Renungan Joger, Kamis, 16 Januari 2020.
Apa gunanya teriak-teriak mengaku diri kita atau etnis kita sebagai suku yang paling pribumi di bumi kita yang sama dan yang satu ini, kalau ternyata kita hanya rajin dan pandai menjual tanah warisan orang tua atau nenek moyang kita kepada orang asing (nonpribumi) dan/atau apalagi kalau kita hanya rajin mengotori & merusak kelestarian lingkungan hidup kita bersama di bumi kita yang sama dan yang satu ini. Kalau bisa, hati-hatilah berpikir dan berbicara!
Renungan Joger, Rabu, 15 Januari 2020.
Kalau bisa, marilah kita ramai-ramai wujudkan rasa hormat maupun rasa cinta kepada Tuhan Yang Mahaesa maupun pada NKRI kita tercinta ini, cukup dengan menjalankan secara sebaik-baiknya dan sejujur-jujurnya tugas, fungsi, maupun profesi kita masing-masing saja! Terima kasih!
Renungan Joger, Selasa, 14 Januari 2020.
Memberi uang atau bantuan materi kepada pengemis yang memang benar-benar tidak mampu bekerja, memang baik dan mulia, tapi memberi uang maupun bantuan materi kepada pengemis yang sebenarnya mampu bekerja, tapi hanya karena malas bekerja maupun belajar, bisa saja membuat makin banyak orang malah membuat kemiskinan maupun penderitaan mereka sebagai barang dagangan mereka. Jangan takut membantu sesama, tapi waspadalah! Dilarang menuduh maupun menyamaratakan!
Renungan Joger, Senin, 13 Januari 2020.
Setinggi apapun langit, biasanya, pasti masih ada langit yang lebih tinggi di atasnya. Sedalam apa pun laut, pasti ada dasarnya. Makanya, kalau bisa, janganlah terlalu bangga ketika sedang kaya maupun sedang jaya, sehingga kita pun tidak perlu sampai terlalu berkecil hati ketika sedang miskin dan susah. Marilah kita sadari, pahami, dan syukuri kenyataan hidup kita secara wajar-wajar saja! Jauhilah sifat maupun sikap hidup yang berlebih-lebihan! Wajar itu baik, indah, adil, dan menenteramkan hidup kita bersama. Oke?
Renungan Joger, Minggu, 12 Januari 2020.
Tuhan (kita bersama) Yang Mahaesa, Mahabaik, Mahaadil, Mahapemaham, dan Mahapengizin tidak mungkin tidak mengizinkan kita untuk mengeluh maupun bersyukur. Dan kalau memang sama-sama diizinkan oleh Tuhan Yang Mahapengizin, untuk apa kita malah memilih untuk mengeluh, bukan bersyukur? Padahal hanya orang-orang yang benar-benar mau, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap bersyukurlah yang bisa dan boleh hidup bahagia.
Renungan Joger, Sabtu, 11 Januari 2020.
Uang dalam jumlah banyak dan sudah rutin kita terima, cenderung membuat kita (manusia biasa) lupa pada penderitaan kita sendiri di masa lalu maupun penderitaan orang lain saat ini, sehingga kita pun jadi lupa pada niat baik dan sederhana kita, lalu kita pun cenderung akan tidak lagi serajin dulu dalam berdoa dan bersyukur kepada Tuhan Yang Mahaesa, Mahabaik, Mahabijaksana, Mahapengasih, Mahapenyayang, dan Mahakuasa. Jangan gitu, dong!
Renungan Joger, Jumat, 10 Januari 2020.
Bagaimana kalau setelah kita adakan tes atau seleksi terbaru, lalu ternyata potensi "Atlet Mandiri" yang tidak lolos tes dan seleksi sebelumnya, dan kemudian memang masih ada kesempatan maupun kesempitan untuk menyertakan mereka di PON mewakili Bali yang sama-sama kita cintai ini? Atau kalau, toh tidak bisa berangkat sebagai atlet, bagaimana kalau berangkat sebagai suporter atau sebagai penggembira saja? Silakan atur dan putuskan yang terbaik bagi Bali, bukan bagi diri atau keluarga kita sendiri saja! Setuju?
Renungan Joger, Kamis, 09 Januari 2020.
Kalau menurut saya (Mr. Joger yang bodoh dan juga bukan pengurus KONI) sebaiknya tidak semua "Atlet Mandiri" kita larang dan/tapi juga tidak semuanya kita izinkan untuk ikut mewakili daerah kita, walaupun mereka berangkat ke PON atas biaya dan upaya mereka sendiri. Sebaiknyalah tetap ada seleksi dan pengecualian yang benar-benar didasari niat baik yang benar-benar baik, yang lebih baik, maupun terbaik, bukan dengan niat baik yang terlalu baik dan/atau apalagi niat baik yang terlalu tidak baik untuk daerah kita! OK?
Renungan Joger, Rabu, 08 Januari 2020.
Suasana tenang, damai, tenteram, mapan, maupun nyaman memang merupakan dambaan hampir semua bangsa maupun semua manusia, makanya, kalau terus-terusan diganggu, diusik, dan didesak, tentu saja kita harus melawan untuk mempertahankan hak-hak kita. Ini bukan masalah Natuna yang kaya sumber daya alam, tapi ini adalah masalah kemerdekaan dan kedaulatan NKRI. Marilah kita hormati dan cintai NKRI secara benar-benar wajar, optimal, adil, beradab, proporsional, dan profesional!
Renungan Joger, Selasa, 07 Januari 2020.
Kalau memang benar-benar punya iktikad atau niat baik yang benar-benar baik, lebih baik, maupun terbaik, bukan niat baik yang terlalu baik dan/atau apalagi niat baik yang terlalu tidak baik, jangankan banjir rezeki, bahkan banjir bandang atau banjir lumpur pun bisa saja kita jadikan alasan untuk bersatu padu saling bahu membahu menjaga kemaslahatan dan keutuhan NKRI kita yang konon sama-sama kita cintai ini. Viva NKRI!