Renungan

Renungan Joger, Minggu, 11 Desember 2016.

Kalau bisa,janganlah paksa pemerintah kita yang baik dan sah sampai terpaksa memanfaatkan tangan para penegak hukum, POLRI, dan/atau apalagi TNI untuk menertibkan kita yang suka melanggar HAM atau Hak Azasi Manusia sesama kita maupun kita yang suka mengganggu ketertiban dan rasa aman sesama manusia yang berbeda tapi tidak jahat dan tidak melakukan hal-hal yang melanggar moral maupun hukum positif kita! Oke?

Renungan Joger, Sabtu 10 Desember 2016.

Kalau kita memang suka menyombongkan diri, jangankan kekurangan, bahkan kelebihan pun bisa saja kita jadikan alasan untuk sombong. Contohnya ketika kita sedang kekurangan uang pun kita bisa dan boleh saja bersikap sombong dengan mendemo dan menuntut para bankir untuk memberikan kita pinjaman tanpa jaminan dan tanpa kewajiban untuk mencicilnya, tapi para bankir berhak untuk tidak setuju. Oke?

Renungan Joger, Selasa 6 Desember 2016.

Mungkin karena ingin manusia mau dan suka bekerja sama saling tolong menolong, saling menghargai, maupun saling memaafkan lah TUHAN Yang Mahatahu, Mahabijaksana, dan Mahapencipta menciptakan manusia tidak dalam keadaan benar2 sempurna di segala bidang. OK? Trimakasih!

Renungan Joger, Senin 5 Desember 2016.

Menurut hemat saya (MrJoger yang belum dan tidak akan pernah benar-benar secara sukarela bersedia bersikap terlalu hemat maupun terlalu tidak hemat), selama masih berbentuk manusia biasa yang masih terdiri dari daging dan roh, tidak ada manusia bisa benar-benar sempurna di segala bidang. Setuju? Setuju tidak setuju tetap terima kasih!

Renungan Joger, Minggu 4 Desember 2016.

Jangankan teman, musuh pun ada gunanya. Jangankan kekayaan, kemiskinan pun ada gunanya. Jangankan obat, penyakit pun ada gunanya. Jangankan orang baik, orang jahat pun ada gunanya. Jangankan cahaya, kegelapan pun ada gunanya, yang penting niat kita baik dan benar-benar mau dan mampu membuka diri kita secara ‘netral yang positif’. OK!

Renungan Joger, Sabtu 3 Desember 2016.

Di lingkungan orang-orang yang benar-benar beradab dan berbudaya, jangankan sesama manusia, bahkan binatang peliharaan pun diperlakukan secara baik dan beradab, tapi di lingkungan orang-orang yang tidak benar-benar berbudaya, jangankan binatang peliharaan, bahkan sesama manusia pun di perlakukan secara tidak baik dan tidak beradab. Masih beradab dan berbudaya kah kita????

Renungan Joger, Kamis, 1 Desember 2016.

Bayangkan saja, apa kira-kira yang akan terjadi di NKRI kita tercinta ini, kalau hanya pihak yang pandai dan rajin protes, pidato, dan berlagak saja yang bisa dan boleh kita dengar maupun percaya sepenuhnya!?! QUO VADIS INDONESIA RAYA?

Renungan Joger, Rabu 30 November 2016.

Kalau para demonstran sampai bergerak liar dan destruktif, tampaknya bukan hanya anggota POLRI, tapi juga para anggota TNI akan terpaksa menghadang dan menghadapi para demonstran dengan tangan kosong, antara lain untuk mencegah adanya kesan arogan maupun melanggar HAM. Semoga saja semua pihak diberi kebersihan dan kejernihan otak/hati! bersatu & jayalah NKRI!

Renungan Joger, Senin, 28 November 2016.

Acungan dua jempol layak kita berikan kepada Ibu Megawati yang bersedia mampir memberikan dukungan moral seorang Ibu kepada bapak Jokowi, terutama dalam rangka menjaga suasana persatuan dan kesatuan yang pro NKRI, pro Soempah Pemoeda, pro Bhineka Tunggal Ika, pro Pancasila, dan pro meritokrasi!

