Renungan
Renungan Joger, Senin, 20 April 2015
Justru karena sudah makmur dan sudah hidup enak lah seharusnya kita tidak sampai menunjukan kekayaan dan keenakan hidup kita, apalagi jika sampai kelihatan seenaknya. Karena kalau hal tersebut kita lakukan atau perlihatkan, banyak orang, terutama orang2 yang hidupnya masih miskin dan susah, bukan hanya cenderung iri, tapi juga bisa jengkel melihatnya. Setuju?
Renungan Joger, Minggu, 19 April 2015
Yang namanya hidup yang damai, tenteram dan bahagia tidak mungkin kita nikmati, kalau tidak kita dasari dan isi dengan pikiran, perkataan, dan perbuatan yang menimbulkan rasa nyaman, tentram, dan bersyukur. Makanya Hati-hatilah berpikir, berkata dan berbuat! Semuanya diamati dan dicatat oleh Tuhan Yang Maha Pengamat! *Hati2!!
Renungan Joger, Sabtu, 18 April 2015
10 ancaman pokok NKRI: 1). Terorisme. 2). Premanisme. 3). KKN. 4). Pungli. 5). Tidak jelas regulasi. 6). Makin banyaknya politikus bermental tikus. 7). Lambatnya pelayanan publik. 8). Makin banyaknya calo. 9). Makin banyaknya pengusaha yang ‘profit oriented’. 10). Makin lunturnya penghayatan dan pelaksanaan Pancasila secara benar-benar Pancasilais. Marilah kita kurangi!?!?!
Renungan Joger, Jumat, 17 April 2015
Jangan remehkan ‘kata-kata’? Karena Joger yang berniat baik, kreatif dan produktif malah sudah dan akan tetap menjadi Pabrik Kata-Kata ketiga di dunia dalam rangka mencari nafkah halal dan legal, bayar pajak, menghibur, berbagi, dan menyejahterakan banyak orang secara wajar dan/atau tidak kurang ajar. Jangan remehkan kata-kata!
Renungan Joger, Kamis, 16 April 2015
Ada banyak pihak sudah mendirikan bangunan tanpa memiliki IMB (Izin Mendirikan Bangunan), tapi sebagai warga Badung yg ‘agak baik & tertib’, kami/Joger tidak mau membangun tanpa IMB, dan dari sebab itulah sejak tahun lalu, kami sudah memohon IMB-nya secara baik, benar, jujur, bersih, dan tanpa perantara/calo. Tertib itu baik, jujur, dan bersih!
Renungan Joger, Senin, 13 April 2015
Sebagai warga Badung yang ingin patuh dan tertib, sejak tahun lalu kami sudah mengajukan permohonan untuk memperoleh IMB (Izin Mendirikan Bangunan) secara baik, benar, jujur, bersih, dan tanpa calo. Mudah2an IMB kami bisa cepat selesai, sehingga kami pun bisa mulai membangun dengan tempat parkir yang lebih luas. Marilah kita tunggu IMB-nya!
Renungan Joger, Jumat, 10 April 2015
Tampaknya ‘kurs dolar yang makin meroket’ sudah & akan tetap menjadi penyebab terpecahbelahnya rakyat NKRI (minimum) menjadi tiga kelompok besar: 1). Kelompok yang senang. 2). Kelompok yang tidak senang. 3). Kelompok yang tidak peduli. Perlu kita waspadai!
Renungan Joger, Rabu, 8 April 2015
Tampaknya daya beli maupun semangat berbelanja masyarakat kita makin lama makin tergerus dengan naiknya harga berbagai macam barang maupun jasa, belum lagi degan adanya kegaduhan politik yang tumpang tindih membuat para pengusaha maupun para produsen merasa cemas dan kurang mantap dalam bekerja maupun berkarya. Bahaya!
Renungan Joger, Sabtu, 4 April 2015
Sebagai manusia yang sudah diberi hati nurani dan kebebasan berkehendak, kita bebas melakukan apa saja yang kita mau dan mampu lakukan, tapi semuanya pasti ada buahnya.
Renungan Joger, Kamis, 2 April 2015
Logika sederhana dari Mr.Joger, Kuta, Bali. Wah, kalau semua hal ditentukan dengan apa yang termuat di koran-koran saja, berarti hanya orang-orang yang keluarganya kaya dan mampu bayar iklan duka cita di koran-koran sajalah yang sudah meninggal dunia, sedangkan yg tidak mampu dan tidak pernah dimuat di koran-koran, tetap saja diaanggap belum pernah meninggal.
