Renungan Joger, Selasa, 16 Oktober 2018.
Dulu (di tahun 1970-an) ketika Jerman Barat ingin membangun perekonomian Jerman, mereka pun mengundang banyak sekali tenaga murah (terutama) dari Turki tanpa menuduh mereka sebagai perebut lapangan pekerjaan, bahkan pemerintah dan masyarakat Jerman pun secara adil dan beradab memanggil mereka sebagai "Gastrarbeiter" atau "pekerja tamu", bukan "Auslander" (bukan "orang asing"). > Itu Jerman.
Renungan Joger, Senin, 15 Oktober 2018.
Jika memang bisa membiayai sendiri, untuk apa mencari dan/atau apalagi sampai mengundang investor dari luar desa, luar pulau, dan/atau apalagi dari luar negeri? Jika memang bisa membangun sendiri, untuk apa mencari dan/atau apalagi sampai mengundang pekerja dari luar desa, dari luar pulau, dan/atau apalagi dari luar negeri? Berpikirlah masak-masak terlebih dahulu, sebelum bertindak! Terima kasih!
Renungan Joger, Minggu, 14 Oktober 2018
Kalau bisa, bayarlah pajak secara wajar atau secara baik, jujur, adil, beradab, sukacita, dan/tetapi tetap bertanggung-jawab! Karena pajak adalah salah satu (bukan satu-satunya) alat maupun cara untuk menciptakan serta menyebarkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang tidak semuanya mampu memperoleh nafkah cukup. Jauhilah sifat maupun sikap mentang-mentang & mentung-mentung! Setuju?
Renungan Joger, Sabtu, 13 Oktober 2018
Marilah kita ajak atau libatkan semua anggota masyarakat yang benar-benar (tidak hanya seolah-olah saja) baik, jujur, dan tidak korup untuk ramai-ramai ikut berperanserta aktif memberantas korupsi bersama para petugas di KPK kita yang benar-benar anti-korupsi, jangan libatkan anggota masyarakat yang jahat, curang, licik, munafik, dan korup! Janganlah menyapu dengan sapu yang kotor! Oke? Terima kasih!
Renungan Joger, Jumat, 12 Oktober 2018.
Perekonomian kita memang sangat membutuhkan banyak lapangan pekerjaan, tapi tentu saja bukan lapangan pekerjaan yang hanya membuat kita semua sibuk bekerja saja, tapi tentu saja lapangan pekerjaan yang benar-benar mau dan mampu menyejahterakan para stakeholder yang berbudaya (tanpa terlalu merusak lingkungan hidup kita bersama), secara berkesinambungan.
Renungan Joger, Kamis, 11 Oktober 2018.
Setiap orang pasti punya kelemahan, tapi apa gunanya mencari-cari kelemahan orang lain, kalau mencari kelemahan diri kita sendiri lebih mudah, lebih aman, dan lebih ada gunanya untuk kita perbaiki??
Renungan Joger, Rabu, 10 Oktober 2018.
Menurut hemat saya (Mr. Joger yang belum dan tidak akan pernah secara benar-benar sukarela mau untuk bersikap terlalu hemat maupun terlalu tidak hemat ini) dimana ada calo, disana pasti ada kerumitan penerapan sistem yang seharusnya baik, mudah, transparan, dan lancar. Dan dimana pun ada pungli, disana lah Pancasila sudah atau sedang tidak dijalankan secara benar-benar Pancasilais. Waspadalah!
Renungan Joger, Senin, 08 Oktober 2018.
Kalau bisa, janganlah membeli obat penumbuh rambut dari penjual yang botak alias sama sekali tidak punya rambut! Kalau bisa, janganlah pilih calon pemimpin yang tidak atau belum pernah benar-benar membuktikan bahwa dirinya sudah benar-benar mampu memimpin dirinya sendiri maupun keluarganya sendiri! Pilihlah pemimpin yang benar-benar baik, jujur, dan bertanggung-jawab!
Renungan Joger, Minggu, 7 Oktober 2018
Jangankan di sebuah masyarakat yang terdiri dari banyak stakeholder, bahkan dalam diri setiap manusia biasa pun pasti ada saja pro-kontra terhadap satu keputusan yang sudah, sedang, maupun akan diputuskan. Marilah kita perbanyak dialog, berunding, maupun berdebat secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, dan bertanggung-jawab! Jauhilah segala bentuk kekerasan, termasuk obat keras & minumam keras! Oke?
Renungan Joger, Sabtu, 06 Oktober 2018
Sebagai manusia biasa yang juga sering salah dan juga kadang-kadang bohong, marilah kita sikapi "kebohongan" Ibu Ratna Sarumpaet secara wajar, adil, dan beradab! Marilah kita sama-sama ambil hikmah, tingkatkan kesadaran, kekritisan, serta kemerdekaan kita dalam menanggapi apa atau siapa pun juga! Janganlah sembarangan membela kawan maupun menyalahkan lawan! Marilah kita bersatu dalam kebaikan! OK?