Renungan Joger, Senin, 17 Desember 2018.
Tidak semua tradisi lama itu kuno! Tidak semua tradisi baru itu lebih baik daripada tradisi lama! Tapi yang jelas, sebagai manusia yang benar-benar berakalbudi & berbudaya, sudah selayaknyalah kita benar-benar cerdas, dewasa, kritis, kreatif, merdeka, dan/atau bijaksana dalam berpikir, berbicara, berperasaan, berdebat, berdoa, beribadah, bergaul, berkomunikasi, berolahraga, berolahbatin, maupun berolahdana. Setuju?
Renungan Joger, Minggu, 16 Desember 2018.
Kalau memang benar-benar ingin rakyat kita atau konsumen kita menghormati, menghargai, membeli, memakai, dan/atau mencintai produk dalam negeri, buatlah produk-produk dalam negeri yang benar-benar bagus, menarik, murah, dan/atau layak pakai, jangan malah bikin aturan-aturan yang bersifat memaksa dan/atau apalagi sampai memperkosa hak asasi sesama manusia! Jangan mentang-mentang! Jangan mentung-mentung!
Renungan Joger, Sabtu, 15 Desember 2018.
Pada dasarnya tidak ada ajaran agama, aturan adat, konstitusi, tradisi lama, tradisi baru, hukum positif, maupun filosofi yang mengajar, mengajak, maupun mengizinkan manusia yang berakal-budi untuk bersikap mentang-mentang dan/atau apalagi sampai mentung-mentung. Makanya, kalau memang benar-benar ingin kaya dan bahagia, berdoa, berkarya, bekerja nyata, bekerja keras, bekerja cerdas, bekerja sama, maupun bekerja bakti lah secara benar-benar baik, jujur, rajin, ramah, dan bertanggung-jawab. Jangan mentang-mentang! Jangan mentung-mentung! Merdeka!
Renungan Joger, Jumat, 14 Desember 2018
Alangkah indahnya hidup di dunia fana yang hampir selalu dipenuhi oleh berbagai ragam penghuni yang heterogen maupun heteronom dan juga hampir selalu penuh dengan misteri ini, kalau saja semua umat beragama benar-benar bersedia memuja-muja maupun memuji-muji Tuhan Yang Mahaesa secara benar-benar baik, jujur, adil, tertib, tenang, damai, tanpa menghasilkan banyak sampah, dan juga tanpa sampai mengganggu ketertiban umum. Setuju? Terima kasih! Tuhan Mahabaik, Mahatahu, dan Mahaadil!
Renungan Joger, Kamis 13 Desember 2018
Sebagai warga negara Indonesia yang juga punya beberapa teman yang warga negara-negara lain, sebenarnya saya cukup sering mengajak teman-teman saya yang warga negara asing untuk berinvestasi di Bali, tapi sayang, ternyata mereka sudah terlanjur mendengar dari teman-teman mereka yang lain bahwa di Bali banyak investor malah diperlakukan seperti kelinci percobaan, kambing hitam, kambing congek, maupun sapi perahan?!?
Renungan Joger, Rabu, 12 Desember 2018.
Sebagai pengusaha pejuang atau sebagai warga negara Indonesia yang benar-benar mencintai NKRI kita tercinta ini, kami segenap anggota keluarga Joger sangat tidak suka dan tidak mau dipaksa untuk menerima calon anggota keluarga darimana pun juga, tapi kami juga tidak mau dilarang untuk menerima anggota keluarga dari mana pun juga. Yang penting memang benar-benar mau, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap kami ajak menjadi anggota keluarga Joger yang benar-benar baik, jujur, ramah, rajin, dan merdeka! Thank U!
Renungan Joger, Selasa, 11 Desember 2018.
Jika memang benar-benar ingin ditakuti, lakukanlah hal-hal yang benar-benar menakutkan banyak sesama! Kalau memang ingin dihormati dan dicintai, lakukanlah hal-hal yang benar-benar terhormat, termasuk juga dengan menghormati sesama sambil tetap mencintai lingkungan hidup kita bersama! Kalau memang ingin kaya dan bahagia, jangan malah korupsi, kolusi, nepotisme, mencuri, menipu, dan/atau apalagi sampai merampok! Merdeka!
Renungan Joger, Senin, 10 Desember 2018.
Pada dasarnya kami alias segenap anggota keluarga Joger dengan filosofi dan NSM/Niat Swadaya Masyarakat GARING sama sekali tidak mau memaksa siapa pun ikut jadi anggota keluarga Joger dan/atau apalagi untuk menjadi pendukung filosofi dan NSM GARING, dan dari sebab itulah kami juga tidak mau dipaksa untuk menerima siapa pun untuk ikut jadi anggota keluarga Joger yang memang lebih suka berdoa maupun beribadah dalam bentuk bekerja nyata & bekerja bakti.
Renungan Joger, Minggu, 09 Desember 2018.
Dalam pembukaan UUD 1945 kita secara tegas dan jelas ditulis bahwa "kemerdekaan adalah hak segala bangsa", itu berarti bahwa kemerdekaan adalah hak asasi semua umat manusia, bukan hanya hak para penguasa saja, bukan hanya hak para pengusaha saja, bukan hanya hak para penduduk asli saja, bukan hanya hak para penduduk pendatang saja, bukan hanya hak orang kaya saja, dan/tapi juga bukan hanya hak orang miskin yg belum kaya saja! Oke?