Marilah kita bersihkan lingkungan kita dengan hati yang bersih, alat-alat yang bersih, serta cara-cara yang bersih juga, karena kalau hati, alat-alat, dan cara-cara yang kita pakai untuk membersihkan tidak bersih, maka jangankan yang kotor-kotor, yang sudah bersih-bersih pun bisa saja malah jadi kotor.
Lebih baik dulunya agak hitam & kotor tapi kedepannya bertobat, sehingga makin putih dan bersih, daripada dulunya putih bersih tapi ke depannya malah sesat, kotor, hitam & kelam. Oke?
Terlalu memaksakan diri kita untuk mencintai seseorang yang tidak kita cintai saja sudah tidak baik dan perlu kita hindari, apalagi terlalu memaksa orang yang tidak mencintai kita untuk mencintai kita.
Tugas kita adalah bagaimana berpikir, berkata, berbuat, dan berperasaan positif dalam melakukan berbagai hal yang kita yakini sebagai benar2 pantas, perlu, mampu, dan sempat kita lakukan, tapi kalau sampai ada yang mengritik, syukurilah, dalam arti camkan dan ambillah hikmahnya.
Dulu di zaman revolusi melawan penjajah Belanda maupun Jepang, memang dibutuhkan semangat "berani mati", tapi sekarang ini tampaknya NKRI ini butuh orang-orang yang "berani hidup secara baik, jujur, ramah, rajin, bertanggungjawab, dan bermanfaat bagi NKRI bukan hanya dirinya sendiri saja.
Pada dasarnya, tidak ada manusia biasa yang bisa hidup normal tanpa pernah berdusta sama sekali. Kalau memang pantas, perlu, mampu, dan sempat berdusta, silakan berdusta, silakan berdusta dan terus berdusta, yang penting janganlah dalam rangka merugikan atau menyakiti orang lain maupun diri kita sendiri.