Renungan Joger, Rabu, 02 Oktober 2019.
Kalau bisa, marilah kita tegakkan hukum tanpa melanggar hukum, tapi tentu saja kita tidak boleh tinggal diam ketika ada hukum atau undang-undang kita ternyata bertentangan dengan moral maupun yang merusak kemaslahatan dan kesejahteraan sosial yang berkeadilan bagi seluruh rakyat atau seluruh warga atau seluruh stakeholder atau seluruh penghormat dan pencinta Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila ini. Oke? Merdeka!
Renungan Joger, Selasa, 01 Oktober 2019.
Saya (Mr/Pak Joger) benar-benar salut terhadap semangat dan sikap kritis mahasiswa/wi kita dalam berunjuk rasa secara gigih, tapi saya sangat prihatin atas penyusupan yang dilakukan oleh para penumpang gelap yang punya agenda untuk menciptakan kekacauan agar mereka bisa memancing simpati masyarakat di air yang keruh. Bukan hanya bahaya komunis yang harus kita waspadai dan lawan, tapi juga segala bentuk kementang-mentangan yang ingin merusak NKRI. Jangan takut, tapi tetaplah cerdas dan waspada!
Renungan Joger, Senin, 30 September 2019.
Hukum positif itu adalah dasar-dasar kesepakatan moral maupun kultural yang harus benar-benar (tidak hanya seolah-olah saja) merupakan produk kesepakatan kolektif yang dibuat, disepakati, dirawat, diterima, didukung, serta dijalankan secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, dan bertanggung-jawab demi kemaslahatan, keamanan, kesejahteraan, dan/atau kebahagiaan lahir batin bersama yang wajar. OK?
Renungan Joger, Sabtu, 28 September 2019.
Maaf 1001 maaf, ini bukan ancaman, tapi hanya sederetan janji: Perlakukanlah kami secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, dan bertanggung-jawab, maka kami pun akan patuh, tapi perlakukanlah kami secara tidak baik, curang, dan biadab, maka kami pun akan melawan secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, ahimsa, swadesi, tat twam asi, dan/atau merdeka! Oke? Terima kasih! Matur suk'sme!
Renungan Joger, Jumat, 27 September 2019.
Orang-orang yang memang benar-benar punya iktikad atau niat baik yang benar-benar baik, biasanya tanpa diminta dan juga tanpa disuruh pun akan secara sadar dan wajar bersedia bersikap baik secara wajar (tidak kurang ajar dan/tapi juga tidak sampai berlebih-lebihan), tapi orang-orang yang belum mengenal apa yang dimaksud dengan iktikad atau niat baik yang benar-benar baik, biasanya mereka hanya mau bersikap baik ketika mereka sedang takut, sedang terpaksa, atau sedang sangat amat butuh sesuatu saja ?!?!?
Renungan Joger, Kamis, 26 September 2019.
Pada dasarnya hanya orang-orang yang memang sudah benar-benar (tidak hanya seolah-olah saja) baik, jujur, adil, beradab, dan percaya diri saja lah bisa benar-benar bersikap optimis dan rendah hati. Sedangkan orang-orang yang belum benar-benar punya niat dan sikap hidup yang benar-benar baik, jujur, adil, dan beradab, ketika mereka berusaha untuk disangka seperti percaya diri, itu sebenarnya mereka sedang hanya seolah-olah saja percaya diri, padahal mereka sedang kurang percaya diri alias minder.
Renungan Joger, Rabu, 25 September 2019.
Jika kita lebih suka kaya dan bahagia, janganlah pikir orang lain lebih suka miskin dan sengsara. Kalau kita lebih suka dihormati dan dicintai, janganlah pikir orang lain lebih suka diremehkan dan dibenci. Kalau kita suka dimaafkan janganlah malu minta maaf dan juga janganlah tidak mau memaafkan orang yang sudah menyesal dan minta maaf kepada kita! Kalau kita tidak suka beromong kosong, janganlah pikir orang lain tidak suka berkarya maupun bekerja nyata. Jauhilah sikap mentang-mentang! Merdeka!
Renungan Joger, Selasa, 24 September 2019
Ekonomi kerakyatan versi Joger, adalah bagaimana kita semua tanpa kecuali secara baik, jujur, adil, beradab, merdeka, wajar, dan/atau optimal memperkaya diri kita masing-masing tanpa membiarkan dan/atau apalagi sampai membuat sesama tetap dan/atau apalagi tambah miskin, dan tentu saja juga tanpa merusak lingkungan hidup kita bersama yang sama dan yang satu ini. > Terima kasih!
Renungan Joger, Senin, 23 September 2019.
Keterbukaan dan toleransi adalah sepasang sikap yang bisa kita jadikan kunci kemajuan NKRI yang berdasarkan Pancasila ini, sedangkan fanatisme, korupsi, dan terorisme, adalah tiga serangkai pintu gerbang kehancuran NKRI yang konon sama-sama sangat amat kita cintai ini. Setuju?
Renungan Joger, Sabtu, 21 September 2019.
Awas 1001 awas, niat jahat atau keyakinan yang destruktif bisa saja menyusup ke mana-mana, termasuk menyusup ke otak-otak dan hati-hati orang-orang yang berpenampilan sopan, santun, saleh, suci, dan sangat cinta damai. Tapi sebaliknya, iktikad atau niat baik yang benar-benar baik, lebih baik maupun terbaik bisa saja menyusup ke otak-otak dan hati-hati orang-orang yang berpenampilan lusuh, kumuh, bodoh, dan kelihatan seperti berangasan. Jangan takut, tapi tetaplah baik, jujur, sabar, dan waspada.