“Kulit buku” memang penting, tapi isinya jauh lebih penting. Penampilan luar dan isi kantong memang penting, tetapi isi otak maupun isi hati jauh lebih penting.
“Fakta sejarah” membuktikan, bahwa hampir semua orang yg sekarang sukses2 dan/atau mampu melakukan langkah2 besar, dulunya atau pada awal2 karier mereka pasti juga sudah pernah harus melakukan langkah2 kecil, realistis, dan sederhana dengan ter-tatih2.
Kalau bisa, janganlah kecewa, iri, dan/atau apalagi dengki melihat atau mendengar orang lain maju, sukses, dan bahagia, tapi arahkanlah rasa kecewa, rasa iri, maupun amarah kita, justru untuk secara konsisten mengurangi atau menjauhi sikap2 maupun hal2 negatif yang cenderung membuat kita tidak maju dan/atau apalagi mundur, sambil tetap secara berkesinambungan menumbuhkembangkan sikap2 maupun hal2 positif yg bisa membuat kita tambah maju, sukses, dan bahagia.
Yang penting “AHA” alias ‘A-da HA-sil’ yang benar-benar (bukan hanya sekadar seolah-olah saja) baik, halal, legal, logis, bermanfaat, serta membahagiakan bukan bagi diri maupun kelompok kita sendiri saja, tetapi juga bagi banyak sesama manusia, kemanusiaan, maupun bagi lingkungan hidup kita bersama.
Kritikan itu sebenarnya sangat mirip dengan kolesterol, yang selalu harus ada, tetapi sebaiknyalah terkontrol terutama agar tidak sampai terlalu banyak dan juga tidak sampai terlalu sedikit. Terima kasih!
Uang maupun utang dalam jumlah yang terlalu besar, cenderung membuat “manusia biasa” lupa pada Kemahabaikkan Tuhan yang Mahabesar, begitupula kekuasaan yang terlalu besar juga cenderung membuat “manusia biasa” lupa pada Kemahabaikkan Tuhan yang Mahakuasa! Jangan takut, tetapi tetaplah waspada!
Hidup ini memang hampir selalu bisa merepotkan. Punya pacar, repot. Tidak punya pacar, juga repot. Menikah, repot. Tidak menikah, juga repot. Punya anak sebelum menikah, repot. Tidak punya anak padahal sudah lama menikah, juga repot. Punya mertua, repot. Tidak punya mertua, juga repot. Terlalu kaya, repot. Terlalu miskin, lebih repot lagi. Makanya kalau bisa, janganlah sampai terlalu kaya dan/atau apalagi sampai terlalu miskin!
Kalau bisa – manfaatkan dan/atau syukurilah masa muda kita untuk menata kemaslahatan dan/atau kesehatan hati, otak, otot, tulang, maupun “kantong” kita hari ini, saat ini, besok, lusa, maupun di masa depan kita yang tidak selalu jelas. Oke?
“Kami” keluarga Joger dan para pendukung filosofi Garing sangat bersyukur Komisi Yudisial (KY) mengusut kembali vonis bebas untuk Ronald Tannur. Terima kasih alias matur suksma! Merdeka!
Mencintai sesama maupun lingkungan hidup itu tidak selalu harus secara kolosal maupun secara besar-besaran saja, yang penting benar-benar secara wajar, optimal, tulus, ikhlas, dan berkesinambungan selama hayat masih dikandung badan.