Renungan Joger, Selasa, 22 Mei 2018.
Katanya butuh pengusaha maupun seniman yang kreatif, tapi karena apa ketika benar-benar ada pengusaha yang juga seniman yg benar-benar kreatif, kok malah diganggu, dijiplak, difitnah, dan/atau bahkan dikritisi dan dicari-cari kesalahannya secara sangat subyektif, sepihak, ekstrem, tidak wajar, berlebih-lebihan, dan/atau secara tidak adil & beradab? Quo vadis Balinesia yg benar-benar kreatif?
Renungan Joger, Senin, 21 Mei 2018.
Kalau bisa, janganlah catut Nama Tuhan maupun nama agama apapun, tapi sebaliknya, marilah kita catat Nama Tuhan kita Yang Mahaesa dan Mahabaik maupun nama agama kita yg baik dan suci, justru di dalam hati, otak, maupun di dalam berbagai kegiatan dan perbuatan positif kita sehari-hari. Marilah kita jauhkan otak, hati, maupun perbuatan kita dari keinginan yang jahat maupun kotor!
Renungan Joger, Minggu, 20 Mei 2018.
Siapa bilang bekerja maupun berkarya mencari nafkah secara benar2 baik, jujur, adil, rajin, beradab, bertanggungjawab, dan bermanfaat bagi banyak sesama manusia, kemanusiaan, maupun bagi kebersihan & kelestarian lingkungan hidup kita bersama, tidak termasuk "beribadah" atau "meyadnya"? Marilah kita hormati dan cintai Tuhan maupun agama kita secara baik dan jujur!
Renungan Joger, Sabtu, 19 Mei 2018.
Kalau memang benar-benar (tidak hanya seolah-olah saja) menghormati dan mencintai Tuhan kita Yang Mahaesa secara benar-benar baik dan benar, hormatilah diri kita sendiri, keluarga kita sendiri, profesi kita sendiri, agama kita sendiri, kelompok kita sendiri, maupun bangsa kita sendiri, tapi tentu saja tanpa harus merasa wajib maupun berhak membenci siapa atau apa pun juga secara destruktif! OK?
Renungan Joger, Jumat, 18 Mei 2018.
Paling repot kalau sampai ada pihak-pihak terdidik malah sudah meyakini dan mulai memaksa kita untuk meyakini bahwa matahari sudah ada dua, tiga, maupun empat, sehingga semua yang bersinar dan memancarkan energi panas malah harus kita yakini dan sebut sebagai matahari. Makanya, kalau bisa, janganlah sampai kehilangan nalar dan/atau kekritisan dalam menerima konsep-konsep maupun ide-ide baru maupun lama!
Renungan Joger, Kamis, 17 Mei 2018.
Tahukah Anda, banyak orang-orang kaya (pemilik modal) kita malah lebih suka berinvestasi di negeri-negeri tetangga, hanya karena di negeri sendiri mereka malah cenderung merasa dijadikan kelinci percobaan, kambing hitam, kambing congek, maupun sapi perahan oleh para penumpang gelap yang entah karena apa malah bisa punya potensi maupun kekuasaan untuk melakukan hal-hal buruk tersebut???
Renungan Joger, Rabu, 16 Mei 2018.
Alangkah indahnya hidup di NKRI yang berdasarkan Pancasila ini, kalau saja makin banyak umat beragama kita yg juga benar-benar mau, mampu, dan suka beribadah atau "meyadnya" justru dengan sering-sering & banyak-banyak bekerja maupun berkarya nyata secara benar-benar baik, jujur, dan bermanfaat bagi dirinya sendiri, bagi banyak sesama manusia, kemanusiaan, maupun bagi lingkungan hidup kita bersama secara benar-benar wajar & merdeka!
Renungan Joger, Selasa, 15 Mei 2018.
Marilah kita hormati dan cintai Tuhan Yang Mahaesa dan Mahabaik, cukup sesuai dengan memanfaatkan secara wajar modal 5"I" + KARDOW atau modal "Iktikad, Ilmu-ilmu, Interes, Izin dari Penguasa, maupun izin dari Tuhan Yang Mahakuasa & Mahapengizin + Keberanian, Alat2, Ruang, Dana/duit, Orang-orang sebagai sesama subyek, dan Waktu kita masing-masing secara benar-benar wajar atau optimal atau merdeka atau bijaksana saja. OK?
Renungan Joger, Senin, 14 Mei 2018.
Tuhan Yang Mahapencipta adalah pencipta segala sesuatu yang ada maupun terasa ada di langit dan bumi ini, tapi untuk menentukan yang mana harus kita sebut "bulan", "matahari", "timur", maupun "barat" sudah selayaknyalah kita buat kesepakatan secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, konsisten, dan konsekuen. Jangan berubah-ubah terus, sehingga ada kepastian! Pembangunan membutuhkan kepastian!
Renungan Joger, Minggu, 13 Mei 2018.
Kalau niat atau maksud atau tujuan kita memang sudah benar-benar (tidak hanya seolah-olah saja) baik, jangankan bersikap ramah, bahkan "cari muka" pun boleh-boleh saja, kalau niat atau maksud atau tujuan kita belum benar-benar baik, janganlah lakukan apapun juga, kecuali perbaikilah niat atau maksud tujuan kita terlebih dahulu. Setelah benar-benar baik, barulah wujudkan secara benar-benar baik! Setuju? Setuju tidak setuju, tetap thank you! Setuju?