Kalau bisa, marilah kita tinggalkan kecemburuan atau persaingan dalam berbuat sosial atau berbuat baik membantu sesama secara positif (maslahat), kreatif dan konstruktif, justru untuk mengurangi terjadinya kecemburuan sosial, rasa iri, maupun rasa dengki yang negatif (mudarat) dan destruktif! Oke?
Marilah kita kenali dan manfaatkan rasa iri kita secara wajar, justru untuk meningkatkan semangat bersaing yang sportif, kreatif, dan konstruktif, bukan untuk melakukan berbagai kecurangan dan kelicikan yang destruktif. Merdeka
Main-main secara baik, bertanggung jawab, dalam dosis, waktu dan tempat yang tepat, biasanya malah bisa sangat bermanfaat untuk membuat hidup yang indah ini menjadi lebih indah & cerah!!
Superman saja tidak mungkin bisa mengatasi semua masalah di DKI yg sudah numpuk selama berpuluh-puluh tahun, apalagi Ahok yg hanya manusia biasa, tapi kalau benar2 kita beri kesempatan 5 tahun lagi dan benar2 kita dukung secara baik, jujur, proaktif, dan ikhlas, mungkin saja Ahok yg punya track record yang baik, jujur, bersih, dan tegas, bisa berusaha secara lebih optimal melanjutkan perjuanganya. Mungkin!
Maaf 1001 maaf! NKRI kita yang indah, luas, subur, kaya, punya Soempah Pemoeda, punya Bhineka Tunggal Ika, berdasarkan Pancasila, dan konon sama2 sangat amat kita cintai ini, butuh warga atau rakyat atau orang2 yang benar2 (tidak hanya se-olah2 saja) baik, jujur, ramah, rajin, bertanggung-jawab, berimajinasi, berinisiatif, berani, bersyukur, bermanfaat & tahu diri! NKRI tidak butuh pemalas yang munafik!
Yang sedang kaya, jangan mentang2 kaya! Yg sedang miskin, jangan mentang2 miskin! Yang sedang punya pentong, jangan mentong2! Yang sedang berkuasa, jangan mentang2 berkuasa! Marilah kita penuhi kehidupan se-hari2 kita dengan niat dan sikap yang wajar2 saja! Jangan ber-lebih2-an, tapi juga jangan sampai terlalu jauh di bawah kesadaran dan kapasitas kita sebagai manusia biasa! OK?
Maaf 1001 maaf! Hanya orang2 yg superbingung sajalah yg percaya bahwa uang rupiah yg benar2 asli buatan pemerintah NKRI yang sah, bisa didapat dengan memohon dari langit, tanpa bekerja maupun berkarya nyata secara baik, jujur, ramah, rajin, bertanggung-jawab, dan bermanfaat bukan hanya bagi diri, keluarga, kelompok, maupun partainya sendiri saja secara wajar (baik, jujur, adil & beradab).
Apa gunanya penegakan hukum atau supremasi hukum dalam sebuah negara hukum, kalau ternyata sistem maupun hukum kita hanya baik & bermanfaat untuk melindungi, menyelamatkan, memanjakan & menggendutkan deposito segelintir oknum 'pemimpin rakyat', 'wakil rakyat', 'abdi rakyat', maupun 'penyambung lidah rakyat' yg selfis & korup!