Renungan Joger, Jumat, 07 Desember 2018.
Bagaimana mau hidup dan bekerja secara damai, tenteram, dan produktif, kalau mereka yang tidak mau bekerja dan malas berkarya malah sangat amat rajin, kritis, dan gigih teriak-teriak menuntut agar setiap hari diadakan pembagian uang, makanan, minuman, pakaian, rumah, obat, maupun vitamin secara sama rata sama rasa, seperti yang konon dulu dilakukan di negeri-negeri komunistis & diktatorristis, he..he.
Renungan Joger, Kamis, 06 Desember 2018.
Kalau bisa, janganlah berikan atau bagi-bagikan kepada siapa pun apapun yang bukan maupun yang masih belum merupakan milik kita yang sah dan tersisa. Jangan bagi-bagikan uang haram dan ilegal kita, apalagi kalau kita sendiri masih sangat amat membutuhkannya untuk bisa tetap hidup sederhana secara wajar. Ini adalah salah satu dasar filosofi GARING yang mengajak kita untuk bersyukur atas rezeki ti-GA pi-RING setiap hari.
Renungan Joger, Rabu, 05 Desember 2018.
Lahir & mati memang sepenuhnya di tangan Tuhan Yang Mahaesa, Mahabaik, Mahatahu, Mahaadil, Mahabijaksana, dan Mahakuasa, tapi untuk bisa & boleh hidup bahagia maupun tidak bahagia, kedua-duanya adalah tergantung pada niat dan sikap kita sendiri, walaupun yang dimaksud dengan diri kita sendiri itu, tidak selalu bisa dan boleh benar-benar sendiri, he..he.
Renungan Joger, Selasa, 04 Desember 2018.
Kalau memang bukan penakut, janganlah mau takut ketika ditakut-takuti! Kalau memang pemberani, tetaplah berani karena memang benar-benar berniat dan bersikap baik, lebih baik, maupun terbaik, tapi janganlah sampai berniat dan bersikap terlalu baik, dan/atau apalagi sampai terlalu tidak baik! Ojo dumeh! Jangan mentang-mentang! Kurangilah omong kosong! Perbanyak kerja nyata dan kerja bakti!
Renungan Joger, Senin, 03 Desember 2018.
"Revolusi" yang biadab, radikal, dan destruktif tidak mungkin bisa kita hindari, kecuali jika kita semua benar-benar mau, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap berintrospeksi dan kemudian juga benar-benar memperbaiki niat dan sikap kita untuk benar-benar mempercepat evolusi secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, aktif, konstruktif, inovatif, kreatif, produktif, bertanggungjawab, dan berkesinambungan. Kurangilah omong kosong! Merdeka!
Renungan Joger, Minggu, 02 Desember 2018.
Dalam UUD 1945, para pendiri NKRI kita tercinta ini sudah sepakat untuk bersikap adil & beradab dalam mencapai kesejahteraan sosial berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Kalau saja kesepakatan yang bagus dan mulia itu benar-benar kita sadari, pahami, serta jalankan bersama secara wajar, tentu saja tidak sampai ada rakyat kita yang harus hidup miskin di NKRI kita yang indah, luas, subur, kaya, dan berdasarkan Pancasila ini. Quo vadis niat benar-benar baik kita? Ke mana?
Renungan Joger, Sabtu, 01 Desember 2018.
Kalau bukan pengecut, janganlah berkecut hati ketika dipecut! Kalau bukan domba, janganlah mau diadu domba! Kalau bukan orang dungu, janganlah percaya begitu saja ketika dijejali dengan berita bohong, dongeng, hoax, maupun fitnah yang provokatif dan destruktif! Kalau bukan orang sembarangan, janganlah buang-buang maupun bakar-bakar sampah sembarangan! Tetaplah cerdas dan kritis!
Renungan Joger, Jumat, 30 November 2018.
Kalau memang masih benar-benar mampu, sempat, dan boleh memilih, pilihlah pekerjaan yang paling halal, paling legal, paling menyejahterakan, paling bergengsi, dan paling menyenangkan, tapi kalau sudah tidak ada lagi, sebaiknya pelajari, pahami, terima, tekuni, syukuri, dan senangilah pekerjaan yang benar-benar masih ada atau tersisa untuk kita! Begitu saja, koq repot! Begitulah kata Gus Dur! OK? Terima kasih!
Renungan Joger, Kamis, 29 November 2018.
Pahlawan adalah orang-orang biasa yang benar-benar (tidak hanya seolah-olah saja) baik, jujur, ramah, rajin, bertanggungjawab, berimajinasi, berinisiatif, berani, bersyukur, bermanfaat, tekun, dan tahu diri dalam menjalankan fungsi maupun profesinya secara berkesinambungan. Marilah kita tetap jaga rasa hormat dan rasa cinta kita pada NKRI kita tercinta ini dengan semangat kepahlawanan yang benar-benar wajar! Jangan korupsi! Oke?
Renungan Joger, Rabu, 28 November 2018.
Masa lalu hanya akan membuat kita besar kepala dan besar mulut, jika kita bangga-banggakan. Masa lalu hanya akan membuat kita minder dan berkecil hati, kalau hanya kita sesali maupun ratapi. Tapi kalau benar-benar mau dan mampu kita ambil hikmahnya, maka masa lalu kita pun akan dengan senang hati membantu kita untuk menciptakan masa depan yang lebih baik & lebih mantap. Makanya, marilah kita ambil hikmahnya untuk menata masa depan yang mantap!