Renungan
Renungan Joger, 03 Maret 2024
Bagi orang2 Indonesia yg benar2 merdeka, membantu sesama yg mereka yakini masih benar2 pantas, perlu, dan mau ditolong bukanlah hanya sekadar hak dan kewajiban mereka, tetapi juga merupakan kegiatan positif (baik dan bermanfaat) yg sangat suka mereka lakukan secara benar2 baik, jujur, bebas, sering, adil, beradab, bermoral, beretika, bertanggungjawab, dan/atau secara benar2 merdeka! Setuju? Atau bagaimana?
Renungan Joger, 02 Maret 2024
Hidup bersama di dunia fana yang hampir selalu penuh misteri ini memang sebaiknyalah enak, tetapi tidaklah seenaknya! Pemerintahan sebuah kerajaan memang bisa dan boleh saja menaikan tarif pajak seenaknya, karena pemimpin mereka, kan raja atau ratu, bukan presiden dan juga bukan perdana mentri, tetapi karena apa kerajaan Thailand tidak menaikkan tarif pajaknya seenaknya? Apakah Kerajaan Thailand memang lebih tidak mau seenaknya? Quo Vadis pajak di NKRI? Marilah kita kembali ke jalan yang “beriktikad”!!!
Renungan Joger, 01 Maret 2024
Setelah punya Bhinneka Tunggal Ika sejak abad ke-empatbelas, setelah punya Soempah Pemoeda sejak 1928, dan setelah sejak 1945 merdeka dari penjajahan penjajah asing, masihkah kita mau dan suka memakai istilah “pribumi” maupun “non-pribumi” yg cenderung membuat bangsa kita yg heterogen ini terpecah belah secara tidak baik, tidak jujur, tidak adil, dan tidak beradab? Masih atau sudah sadar?!?
Renungan Joger, 29 Februari 2024
Bagi orang2 Indonesia yg benar2 merdeka, membantu sesama yg mereka yakini masih benar2 pantas, perlu, dan mau ditolong bukanlah hanya sekadar hak dan kewajiban mereka, tetapi juga merupakan kegiatan positif (baik dan bermanfaat) yg sangat suka mereka lakukan secara benar2 baik, jujur, bebas, sering, adil, beradab, bermoral, beretika, bertanggungjawab, dan/atau secara benar2 merdeka! Setuju? Atau bagaimana?
Renungan Joger, 28 Februari 2024
Hidup bersama di dunia fana yang hampir selalu penuh misteri ini memang sebaiknya lah enak, tetapi tidaklah seenaknya! Pemerintahan sebuah kerajaan memang bisa dan boleh saja menaikan tarif pajak seenaknya, karena pemimpin mereka, kan raja atau ratu, bukan presiden dan juga bukan perdana mentri, tetapi karena apa kerajaan Thailand tidak menaikkan tarif pajaknya seenaknya? Apakah Kerajaan Thailand memang lebih tidak mau seenaknya? Quo Vadis pajak di NKRI? Marilah kita kembali ke jalan yang “beriktikad”!!!
Renungan Joger, 27 Februari 2024
Pertanyaan sederhana yang tampaknya sangat amat pantas dan perlu kita jawab secara benar-benar baik, jujur, adil, dan beradab saat ini, adalah “Apakah orang-orang yang sudah sering secara banal dan terbuka melakukan hal-hal buruk seperti KORUPSI, kolusi, nepotisme, koncoisme, mafia-isme, premanisme, vandalisme, terorisme, mentang-mentangisme, maupun mentung-mentungisme masih layak kita anggap atau apalagi hargai sebagai patriot alias pahlawan bagi NKRI kita tercinta I Silahkan renungkan sendiri!
Renungan Joger, 26 Februari 2024
Walaupun tidak kaget, tapi saya (Mr/Pak/Sdr Joger masih saja sering terpaksa heran melihat makin banyaknya hal-hal janggal yang terjadi di NKRI kita yang indah, subur, luas, kaya, punya Bhinneka Tunggal Ika, Punya Soempah Pemoeda, punya Pancasila, punya adat suka bergotong-royong, punya asas kekeluargaan, punya Betara Semar dengan nasihat “Ojo dumeh”, punya UUD 1945 yang bahkan sudah empat kali diamandemen. Apa, sih yang kita tidak punya di NKRI kita tercinta ini, kok dari sejak zaman Orla, Orba, reformasi, maupun sampai sekarang ini keadilan sosial masih hanya sampai di bibir saja?
