Renungan Joger, Jumat, 09 Oktober 2020.
Jokowi dan Ma'ruf Amin sudah secara demokratis kita pilih sebagai pasangan pemimpin bangsa ini, begitu pula para legislator kita juga sudah kita pilih secara demokratis untuk membuat undang-undang, eh sekarang, setelah mereka benar-benar bikin undang-undang, malah diprotes dan didemo? Kita ini maunya apa, sih? Jangan biarkan provokator dan pengacau memanfaatkan pelajar, mahasiswa, maupun para penganggur untuk melakukan unjuk rasa yang pada akhirnya hanya menguntungkan niat jahat mereka saja. Salam damai dari Joger Kuta.
Renungan Joger, Kamis, 08 Oktober 2020.
Kalau bisa, janganlah sampai terlalu bangga maupun sampai terlalu tidak bangga pada kualitas diri kita sendiri, sehingga kita pun tidak sampai merasa pantas dan perlu untuk berhenti belajar, mengajar, maupun diajar secara benar-benar wajar alias secara benar-benar tidak kurang ajar. Oke?
Renungan Joger, Rabu, 07 Oktober 2020.
Kalau bisa, marilah kita (semua) ramai-ramai, kompak dan juga benar-benar rajin dan tekun belajar, mengajar, maupun diajar secara benar-benar wajar, justru agar kita semua bisa dan boleh benar-benar menjadi manusia yang benar-benar terpelajar yang benar-benar wajar alias yang tidak sampai benar-benar kurang ajar, he..he..he. Oke?
Janganlah karena Pak Harto orang Jawa yang kita curigai sebagai biangnya koruptor, lalu semua orang Jawa kita curigai sama seperti Pak Harto. Janganlah karena Liem Swie King maupun Susi Susanti juara dunia badminton, lalu semua orang Tionghoa harus Juara dunia badminton kalau ingin jadi orang Indonesia yang baik. Marilah kita kurangi prasangka primordial yang tidak kondusif bagi keutuhan dan kejayaan NKRI! Kurangi korupsi, kolusi, nepotisme, premanisme, dan fanatisme destruktif!
Renungan Joger, Senin, 05 Oktober 2020
Justru di saat-saat susah seperti sekarang inilah seharusnya kita tingkatkan kesadaran sosial kita untuk membantu sesama kita yang benar-benar pantas, perlu, dan mau menerima bantuan kita yang wajar secara wajar. Jangan malah tetap saja menyibukkan diri kita untuk memperkaya diri, keluarga, partai, maupun institusi agama kita sendiri saja. Bagi yang benar-benar kaya, perhatikanlah kesejahteraan karyawan. Jangan pamer barang mewah saja!
Renungan Joger, Minggu, 04 Oktober 2020.
Renungan Joger, Sabtu, 03 Oktober 2020.
Kalau saja seluruh rakyat atau warga negara atau pencinta NKRI ini benar-benar beriktikad (berniat baik yang benar-benar baik tanpa korupsi, tanpa arogansi, dan tanpa kemunafikan) dalam menghormati, menghargai, dan mencintai NKRI kita tercinta ini, tentu saja NKRI kita yang indah, luas, subur, kaya, punya Bhinneka Tunggal Ika, punya Soempah Pemoeda, punya Pancasila, punya lebih dari 17 ribu pulau, dan bahkan juga punya lebih dari 265 juta rakyat yang pintar-pintar dan hebat-hebat, tentu saja tidak akan sampai ada orang terpaksa hidup miskin dan susah di NKRI kita tercinta ini. Kalau saja! Oke?
Renungan Joger, Jumat, 02 Oktober 2020.
Alangkah indahnya hidup di NKRI yang indah, luas, subur, kaya, punya Bhinneka Tunggal Ika, punya Soempah Pemoeda, punya Pancasila, punya lebih dari 17 ribu pulau, dan juga punya lebih dari 265 juta rakyat atau warga negara atau pencinta yang pintar-pintar dan hebat-hebat ini, kalau saja orang-orang kita yang pintar-pintar dan hebat-hebat ini benar-benar beriktikad dalam mencintai NKRI kita ini tanpa korupsi, tanpa arogansi, dan juga tanpa kemunafikan. Bangkit dan jaya lah Indonesia! Oke?
Renungan Joger, Kamis, 01 Oktober 2020.
Jika memang sekadar ingin hidup sederhana tanpa menyekolahkan anak-anak kita sampai sarjana, kita memang tidak perlu bekerja keras dan/atau apalagi cerdas, tapi kalau memang ingin hidup lebih layak dan/atau apalagi kalau memang ingin anak-anak kita mendapat pendidikan yang baik sampai tingkat sarjana, sebaiknyalah kita benar-benar mau, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap bekerja keras dan cerdas secara agak lebih banyak.
Renungan Joger, Rabu, 30 September 2020.
Sebagai bangsa yang benar-benar merdeka (tidak mau menjajah maupun dijajah) sudah selayaknya kita juga benar-benar menghargai kemerdekaan siapa pun juga secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, dan/atau tanpa sampai melakukan kekerasan fisik, kekerasan mental, kekerasan moral, kekerasan hukum, maupun kekerasan finansial. Marilah kita saling menghargai sebagai sesama manusia!