Renungan Joger, Senin, 19 Oktober 2020.
Kalau bisa, janganlah hanya pandai dan rajin menjadi tukang protes, tukang mencari-cari kesalahan sesama, maupun menjadi pengacau, tetapi marilah kita ramai-ramai kerahkan dan arahkan seluruh tenaga, pikiran, perasaan, perkataan, dana, waktu, maupun perbuatan kita untuk menghormati, menghargai, maupun mencintai NKRI ini secara benar-benar wajar, optimal, adil, beradab, beragama, ber-Tuhan, dan berbudaya!
Marilah kita berikan kesempatan maupun dukungan kita kepada para ahli kesehatan untuk menemukan vaksin pencegah maupun obat penyembuh inveksi yang disebabkan oleh virus corona sambil tetap menjaga kesehatan jiwa, raga, pikiran, perasaan, perkataan, pergaulan, komunikasi, maupun kesehatan kantong kita dengan tetap mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak ketika beraktivitas di ruang publik. Terima Kasih!
Renungan Joger, Sabtu, 17 Oktober 2020.
Pernahkah Anda bayangkan, apa kira-kira yang terjadi kalau seluruh rakyat kita yang Pancasilais ini benar-benar sepakat untuk menuntut lebih banyak libur, cuti, dan demo daripada berkarya, bekerja, maupun lembur? Apakah kita bisa cukup menarik investor daripada negara-negara tetangga kita yang lebih sadar dan lebih paham bagaimana caranya menarik hati, otak, maupun uang para investor yang pada dasarnya, kan juga manusia yang punya hati dan punya logika? Waspadalah!
Renungan Joger, Jumat, 16 Oktober 2020.
Dalam dunia industri, investor adalah raja atau ratu. Makanya, sebagai manusia merdeka yang menghargai semangat kesetaraan, sebagai manusia merdeka di negeri kita sendiri, marilah kita sikapi para investor dalam maupun luar negeri secara benar-benar baik, jujur, wajar, adil, beradab dan masuk akal, dan janganlah lupa bahwa bukan kita saja yang ingin menarik investor, negara-negara tetangga kita juga! Jangan takut, tetapi tetaplah waspada!
Renungan Joger, Kamis, 15 Oktober 2020.
Jangan obral murah-murah tenaga kerja kita yang benar-benar baik, jujur, rajin, terampil, dan produktif, tapi juga janganlah tawarkan tenaga kerja kita yang belum benar-benar baik, jujur, rajin, terampil, dan produktif kepada investor dalam negeri dan/atau apalagi investor luar negeri yang punya kebebasan yang sangat luas untuk memilih tempat berinvestasi. Kita memang bebas bikin berbagai macam aturan, tetapi bagaimana kalau tidak menarik bagi investor luar negeri maupun dalam negeri??
Renungan Joger, Rabu, 14 Oktober 2020.
Para legislator (yang dipilih oleh rakyat) sebaiknya lebih berhati-hati dan lebih bijaksana dalam merancang dan membuat undang-undang, sehingga undang-undang yang "kalian" buatkan bisa dan boleh benar-benar mengakomodasi semua kepentingan dan kebutuhan segenap pemangku kepentingan atau segenap rakyat kita secara benar-benar wajar, optimal, adil, beradab, dan/atau tidak terkesan terlalu memihak dan memanjakan pihak-pihak tertentu saja. Jangan sakiti hati maupun logika rakyat!
Jumlah "demo ini maupun demo itu" meningkat, mudah-mudahan saja niat atau maksud atau tujuan "demo-demo" itu benar-benar (tidak seolah-olah saja) baik dan bermanfaat bagi pencapaian, perawatan, maupun penumbuhkembangan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang benar-benar baik (tidak jahat), jujur (tidak curang), ramah (tidak sombong), rajin (tidak malas) berdoa maupun bekerja nyata! Merdeka! Terima kasih!
Ketika uang sudah menjadi yang "mahakuasa", janganlah heran kalau yang akan menang dan akan menguasai negeri kita ini hanyalah orang-orang berduit yang paling mau dan paling mampu membeli suara rakyat maupun yang paling mau dan paling mampu membayar tukang protes atau tukang demo bayaran. Jangan takut, tetapi tetaplah berniat dan bersikap baik, jujur, adil, beradab, cerdas, kritis, bijak, merdeka, dan/atau waspada! Jangan biarkan NKRI ini dikuasai dan dijajah oleh para penjual senjata. Terima kasih!
Renungan Joger, Minggu, 11 Oktober 2020.
Beginilah jadinya, kalau "industri unjuk rasa" sudah merambah ke mana-mana, di mana uang haram dan ilegal malah bisa dipakai untuk menyewa pelaku unjuk rasa bayaran. Berarti sekarang ini sudah terjadi pertarungan adu kecerdikan dan adu kekuatan antara pemerintah yang sah dengan para pengacau yang merasa terganggu kepentingan maupun keamanannya. Semoga saja pemerintah kita yang sah tidak sampai kalah cerdik dan kalah kuat melawan para provokator maupun pengacau.
Renungan Joger, Sabtu, 10 Oktober 2020.
Dulu (di tahun 1990-an) saya pernah membuat dan menyebarkan sejenis lelucon yang berhubungan dengan "unjuk rasa" dengan mengatakan agar kita ramai-ramai melakukan "unjuk berbagai macam rasa" dari unjuk rasa kecewa, rasa marah, rasa coklat, rasa vanila, rasa strawberry, rasa jeruk, DLL-nya. Eh, sekarang malah sudah bermunculan "industri unjuk rasa" yang bisa menyediakan pelaku demo bayaran untuk segala macam tujuan, he..he..he.