Renungan Joger, 25 Februari 2024
Kalau saja kita benar-benar mau belajar dan/atau mengambil hikmah dari sejarah masa lalu peradaban manusia, seharusnyalah kita sadar dan paham, bahwa hanya penguasa yang tidak mau dan tidak mampu bekerja secara efisien dan efektif karena maraknya korupsi, kolusi, nepotisme, mafia-isme, maupun premanisme, lalu terpaksa meningkatkan pemasukan mereka dengan menaikkan berbagai macam pajak yang membuat rasa keadilan maupun semangat kemerdekaan rakyat mengendur. Apakah para penguasa di NKRI kita ini sudah mau mengambil hikmah dari sejarah bangkrutnya VOC karena korupsi?
Renungan Joger, 24 Februari 2024
Kalau memang ingin dan suka ditakuti, lakukanlah hal-hal yang menakutkan pada para pengecut! Tetapi kalau memang ingin dan suka dihormati dan dicintai oleh seluruh rakyat Indonesia, pikirkan, rancang, dan lakukan lah hal-hal yang benar-benar baik, bermanfaat, dan terhormat secara benar-benar (tidak seolah-olah saja) wajar, optimal, adil, beradab, dan berkesinambungan bagi seluruh (cukup 90%) rakyat Indonesia yang heterogen, yang otonom, maupun yang masih heteronomi! Selamat mencoba sampai sukses!
Renungan Joger, 23 Februari 2024
Yang lebih potensial menggerogoti kemajuan sebuah bangsa bukanlah para penganggur berpendidikan rendah, tapi justru para penguasa korup yang sangat amat piawai, rajin, licik, dan licin menyalahgunakan kekuasaan atau wewenang mereka secara berjamaah maupun secara individual dalam rangka memperkaya diri maupun kelompok mereka secara mentang-mentang dengan menghalalkan, melegalkan, serta melogiskan segala cara. Kalau kurang percaya, silahkan renungkan lebih serius dan lebih dalam! Setuju?
Renungan Joger, 22 Februari 2024
Kalau memang ingin dan suka ditakuti, lakukanlah hal-hal yang menakutkan pada para pengecut! Tetapi kalau memang ingin dan suka dihormati dan dicintai oleh seluruh rakyat Indonesia, pikirkan, rancang, dan lakukan lah hal-hal yang benar-benar baik, bermanfaat, dan terhormat secara benar-benar (tidak seolah-olah saja) wajar, optimal, adil, beradab, dan berkesinambungan bagi seluruh (cukup 90%) rakyat Indonesia yang heterogen, yang otonom, maupun yang masih heteronomi! Selamat mencoba sampai sukses!
Renungan Joger, 21 Februari 2024
Setinggi-tingginya langit yang kita sangka sebagai langit yang tertinggi hari ini, besok atau lusa pasti akan muncul langit yang lebih tinggi! Sedalam-dalamnya sumur yang kita gali hari ini, pada suatu saat nanti pasti ada dasarnya! Makanya, kalau bisa, janganlah pernah merasa puas diri atau merasa puas atas pencapaian kita hari ini, karena perkembangan ilmu pengetahuan selalu bertumbuh dan berkembang sesuai dengan kebutuhan manusia, perkembangan zaman, maupun perkembangan tekhnologi yang merevolusi!
Renungan Joger, 20 Februari 2024
Kalau belum saatnya diam janganlah diam, walaupun ada pepatah yang berbunyi “Bicara itu perak, diam itu emas!”, tapi apa gunanya jadi “emas 25 karat” kalau bangsa atau NKRI kita tercinta ini sedang “tidak baik-baik saja” di hampir semua aspek kehidupan kita bersama sebagai segumpal bangsa yang sejak awal maupun sampai sekarang masih saja belum benar-benar mau dan mampu mewu judkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat kita yang heterogen, otonom, maupun yang masih saja lebih suka tetap bersifat & bersikap heteronomi? Bicara!