Renungan Joger, Rabu, 01 April 2015
Ketika melihat maupun mendengar betapa mudahnya petinggi KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dikriminalisasi, walaupun tetap berharap, tapi saya (Mr.Joger) benar-benar cemas dan/atau bahkan pesimis KKKN (Korupsi, Kolusi, Koncoisme, dan Nepotisme) bisa cepat berkurang di NKRI yang konon sama-sama sangat amat kita cintai ini. Menyedihkan!
Renungan Joger, Minggu, 29 Maret 2015
Jangan pernah mimpi untuk mendapat kehidupan yang baik, sejahtera, damai, tenteram, dan bahagia lahir batin dunia akhirat dengan memperoleh kekayaan maupun kekuasaan dengan melakukan hal-hal yang tidak baik, tidak legal, dan tidak bermoral, seperti korupsi, kolusi, koncoisme, nepotisme, premanisme (meneror, memeras, mencuri, mencopet, maupun merampok). Oke?
Renungan Joger, Sabtu, 28 Maret 2015
Bunuh diri karena putus asa atau ulah pati, adalah dosa besar, tapi orang-orang terlalu serakah yang melakukan tindakan korupsi, kolusi, koncoisme, nepotisme, premanisme, maupun terorisme yang menyebabkan makin banyak sesama kita hidup susah, miskin, sengsara, dan putus asa, adalah perbuatan yg jauh lebih besar lagi dosanya. Oke?
Renungan Joger, Jumat, 27 Maret 2015
Alangkah indahnya hidup di NKRI yg indah, kaya, luas, subur, berdasarkan Pancasila, dan konon sama-sama sangat amat kita cintai ini, kalau saja Tuhan Yang Mahakuasa berkenan mengirim beberapa malaikat untuk memimpin KPK kita, POLRI, Kejaksaan kita, Kehakiman kita, Pertanian kita, Perdagangan kita, Parlemen kita, DLLLLnya.
Renungan Joger, Kamis, 26 Maret 2015
Bagaimana mau melarang saudara-saudari kita yang sudah menginvestasikan begitu banyak uang mereka pada waktu kampanye atau ber-money politics untuk mencari atau mengejar rente atau reinvesment mereka sebanyak-banyaknya dan secepat-cepatnya? Bibit yang tidak baik biasanya menghasilkan buah yg tidak baik.
Renungan Joger, Selasa, 24 Maret 2015
Kalau belum mampu membantu, minimal janganlah mengganggu! Jika sudah tidak miskin, janganlah ikut rebutan membeli beras yang khusus dijual dengan harga murah untuk sesama kita yang masih miskin! Marilah kita tingkatkan kecemburuan berbuat sosial yang positif, justru untuk mengurangi kecemburuan sosial (iri maupun dengki) yg negatif! Ingat hukum karmapala!
Renungan Joger, Senin, 23 Maret 2015
Kami (keluarga Joger) adalah orang2 biasa yg tidak mendukung hukuman mati. Kami juga memahami karena apa pemerintah yg warganya akan dieksekusi mati protes keras, tapi kami juga memahami dan menghargai niat baik pemerintah kita untuk mencegah makin rusaknya bangsa ini akibat maraknya penyalahgunaan narkoba! Bersatu, bangkit, dan jayalah NKRI!
Renungan Joger, Kamis, 19 Maret 2015
Hidup di dunia yg fana dan penuh misteri ini, adalah sederetan kesempatan maupun kesempitan untuk melakukan hal-hal yg pantas, perlu, mampu, sempat, dan mau kita lakukan, tapi juga kesempatan untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak pantas, tidak perlu, tidak mampu, tidak sempat, dan tidak mau kita lakukan. Begitulah kata Joger.
Renungan Joger, Rabu, 18 Maret 2015
Kalau saja tidak makin banyak saja orang-orang yg terlalu serakah, tentu saja kita semua bisa & boleh serakah secara baik, jujur, ramah, rajin, dan wajar. Serakah itu sebenarnya baik, asalkan jangan terlalu serakah maupun terlalu tidak serakah. Pendapat ‘aneh’ ini sudah saya (Mr.Joger) mulai sebarluaskan sejak tahun 2000. Selamat merenungkan secara baik & wajar!
Renungan Joger, Senin, 16 Maret 2015
Kalau bisa, marilah kita saling mengasihi dan menyayangi! Tapi kalau memang benar-benar (tidak hanya berpura-pura saja) belum mampu untuk saling mengasihi dan menyayangi, mungkin minimal jangankan saja terlebih dahulu. Setuju?
