Renungan Joger, Minggu, 22 Juli 2018.
Salah satu sifat dan sikap positif yang kita butuhkan untuk bisa dan boleh bekerja maupun berkarya secara baik, jujur, adil, kreatif, dan produktif, adalah tenang! Apalagi di saat yang kita memang benar-benar dituntut untuk tenang! Jangan takut, tapi tetaplah waspada secara tenang! Oke?
Renungan Joger, Sabtu, 21 Juli 2018.
Kalau memang mampu belajar sendiri, untuk apa repot-repot cari guru? Tapi kalau memang sudah benar-benar (tidak hanya seolah-olah saja) butuh guru, carilah guru yang benar-benar punya track record maupun reputasi yang benar-benar pantas kita gugu! Hati-hatilah memilih guru maupun memilih murid! Janganlah sampai berguru yang ilmunya sesat dan tidak masuk akal! Jangan takut, tapi waspadalah!
Renungan Joger, Jumat, 20 Juli 2018
Alangkah indahnya hidup di NKRI yang berdasarkan Pancasila dan konon sama-sama sangat amat kita cintai ini, kalau saja orang-orang yang sudah benar-benar sukses benar-benar mau berbagi ilmu maupun pengalaman cara orang berjuang mencapai kesuksesan secara benar-benar (tidak hanya seolah-olah saja) baik, jujur, ramah, rajin, kreatif, dan bertanggung jawab kepada orang-orang yang memang benar-benar mau sukses secara baik, jujur, halal, dan legal.
Renungan Joger, Kamis, 19 Juli 2018.
Selusin dari jutaan "karma buruk" yang bisa menjadi beban bagi jiwa kita : 1). Bicara sembarangan. 2). Buang sampah sembarangan. 3). Bakar-bakar sampah sembarangan. 4). Meng(k)ritik sembarangan. 5). Menyebar fitnah sembarangan. 6). Parkir sembarangan. 7). Berhubungan sex sembarangan. 8). Makan sembarangan. 9). Minum sembarangan. 10). Main mata sembarangan. 11). Teriak sembarangan. 12) Anu sembarangan.
Renungan Joger, Rabu, 18 Juli 2018.
Sebagai salah satu (bukan satu-satunya) pencinta pulau Bali dengan segala keunikannya melalui berusaha di bidang pariwisata yang menunjang kemajuan perekonomian Balinesia alias Bali yang tak terpisahkan dari Indonesia, kami keluarga Joger tidak mau menghalalkan segala cara untuk mencari nafkah halal dan legal. Marilah kita cari nafkah halal dan legal secara optimal & wajar-wajar saja!
Renungan Joger, Selasa, 17 Juli 2018.
Alangkah indahnya hidup di Balinesia yg tak terpisahkan dari NKRI kita tercinta ini, kalau saja aturan maupun tata tertib hidup bersama di Balinesia ini benar-benar dibuat & diterapkan secara benar-benar baik, jujur, tertib, adil, beradab, bertanggung-jawab, dan tidak secara tebang pilih. Janganlah terlalu bersemangat menegakkan aturan atau tata tertib, tapi secara terlalu baik atau terlalu tertib hanya terhadap pihak-pihak tertentu saja. Merdeka! Terima kasih!
Renungan Joger, Senin, 16 Juli 2018.
Sebagai salah satu (bukan satu-satunya) kelompok masyarakat Bali yang benar-benar (tidak hanya seolah-olah saja) menghormati & mencintai Bali, jangankan sekadar saran maupun kritikan yang tajam dan kejam, bahkan fitnahan yang keji pun akan kami ambil hikmahnya untuk benar-benar belajar, berintrospeksi, dan memperbaiki diri, justru agar kami bisa dan boleh lebih menghormati & mencintai Balinesia. OK? Terima kasih!
Renungan Joger, Minggu, 15 Juli 2018.
Kami (segenap anggota keluarga Joger maupun segenap pendukung filosofi GARING) tanpa dibayar dan tanpa disuruh pun tetap saja mau menjalankan berbagai kegiatan kehidupan positif (positive vita activa) secara benar-benar wajar atau secara benar-benar optimal atau secara benar-benar adil & beradab atau secara benar-benar merdeka atau secara benar-benar baik, jujur, ramah, rajin, dan bertanggung-jawab atau secara benar-benar Pancasilais. Bangkit & jayalah NKRI!
Renungan Joger, Sabtu, 14 Juli 2018.
Orang-orang yang benar-benar merdeka, adalah orang-orang yang benar-benar tetap baik dan/atau bahkan menjadi lebih baik ketika punya kebebasan untuk menentukan, bukan menjadi tidak baik dan/atau menjadi liar ketika diberikan kebebasan maupun otoritas. Sudah benar-benar merdeka kah kita ini? Atau???
Renungan Joger, Jumat, 13 Juli 2018
Salah satu (bukan satu-satunya) efek negatif dari kebebasan berpendapat di NKRI ini, adalah ketika ada orang berbuat baik, selalu ada saja orang super-kritis yang merasa berhak mengatakannya kurang baik, tapi ketika ada orang melakukan kesalahan, selalu ada saja orang super-nganggur yang merasa berhak dan/atau bahkan wajib menganggapnya sebagai kurang salah, sehingga perlu di besar-besarkan maupun digoreng. Waspadalah!