Renungan Joger, 19 Februari 2024
Jangankan penguasa yang sedang sangat amat berkuasa, bahkan rakyat kecil yg sedang sangat amat tidak berkuasa pun tidak akan suka diatur, ditertibkan, maupun dilarang-larang untuk melakukan kegiatan yang mereka anggap dan/atau apalagi yang mereka yakini sebagai benar-benar baik dan bermanfaat bagi diri atau keluarganya! Setuju? Terima kasih!
Renungan Joger, 18 Februari 2024
Paling repot punya teman lama yang secara tiba-tiba saja berubah sifat maupun berubah sikap menjadi musuh yang tidak lagi mau dan bisa kita ajak bicara maupun berunding secara baik-baik, jujur, adil, beradab, dan/atau wajar, terutama ketika kita masih saja berharap bisa dan boleh tetap berteman dengannya. he..he. Selamat menderita secara sadar, he..he..
Renungan Joger, 17 Februari 2024
Sejelek-jeleknya maupun selemah-lemahnya manusia, apalagi manusia beriktikad, biasanya pasti akan berusaha melawan kalau diejek, dijelek-jelekkan, dihina, ditindas, dijajah, difitnah, maupun dipaksa untuk bayar pajak secara sewenang-wenang oleh para penguasa yang masih suka dan rajin melakukan korupsi, kolusi, nepotisme, premanisme, mafia-isme, mentang-mentangisme, dan/atau apalagi mentung-mentungisme, he..he..he.
Renungan Joger, 16 Februari 2024
Perlakukanlah atau sikapilah manusia secara “beriktikad” atau secara “benar-benar baik, jujur, adil, beradab, wajar, optimal, bermoral, beretika, berkeagamaan, berke-Tuhan-an, berperikemanusiaan, berwawasan lingkungan, berwawasan kebangsaan, bersemangat gotong-royong, berasas kekeluargaan, berkemerdekaan, dan/atau benar-benar berwawasan kesetaraan, maka manusia pun tidak akan mau mempelajari, memahami, memiliki, serta menjalankan sifat maupun sikap seperti binatang! Oke? Terima kasih!
Renungan Joger, 15 Februari 2024
Cinta sejati yang benar-benar tulus memang sebaiknya lah kita rawat dan pupuk secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, sehat, alias secara benar-benar wajar dan/atau optimal, tapi tentu saja janganlah sampai memupuk cinta sejati yang tulus dengan pupuk kimia maupun dengan pupuk kandang yang berbau busuk, he..he..he. Terima kasih!
Renungan Joger, 14 Februari 2024
Awas 1001 awas! Kalian bisa saja membungkam sementara suara para kritikus maupun suara para oposan, tetapi kalian maupun para diktator mana pun belum dan tidak akan pernah bisa benar-benar membungkam secara permanen “suara hati nurani manusia-manusia yang benar-benar merdeka di mana sebenarnya Tuhan Yang Mahakuasa, Maha Adil, Mahabaik, dan Mahapengamat menitipkan pesan-pesan Beliau”. Jangan takut, tapi tetaplah baik, jujur, kritis, dan/atau waspada!
Renungan Joger, 13 Februari 2024
Awas 1001 awas, dalam catatan sejarah kelam umat manusia sejak zaman purba, uang, harta, dan/atau apalagi kekuasaan yang terlalu banyak maupun terlalu besar, cenderung membuat para pencintanya yang terlalu mencintainya lupa daratan, lupa lautan, lupa teman, lupa saudara, maupun lupa diri! Makanya, kalau bisa, pilah-pilah dan pilihlah calon wakil rakyat maupun pemimpin rakyat yang punya rekam jejak yang paling baik, paling jujur, paling sederhana, dan paling tahu diri! Setuju? Terima kasih!
