Alangkah indah dan damainya hidup di NKRI yg indah, luas, subur, kaya, punya Bhineka Tunggal Ika, punya Soempah Pemoeda, punya lebih dari 250 juta rakyat yang taat beragama dan jujur berTuhan, berdasarkan Pancasila, dan konon sama2 sangat amat kita cintai ini, kalau saja tidak ada pelaku KKN, pelaku teror, suka menghasut, suka mengadu domba, suka di adu domba,suka mentang-mentang, maupun suka mentong-mentong.
Kalau bukan domba, janganlah mau diadu domba! Kalau bukan babi dan tidak buta, janganlah membabi buta dalam memanfaatkan kekuasaan maupun uang rakyat! Kalau memang tidak atau belum mampu menciptakan karya original sendiri, janganlah ngaku-ngaku diri kreatif!
Sebagai orang biasa yg lebih suka membantu sesama yg benar2 pantas, perlu, dan mau menerima bantuan kami yg wajar secara wajar daripada bayar pajak, kami memang tidak kaget, tapi tetap saja heran dan sedih melihat maupun mendengar petugas pajak memeras wajib pajak. Semoga bisa segera diberantas sampai tuntas! Trima kasih!
Kalau bisa, jangan biarkan diri kita terlalu mudah terombang-ambing oleh pendapat siapa pun juga, tapi juga janganlah tutup otak dan hati kita terhadap masukan2, kritik2 maupun saran2 siapa pun juga. Dalam arti, kalau bisa, janganlah sampai terlalu mengkultuskan siapa/apa pun juga, tapi sebaliknya janganlah juga pernah terlalu meremehkan siapa/apa pun juga. Hargailah orang lain, tapi jangnlah remehkan diri kita sendiri! Wajar2 sajalah!
Membeda-bedakan sesama manusia berdasarkan sikap, perbuatan, maupun prestasinya secara adil dan beradab memang konstruktif dan/atau maslahat; tapi membeda2kan sesama manusia hanya berdasarkan jenis kelamin, suku, agama, maupun alasan-alasan primordial lainnya, adalah tindakan yang tidak adil, tidak beradab, destruktif, dan/atau mudarat. Terima kasih.
Kalau memang benar-benar serius mau bersatu, marilah kita saling menghargai & saling menghormati secara benar-benar baik, adil, ramah, beradab secara konsisten & berkesinambungan. OK!
Marilah kita tertibkan diri kita masing-masing secara otonom dan/atau merdeka, dalam arti bukan karena diwajibkan atau karena takut pada sanksi-sanksinya atau apalagi takut pada Tuhan Yang Mahabaik, Mahaadil & Mahabijaksana! Ok?
Tahu goreng, tahu campur, tahu isi, tahu gimbal, tahu petis, tahu penyet, tahu tek, tahu lontong, tahu sumedang, maupun tahu Kediri tidak ada gunanya kalau kita tidak tahu diri! Okey?