Renungan Joger, Minggu 27 November 2016.

Marilah kita bersihkan lingkungan kita dengan hati yang bersih, alat-alat yang bersih, serta cara-cara yang bersih juga, karena kalau hati, alat-alat, dan cara-cara yang kita pakai untuk membersihkan tidak bersih, maka jangankan yang kotor-kotor, yang sudah bersih-bersih pun bisa saja malah jadi kotor.

Renungan Joger, Sabtu 26 September 2016.

Ketertiban yang paling dasar yang seharusnya kita amalkan secara otonom/merdeka adalah bagaimana kita menjaga agar kita tidak sampai merugikan atau bikin susah orang lain maupun diri kita sendiri sehingga kepentingan maupun kemaslahatan kita bersama pun terjamin secara adil dan beradab. Ok?

Renungan Joger, Jumat 25 november 2016.

Lebih baik dulunya agak hitam & kotor tapi kedepannya bertobat, sehingga makin putih dan bersih, daripada dulunya putih bersih tapi ke depannya malah sesat, kotor, hitam & kelam. Oke?

Renungan Joger, Kamis 24 November 2016.

Terlalu memaksakan diri kita untuk mencintai seseorang yang tidak kita cintai saja sudah tidak baik dan perlu kita hindari, apalagi terlalu memaksa orang yang tidak mencintai kita untuk mencintai kita.

Renungan Joger, Rabu 23 November 2016.

Marilah kita kenali dan manfaatkan rasa iri kita secara wajar, justru untuk meningkatkan semangat bersaing yg positif, kreatif, dan konstruktif bukan untuk melakukan berbagai kecurangan & kelicikan yang destruktif.

Renungan Joger, Senin 21 November 2016.

Tugas kita adalah bagaimana berpikir, berkata, berbuat, dan berperasaan positif dalam melakukan berbagai hal yang kita yakini sebagai benar2 pantas, perlu, mampu, dan sempat kita lakukan, tapi kalau sampai ada yang mengritik, syukurilah, dalam arti camkan dan ambillah hikmahnya.

Renungan Joger, Minggu 20 November 2016.

Dulu di zaman revolusi melawan penjajah Belanda maupun Jepang, memang dibutuhkan semangat “berani mati”, tapi sekarang ini tampaknya NKRI ini butuh orang-orang yang “berani hidup secara baik, jujur, ramah, rajin, bertanggungjawab, dan bermanfaat bagi NKRI bukan hanya dirinya sendiri saja.

Renungan Joger, Jumat 18 November 2016.

Pada dasarnya, tidak ada manusia biasa yang bisa hidup normal tanpa pernah berdusta sama sekali. Kalau memang pantas, perlu, mampu, dan sempat berdusta, silakan berdusta, silakan berdusta dan terus berdusta, yang penting janganlah dalam rangka merugikan atau menyakiti orang lain maupun diri kita sendiri.

Renungan Joger, Rabu 16 November 2016.

Setelah benar-benar menunaikan berbagai kewajiban kita sebagai manusia secara wajar (jangan kurang ajar), marilah kita manfaatkan semua hak kita untuk melangkah secara baik, adil, beradab serta berkesinambungan, justru agar orang/pihak lain juga tetap punya peluang untuk melakukan hal yang sama atau serupa!

Renungan Joger, Selasa 15 November 2016.

Pada dasarnya, hanya orang-orang yang masih menganggap dirinya remeh sajalah yang secara sadar maupun tidak sadar cenderung suka meremehkan orang lain maupun berbagai benda atau hal yang tidak/belum mereka pahami fungsi atau manfaatnya. Sedangkan orang-orang yang punya respek yang sehat dan wajar pada dirinya sendiri, biasanya cenderung punya respek yang sehat dan wajar pada sesama maupun pada segala sesuatu yang ada atau mereka rasakan ada. Oke?