Renungan Joger, 12 Februari 2024
Saat ini (awal tahun 2024 menjelang pencoblosan untuk memilih calon wakil rakyat maupun calon pemimpin rakyat kita) masih belum jelas sumber dana bantuan langsung tunai mitigasi risiko pangan yang gencar dibagi-bagikan oleh pihak pemerintah atau penguasa kita, tetapi nanti akhirnya pasti akan jelas, yaitu dari penambahan jenis maupun jumlah pemungutan pajak dari masyarakat luas kita yang tidak berdosa. Waspadalah!
Renungan Joger, 11 Februari 2024
Seharusnya dan/atau sebaiknya lah kita (bangsa Indonesia yang benar-benar demokratis dan Pancasilais ini) tidak hanya mendengarkan, tetapi juga benar-benar mengindahkan seruan para ilmuwan dan para cendekiawan kita! Hati-hati dan bijaksana lah memilah dan memilih wakil rakyat maupun pemimpin bangsa kita! Merdeka!!! Terima kasih! Terima kasih!
Renungan Joger, 10 Februari 2024
Semoga “semua naga” yang “ada” di bumi maupun di “surga” bersedia memberkati dan mendukung Ibadah kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, Mahabaik, dan Mahabijaksana di “tahun naga” ini! Terima kasih!
Renungan Joger, 10 Februari 2024
Selamat tahun baru Imlek 2575 semoga kebebasan dan demokrasi budaya di era ‘revolusi mental’ ini dapat membawa kemaslahatan bagi segenap rakyat Indonesia yg bukan hanya cinta damai, tapi juga menjunjung tinggi keadilan dan kesejahteraan. Merdeka!!
Renungan Joger, 09 Februari 2024
Awas 1001 awas! Kesalahancoblosan maupun ketepatcoblosan yang kita lakukan pada tanggal 14 Februari 2024 nanti, pengaruh langsung maupun pengaruh tidak langsungnya bagi bangsa kita ini akan efektif selama lima tahun ke depan! Makanya hati-hati dan
bijaksana lah dalam memilah-milah rekam jejak para kontestan! Jangan coblos gambar orang-orang yang punya rekam jejak hitam maupun abu-abu tua! Jangan jual atau gadaikan hak pilih kita! Terima kasih!
Renungan Joger, 08 Februari 2024
Jangankan kita (Negara Kesatuan Republik Indonesia) yg demokratis, yg punya Pancasila, dan yg punya UUD 1945, bahkan negara-negara yg tidak demokratis, yg tidak punya Pancasila, dan juga tidak punya UUD 1945 pun tidak mungkin mau secara sukarela mengakui kelemahan maupun ketidakadilan para penguasa mereka terhadap sebagian besar rakyat mereka, terutama rakyat yang masih suka bersikap kritis terhadap penguasa.
Renungan Joger, 07 Februari 2024
Semoga kita semua sebagai pemilih benar-benar sadar, paham, dan bijaksana dalam memilah-milah rekam jejak para pasangan calon presiden dan wakil presiden, sehingga bangsa kita pun tidak sampai memperoleh pasangan presiden dan wakil presiden yang ternyata tidak benar-benar paling baik, jujur, ramah, rajin, bertanggungjawab, berimajinasi, berinisiatif, berani, bersyukur, bermanfaat, tekun, dan tahu diri! Cermatilah rekam jejek mereka, lalu pilihlah yang terbaik!
Renungan Joger, 06 Februari 2024
Kalau bisa, janganlah samakan atau campur-adukkan antara “orang yg benar2 baik dan jujur” dengan “orang yg hanya se-olah2 saja baik dan jujur”. Oke? Terma kasih!
Renungan Joger, 05 Februari 2024
Seharusnya dan/atau sebaiknya lah kita (bangsa Indonesia yang benar-benar demokratis dan Pancasilais ini) tidak hanya mendengarkan, tetapi juga benar-benar mengindahkan seruan para ilmuwan dan para cendekiawan kita! Hati-hati dan bijaksana lah memilah dan memilih wakil rakyat maupun pemimpin bangsa kita! Merdeka! Terima kasih! Terima kasih!
Renungan Joger, 04 Februari 2024
Sejarah adalah “cerita” yang hampir selalu diluruskan secara berbelok-belok sesuai dengan kepentingan, selera, maupun kebutuhan para pemenang yang sedang sangat berkuasa! He,,he,,he.