joger, Sabtu, 10 Juni 2017

Renungan Joger, Sabtu, 10 Juni 2017.

Marilah kita ramai-ramai sarankan dan dukung para pemilik modal untuk mendirikan pabrik atau perusahaan yang benar-benar baik, jujur, dan bermanfaat bukan hanya bagi diri atau keluarga mereka saja, tapi juga baik, jujur, dan bermanfaat bagi banyak sesama manusia, kemanusiaan, maupun nusa dan bangsa kita, tanpa membenci siapa atau apa pun juga, bukan malah berebut mendirikan partai politik maupun lembaga masyarakat yang tidak jelas niat baiknya!