Renungan Joger, Senin 14 November 2016.

Jangan pernah mimpi untuk menerima nasib baik yang selalu disediakan oleh Tuhan Yang Mahapengasih dan Mahapemurah, kalu kita sendiri dan para stakeholder (terutama para penguasa) belum benar-benar mau dan mampu berintrospeksi dan memperbaiki diri! Okey?

Renungan Joger, Minggu, 13 November 2016.

Sebagai orang yang saleh, sudah selayaknya lah kita bersikap sumeh, tidak dumeh, dan juga tidak melakukan hal-hal yang aneh2!

Renungan Joger, Sabtu 12 November 2016.

Ketika di atas, tidak menindas. Ketika di bawah, tidak beringas. Ketika di kiri, tidak ekstrem kiri. Ketika di kanan, tidak ekstrem kanan, dan bahkan saat di tengah pun jangan sampai ekstrem tengah! Wajar-wajar sajalah.

Renungan Joger, Jumat 11 November 2016.

Kalau memang masih ingin tetap bisa dan boleh menikmati dan/atau mensyukuri kehidupan yang bahagia secara mulus dan terus-menerus, tetaplah cari dan kelola “fulus” secara lurus dan tulus, jauhkanlah pemakaian akal bulus!

Renungan Jojger, Kamis 10 November 2016.

Berpikir adalah salah satu tanda bahwa kita masih hidup. Makanya kalau memang masih hidup dan ingin tetap hidup, berpikirlah! Kalau masih punya otak, pakailah otak, tapi kalau sudah tidak punya otak, tetaplah berpikir, walaupun dengan “otak-otak”. Merdeka!

Renungan Joger, Rabu 9 November 2016.

Dulu, di jaman ORLA maupun ORBA, banyak orang takut meng(k)ritik, tapi sekarang, di era reformasi, malah banyak orang pongah yang suka meng(k)ritik secara menakutkan! Merdeka!

Renungan Joger, Senin 7 November 2016.

Kebebasan berbicara adalah salah satu (bukan satu-satunya) kebebasan yang boleh dan bisa kita manfaatkan secara enak di alam demokrasi maupun reformasi ini, dan/tetap justru karena itulah kita tetap tidak boleh bicara seenaknya, apalagi di ruang publik!

Renungan Joger, Minggu 6 November 2016.

Kalau keadaan eksternal tidak terkendali, minimal kendalikanlah pikiran kita sendiri agar jangan sampai negatif, karena pikiran negatif bukan hanya bisa membuat diri kita menderita, tapi juga bisa membuat orang lain menderita dan rezeki menjauh!

Renungan Joger, Jumat, 04 November 2016.

Orang yang benar2 (tidak hanya se-olah2 saja) kreatif adalah orang yang benar2 merdeka yg tidak pernah bersedia menjadi pengekor, kecuali jika memang benar-benar mau dan mampu jadi “pengekor” yang “benar2” lebih baik, lebih unik, lebih bermanfaat, dan lebih menyenangkan daripada yang pertama!

Renungan Joger, Kamis 3 November 2016.

Kalau memang benar2 ingin mengabdi, sebenarnya ada banyak sekali cara untuk mengabdi dan menunjukan cinta kita pada negeri ini. Makanya, Kalau bisa, janganlah sampai terpaksa mengeluarkan biaya2 siluman, apalagi kalau sampai harus menjual sawah atau ladang hanya untuk memperoleh setatus ‘abdi masyarakat’ atau pegawai negeri. OK?

Renungn Joger, Rabu 2 November 2016.

Sebagai orang yg tidak terlalu paham politik maupun hukum, saya (Mr.Joger) merasa sangat sedih dan kaget mendengar Pak Dahlan Iskan sampai dijadikan “tersangka korupsi” Menurut saya, sudah seharusnyalah NKRI kita tercinta ini punya cara maupun kebijakan yg benar2 mau dan mampu menyelamatkan anak bangsa sebaik dan sejujur Pak Dahlan Iskan dari jerat hukum positif kita. Merdeka!