Renungan Joger, Minggu, 15 Maret 2015
Kalau saja seluruh rakyat kita sudah benar2 (tidak hanya se-olah2 saja) sejahtera & bahagia karena sudah dan tetap mau, mampu, sempat, ikhlas dan mantap berdoa, bekerja, berkarya, bergaul, maupun berbagi secara benar2 baik, jujur, ramah, rajin, bertanggung jawab, dan bersyukur, jangankan KPK, bahkan polisipun kita tidak perlu punya tapi sayang, ternyata kita masih perlu KPK.
Renungan Joger, Jumat, 13 Maret 2015
Daripada repot2 dan jauh2 bertransmigrasi ke luar pulau atau keluar banyak biaya untuk jadi ‘pahlawan devisa’ ke luar negri, mungkin lebih baik dan lebih dekat bergabung jadi ‘anggota keluarga’ Joger di Kuta, Badung atau di Luwus, Tabanan. Dijamin tidak dimanja maupun disiksa! Tapi janganlah percaya begitu saja!
Renungan Joger, Kamis, 12 Maret 2015
Pertanyaan sederhana: Kalau pegawai negeri itu memang sama dengan ‘abdi masyarakat’ yang digaji uang rakyat, karena apa selalu saja ada pegawai negeri yang malah suka bicara ketus, bersikap arogan, dan/bahkan mempersulit rakyat atau ‘boss’ mereka, terutama kalau ada rakyat datang untuk mengurus izin ini dan itu. Inilah yang disebut ironi alias aneh dan/tapi tidak baik.
Renungan Joger, Senin, 9 Maret 2015
Pertanyaan sederhana: Apakah mungkin NKRI kita yang indah, kaya, luas, besar, berdasarkan Pancasila, punya lebih dari 250 juta rakyat yang heterogen, dan konon sama-sama sangat kita cintai ini tidak mampu menyejahterakan seluruh rakyatnya, kalau saja kita yang mengaku rakyatnya sudah benar-benar baik, jujur, ramah, rajin, dan bertanggung jawab?X
Renungan Joger, Minggu, 8 Maret 2015
Pertanyaan sederhana: Apa jadinya NKRI kita tercinta ini, kalau semua pejabat publik hanya mau jadi pengawas, tapi tidak mau diawasi dan juga tidak mau maupun mampu mengawasi dirinya sendiri? Apa jadinya NKRI ini, Kalau Oknum2 yang tidak tertib malah kita angkat jadi penertib?X?X?
Renungan Joger, Sabtu, 28 Februari 2015
Kalau memang sama-sama baik, sama-sama tidak jahat, dan sama-sama jujur, mana lebih bermanfaat bagi desa kita, apakah orang asli yg sudah lama merantau keluar atau orang luar atau pendatang yg secara nyata mengubah desa kita dengan menciptakan lapangan pekerjaan yg menyejahterakan banyak orang secara wajar dan nyata? Jujurlah
Renungan Joger, Jumat, 27 Februari 2015
Orang merdeka, adalah orang yang benar-benar berbuat baik dan tertib karena mengikuti suara hati nuraninya yang benar-benar baik, lebih baik, maupun terbaik, bukan mengikuti bujukan atau desakan naluri keserakahan atau egoisme atau ketakutannya yang berlebih-lebihan! Merdeka!
Renungan Joger, Kamis, 26 Februari 2015
Sebagai orang Bali karena lahir di Bali, saya sering merasa sedih melihat maupun mendengar adanya warga Bali yang (pasti karena terpaksa) ikut transmigrasi maupun pergi ke luar negeri untuk jadi (istilah kerennya) ‘pahlawan devisa’, dan dari sebab itulah saya melalui Joger mengajak (terutama) warga Bali untuk bergabung menjadi anggota keluarga Joger. Hubungi Joger, Tlp 0361-752523
Renungan Selasa 24 Februari 2015
Walaupun sangat amat sulit, tapi janganlah pernah benar2 putus asa untuk memberantas korupsi, kolusi, nepotisme, premanisme, temanisme, maupun terorisme dalam bentuk atau wadah apapun juga. Marilah kita benar2 (tidak hanya seolah-olah atau hanya di mulut saja) belajar untuk jadi orang baik dan tertib sampai benar2 bisa & sampai benar2 terbiasa. Sadar & jayalah NKRI!
Renungan Joger, Sabtu 21 Februari 2015
Menurut perhitungan Astrologi Tiongkok Kuno, 354 hari terhitung mulai tanggal 19/02/2015 s/d 07/02/2016 adalah termasuk dalam perhitungan tahun ‘kambing kayu’, bukan tahun sate kambing, bukan tahun kambing congek, bukan tahun kambing hitam, bukan tahun kandang kambing, dan juga bukan tahun kambing kandang.