Renungan Joger, Senin, 02 Juli 2018.
Awas 1001 awas! Tampaknya makin banyak saja sesama anak bangsa kita yang secara penuh semangat dan terlalu terpukau oleh keinginan untuk masuk surga yg penuh kedamaian, malah dengan menciptakan dan menyebarkan kekacauan & ketakutan yang sangat destruktif bagi sesama manusia, kemanusiaan, maupun bagi lingkungan hidup kita bersama. Mungkin inilah yang dimaksud dengan zaman super-edan yg mengerikan?
Renungan Joger, Minggu, 01 Juli 2018.
Salah satu (bukan satu-satunya) penyebab yang menyebabkan pembangunan fisik & mental di NKRI kita tercinta ini terhalang jalannya, adalah karena hampir selalu ada saja orang kita sendiri yg merasa berhak dan/atau bahkan merasa sangat wajib melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan semangat membangun NKRI, secara arogan, fanatik, mentang-mentang, radikal, ekstrem, dan/atau bahkan destruktif. Quo vadis Pancasila?
Renungan Joger, Sabtu, 30 Juni 2018.
Kegaduhan persaingan untuk memenangkan posisi sebagai pemimpin Balinesia (Bali yg tak terpisahkan dari NKRI) sudah berakhir, marilah kita lepaskan segala energi & emosi negatif persaingan, dan untuk selanjutnya marilah kembali bersatu sebagai sesama pencinta Balinesia yg baik, jujur, adil, beradab, dan bertanggung-jawab sesuai dengan kapasitas kita masing-masing untuk benar-benar membangun Balinesia yang benar-benar lebih baik, lebih jujur, lebih adil, lebih damai, dan lebih bahagia! Oke?
Renungan Joger, Jumat, 29 Juni 2018.
Hiruk-pikuk pertandingan atau festival demokrasi sudah berakhir kemarin (27/6/18) dengan terpilihnya pasangan "Koster dan Cok Ace" sebagai pemimpin Bali selama 5 tahun ke depan, marilah kita bangun Bali sesuai dengan posisi, porsi, dan profesi kita masing-masing secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, optimal, dan merdeka, jangan sampai ada yang mentang-mentang maupun mentung-mentung! > Matur suksma! Terima kasih!
Renungan Joger, Kamis, 28 Juni 2018.
Bagaimana mau mengatakan diri kita benar-benar menghormati dan mencintai Tuhan Yang Mahaesa, Mahabaik, Mahaadil, Mahamulia, dan Mahabijaksana, kalau untuk menghormati dan mencintai diri kita sendiri dengan menghormati dan mencintai sesama manusia & lingkungan hidup secara benar-benar baik & merdeka saja masih belum benar-benar kita sadari serta pahami bersama secara kompak & bersatu?
Renungan Joger, Rabu, 27 Juni 2018
Salah satu (bukan satu-satunya) penyebab NKRI sulit benar-benar maju ke depan, adalah selalu ada saja orang kita sendiri maupun orang luar yang bebas berpikir, berperasaan, berkeyakinan, berbicara, maupun berbuat apa saja hanya untuk kepentingan diri sendiri atau kelompok mereka sendiri saja tanpa memikirkan akibat burukya terhadap kebaikan, keutuhan, maupun kemajuan kita bersama secara berkesinambungan.
Renungan Joger, Selasa, 26 Juni 2018.
Kalau bisa, janganlah sia-siakan hak pilih kita! Luangkanlah waktu untuk memilih calon pemimpin yang paling kita yakini akan benar-benar mau, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap memimpin daerah kita secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, dan bertanggungjawab selama lima tahun ke depan menuju ke arah yang lebih baik, lebih adil, lebih sejahtera, dan lebih bahagia lahir dan batin! Oke?
Renungan Joger, Senin, 25 Juni 2018.
Marilah kita lawan atau imbangi keberanimatian pada teroris yg ingin memonopoli TUHAN Yang Mahabesar & Mahakuasa dengan menyebarkan ketakutan secara kejam dan keji, justru dengan keberanihidupan kita yang benar-benar menghormati dan mencintai TUHAN Yang Mahaesa, Mahabaik, dan Mahaadil dengan berdoa dan bekerja secara benar-benar baik, jujur, adil & beradab!
Renungan Joger, Minggu, 24 Juni 2018.
Ayo, marilah kita bangkit bersatu padu melawan segala bentuk upaya untuk memonopoli TUHAN Yang Mahaesa, Mahabaik, Mahaadil, Mahakuasa, Mahabesar, Mahapengasih, Mahapenyayang, Mahapemaham, Mahapemaaf, Mahapengampun, Mahapengizin, dan Mahapengamat yg senantiasa mengamati kita semua tanpa henti dan tanpa jeda selama 60 detik setiap menit!
Renungan Joger, Sabtu, 23 Juni 2018.
Singapura dan Malaysia yang tidak sebesar kita saja punya cara yang baik, tegas, dan efektif untuk melarang, mencegah, mengurangi, maupun memadamkan semangat para teroris untuk melakukan gerakan mereka, karena apa kita yang jauh lebih besar dan punya Bhinneka Tunggal Ika, punya Soempah Pemoeda, dan punya Pancasila malah sering kebobolan? Jangan takut dan jangan malu belajar dari negara-negara jiran! OK?