Kalau bisa – banyak-banyak dan sering-sering lah melakukan evaluasi diri, introspeksi, maupun perbaikan kualitas diri kita sendiri – sebelum, sembari, maupun sesudah ingin menyelamatkan dunia. Oke?
Kalau bisa – pergunakanlah hand phone (HP) kita secara wajar-wajar atau optimal-optimal saja, dalam arti janganlah sampai terlalu sering dan/tetapi janganlah sampai terlalu jarang. Setuju?
Kalau bisa – jauhilah orang-orang yang merasa yakin bahwa dirinya adalah orang yang sudah ditakdirkan untuk susah dan tetap susah, karena mereka biasanya susah ketika melihat maupun mendengar kita senang, tetapi malah senang ketika melihat maupun mendengar kita susah, he..he..he.. Setuju?
Salah satu (bukan satu-satunya) cara termudah dan tersederhana untuk menunjukkan penghormatan, penghargaan, maupun cinta kita pada NKRI ini adalah dengan benar-benar tidak mau melakukan kejahatan luar biasa seperti korupsi, kolusi, maupun nepotisme. Terima kasih alias matur suksma!
Ketika mengalami “kegagalan” – orang “beriktikad” atau orang yang “benar-benar merdeka” tidak langsung merasa berhak dan/atau apalagi berkewajiban untuk menyerah dan/atau berputus-asa, tetapi justru tetap bersikap baik, jujur, adil, dan beradab untuk meningkatkan kualitas diri dalam berusaha maupun berjuang terus sampai sukses, lebih sukses, maupun paling sukses. Oke? Terima kasih!
Untuk berbakti pada negara - tidak semua rakyat harus jadi tentara, polisi, pegawai negeri, pedagang, maupun harus jadi tukang parkir saja! Marilah abdikan diri kita cukup sesuai dengan situasi, kondisi, maupun profesi kita saja!
Kalau bisa – pilah-pilah dan pilihlah sampah-sampah organik maupun non-organik sebelum kita buang ke tempat pembuangan sampah yang sudah ditentukan dan disediakan oleh pemerintah kampung, desa, kota, maupun provinsi.
Kalau bisa – beribadahlah secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, dan taat, jangan secara fanatik sambil mengkafirkan semua orang yang tidak seiman maupun sekeyakinan dengan kita. Setuju? Terima kasih!
Rasa iri kalau dipikirkan dan dijalankan secara benar-benar baik, jujur, adil, dan beradab – bisa saja malah menjadi motivasi positif untuk belajar, berusaha, maupun berjuang secara benar-benar lebih baik, lebih jujur, lebih ramah, lebih rajin, lebih keras, lebih cerdas, maupun lebih bijaksana. Thank you alias terima kasih!
Kalau bisa, selamatkanlah diri kita sendiri secara benar-benar baik, jujur, adil, dan beradab – sebelum, sembari, maupun sesudah berkeinginan untuk menyelamatkan dunia. Terima kasih!