Renungan Joger, Minggu, 10 Desember 2017.
Kalau "kalian" para petugas pajak mengabdi pada NKRI dengan menarik pajak, maka kami (keluarga Joger bersama pendukung NSM GARING) malah mengabdi pada NKRI justru dengan berdoa, bekerja keras, berkarya nyata, dan berhemat, justru agar bisa bayar pajak secara wajar alias secara baik, jujur, adil, wajar, dan masuk akal. Wajar itu baik, jujur, adil, dan merdeka!
Renungan Joger, Sabtu, 09 Desember 2017.
Alangkah bahagianya hidup di NKRI yang indah luas, subur, kaya, punya Bhinneka Tunggal Ika, punya Soempah Pemoeda, punya lebih dari 257 juta pemangku kepentingan (stake holder), dan berdasarkan Pancasila, kalau saja Pancasila benar-benar (tidak hanya seolah-olah saja) dipelajari, disadari, dipahami, diterima, didukung, dan dilaksanakan secara benar-benar wajar, optimal, sehat, merdeka, Pancasilais, dan/atau benar-benar baik, jujur, adil dan beradab.
Renungan Joger, Jumat, 08 Desember 2017.
Mungkin sudah saatnyalah kita (semua rakyat NKRI) ini secara jujur dan sportif mengakui "kesupercerdasan" Setya Novanto yang khas dan unik versi Setya Novanto dan kawan-kawannya, tapi apakah kita (NKRI) memang benar-benar membutuhkan orang-orang secerdas versi Setya Novanto ini? Quo vadis NKRI? Marilah kita syukuri sandiwara bersambung yang seolah-olah gratis ini, setuju?!?
Renungan Joger, Kamis, 07 Desember 2017.
Menurut hemat saya (Mr/Pak Joger yang belum dan tidak akan pernah bisa benar-benar 100% sempurna di segala bidang), hanya orang atau rakyat atau warga atau pengusaha yang benar-benar 100% sempurna di segala bidang lah yg berhak menuntut pemerintah harus 100% sempurna di segala bidang, begitu pula sebaliknya. > Marilah kita syukuri profesi dan fungsi kita masing-masing secara wajar!
Renungan Joger, Rabu, 6 Desember 2017
Ini memang benar-benar politik dagang sapi atau dagang sapu, bayangkan saja, untuk apa kita sebagai rakyat secara demokratis, meritokratis, dan langsung memilih presiden, kalau setelah benar-benar terpilih pun beliau tetap saja tidak benar-benar kita dukung untuk benar-benar membangun negeri sesuai dengan kesadaran dan wewenang beliau sebagai presiden kita? > Kurangilah kegaduhan!
Renungan Joger, Selasa, 05 Desember 2017.
Marilah kita bayar pajak secara baik, jujur, adil, wajar, dan/atau tahu diri, karena pajak adalah ibarat darah bagi negara dan bangsa kita, tapi sebaliknya, para pemangku kekuasaan di bidang pajak sebaiknya tidak terlalu bersemangat menyedot terlalu banyak darah untuk dialirkan ke atas, karena kalau di bawah terjadi anemia (kekurangan darah), berarti bangsa ini akan lumpuh. Jauhilah sikap mentang-mentang maupun mentong-mentong. Setuju?
Renungan Joger, Senin, 04 Desember 2017.
GARING adalah NSM/bukan LSM/tapi hanya sekadar Niat Swadaya Masyarakat di mana kami (seluruh anggota keluarga Joger maupun segenap pendukungnya) melakukan berbagai kegiatan positif alias kegiatan PMA (Penanaman Modal Akhirat) secara membumi dalam rangka mengarahkan jiwa kami ke surga secara baik, jujur, rajin, wajar, dan tahu diri.
Renungan Joger, Sabtu, 02 Desember 2017.
Segala sesuatu yang sudah sampai taraf "terlalu", mau tidak mau, pada akhirnya pasti akan bermakna atau berakibat tidak baik bagi pemilik maupun pelakunya, termasuk terlalu rajin dan/atau apalagi terlalu malas bekerja, berlibur, istirahat, makan, minum, belajar, bermain, dan lain-lainnya. Makanya, jika memang ingin hidup sehat dan bahagia, jagalah kewajaran segala sesuatu yang kita miliki maupun lakukan!
Renungan Joger, Kamis, 30 November 2017.
Joger hanyalah salah satu (bukan satu-satunya) keluarga kecil dalam wadah NKRI yang indah, luas, subur, kaya, punya Bhinneka Tunggal Ika, punya Soempah Pemoeda, punya UUD' 45, berdasarkan Pancasila, dan konon sama-sama kita cintai ini, tapi ternyata makin hari makin banyak orang yang berhasil kami tipu secara baik, jujur, ramah, adil, dan menyenangkan. Terima kasih!
Renungan Joger, Rabu, 29 November 2017.
Berbuat kebajikan adalah hak dan kebutuhan kami (keluarga Joger) dengan gerakan sosial kami yang kami salurkan melalui NSM/Niat Swadaya Masyarakat GARING, dan/tapi sekarang menurut tertib hukum legal formal, semua gerakan sosial harus minta izin pada kantor dinas sosial yang selama ini belum benar-benar baik dan sosial. Quo vadis Garing?