Renungan Joger, Kamis, 06 Agustus 2020.
Bagaimana caranya menghormati, menghargai, mencintai, merawat, dan membangun NKRI ini, kalau "mereka" yang suka menghina, meremehkan, membenci, merusak dan mengharcurkan NKRI malah lebih bebas dan lebih lantang berbicara, berteriak, maupun berdemontrasi? Quo vadis pencinta NKRI? Quo vadis pengamal Pancasila? Quo vadis kebaikan? Quo vadis kejujuran? Quo vadis keadilan?
Reungan Joger, Rabu, 05 Agustus 2020.
Awas 1001 awas, ajaran-ajaran bertentangan dengan semangat Pancasila seperti komunisme, ekstrem kiri, ekstrem kanan, radikal jahat, maupun fanatisme mengandung kebencian yang destruktif bisa sangat diterima oleh orang-orang kecewa yang sedang tidak bersyukur, tidak happy, sakit hati, jengkel, maupun yang sudah frustrasi atau putus asa. Jangan takut, tetapi tetaplah sadar, paham, adil, beradab, bijaksana, dan/atau waspada! Terima kasih!
Renungan Joger, Selasa, 04 Agustus 2020.
Kalau bisa, marilah kita kurangi atau jinakkan "kecemburuan sosial", justru dengan secara benar-benar baik dan jujur meningkatkan dan/atau menggalakkan "kecemburuan berbuat sosial" membantu sesama yang benar-benar pantas, perlu, dan mau menerima bantuan kita yang wajar secara benar-benar wajar (bukan pemalas, pemabuk, maupun yang hanya pandai dan rajin bikin onar). Marilah kita hidup secara baik dan jujur saja!
Kalau saja semua orang (tanpa kecuali) benar-benar mau, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap mengendalikan keserakahannya sendiri secara benar-benar (tidak seolah-olah saja) wajar (tidak kurang ajar), optimal (tidak sampai serba maksimal dan/tapi juga tidak sampai serba minimal), dan/atau merdeka (baik, jujur, adil, beradab, beragama, ber-Tuhan, berperikemanusiaan, dan berwawasan lingkungan) tentu saja tidak perlu sampai ada orang yang harus hidup miskin maupun sampai harus hidup benar-benar sengsara. Terima kasih!
Renungan Joger, Sabtu, 01 Agustus 2020.
Apa gunanya hidup sebagai orang kaya uang dan harta di atas, di samping, maupun di antara orang-orang miskin? Dan/tapi mungkin lebih tidak berguna lagi kalau kita harus hidup miskin dan sengsara di atas, di samping, di antara, maupun di bawah orang-orang kaya utang uang maupun kaya utang budi? Makanya, marilah kita syukuri hidup kita justru dengan positif berpikir, khusyuk berdoa, kreatif berkarya, dan produktif bekerja! OK?
Renungan Joger, Kamis, 30 Juli 2020.
Menurut hemat saya (Mr. Joger yang belum dan tidak akan pernah benar-benar mau bersikap terlalu hemat maupun terlalu tidak hemat) untuk apa, sih kita beragama, kalau hanya untuk merasa diri kita saja yang ber-Tuhan sambil menuduh orang lain tidak ber-Tuhan? Saya (Mr. Joger) juga tidak percaya kalau ada orang yang mengaku bahwa Tuhan (kita bersama) Yang Maha Esa dan Mahaada sebagai tidak "Ada". Orang itu hanya masih belum sadar dan paham siapa, apa, dan ciptaan siapa dirinya. Doakan saja agar dia cepat sadar dan paham! Oke?
Renungan Joger, Rabu, 29 Juli 2020.
Kesuksesan yang paling sukses itu sebenarnya adalah ketika kita sudah benar-benar (bukan hanya seolah-olah saja) mau dan mampu mensyukuri segala kenyataan yang terjadi maupun tidak terjadi dalam hidup kita di dunia yang fana dan penuh misteri ini secara wajar alias secara baik, jujur, adil, etis, logis, filantropis, tidak eksesif, dan berkesinambungan.
Pada dasarnya hampir semua orang biasa pasti suka memiliki 'kebebasan' dan 'kekuatan', tapi apakah kita sudah benar-benar (tidak seolah-olah saja) siap untuk memahami, memiliki, dan mengelola 'kebebasan' maupun 'kekuatan' (terutama yang besar) secara benar-benar wajar alias secara merdeka!!
Renungan Joger, Senin, 27 Juli 2020.
Daripada repot-repot menyebarkan keluhan, rasa jengkel, rasa iri, maupun rasa benci, tampaknya kami (segenap anggota keluarga Joger) memilih untuk secara wajar atau optimal berusaha menyebarkan rasa dan sikap bersyukur. Justru di saat-saat kurang baik seperti sekarang inilah kita sebaiknya bukan hanya menerima, tapi malah tetap bersukacita dan berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala bentuk kenyataan hidup kita di dunia fana yang hampir selalu penuh misteri ini. Setuju?
Renungan Joger, Sabtu, 25 Juli 2020.
Orang-orang yang benar-benar beragama, ber-Tuhan, berperikemanusiaan, berbudaya, berakal-sehat, dan/atau yang benar-benar (tidak seolah-olah saja) merdeka, biasanya sangat amat tidak mau menyinggung dan/atau apalagi sampai menyakiti perasaan siapa pun, dan dari sebab itu juga lah sangat amat tidak mau untuk mudah merasa disinggung maupun tersinggung. Marilah kita ramai-ramai benar-benar beragama, ber-Tuhan, dan berperikemanusiaan dengan akal-sehat!