Kalau bisa, janganlah obral habis seluruh 'sikap hormat' kita hanya untuk mereka yang 'di atas' saja, karena saudara-saudari kita 'di bawah' juga perlu kita hormati secara wajar juga. Wajar saja!
Tuhan adalah Yang Mahabaik, Mahapengasih, Mahapenyayang, dan mahapengampun, bukan Yang Mahamenakutka! Yang sangat menakutkan dan perlu kita waspadai itu justru adalah kesombongan, kecerobohan, keterlaluserakahan & kebiadaban kita saja.
Kalau bisa, marilah kita tingkatkan kecemburuan atau persaingan dalam berbuat sosial atau berbuat baik membantu sesama secara positif (maslahat), kreatif, dan konstruktif, justru untuk mengurangi terjadinya kecemburuan sosial, rasa iri, maupun rasa dengki yang negatif (mudarat)
Orang yg sedang punya banyak pabrik, mungkin bisa dan boleh saja secara enteng mengatakan bahwa pabrik tidak penting. Orang yang sedang punya banyak mobil, mungkin bisa dan boleh saja secara enteng mengatakan bahwa mobil tidak penting. Orang yang sedang punya banyak penggembar, bisa dan boleh saja secara enteng mengatakan bahwa penggemar tidak penting, tapi saya, berhubungan saya hanya punya satu istri saja, maka saya pun tidak bisa dan tidak berani mengatakan bahwa istri saya tercinta tidak penting!?!?
Jangan beri tahu orang yang tidak mau tahu! Jangan beri tempe orang yg tidak suka tempe! Moralnya: Janganlah beri tahu orang yang tidak mau tahu! Janganlah buang garam ke laut! Janganlah mintak orang miskin untuk membantu orang kaya, tapi justru orang kaya lah yg seharusnya punya inisiatif untuk membantu orang-orang miskin yang pantas, perlu, dan mau menerima bantuan secara wajar (tidak kurang ajar). Merdeka!
Menurut saya (Mr/Pak Joger) BALI bisa saja kita artikan macem2 sesuai dengan selera dan suasana hati kita yang baik. Contohnya, Bali = BAnyak Libur, dalam arti banyak turis datang berlibur ke/di Bali. BALI = BAik dan terkendaLI keamanan maupun kenyamanannya bagi para tamu asing, domestik, maupun masyarakat lokalnya. BALI = Baik, Asli, Lain, dan juga tetap indah. BALI = pulau di mana saya (Mr Joger pada 1951) dilahirkan.
Mancing ikan maupun mancing cumi-cumi mungkin sudah tidak bisa dan tidak boleh kita lakukan secara gratis atau secara cuma-cuma, tapi mancing upil (upil = kotoran hidung ukuran kecil) di kamar mandi atau di ruangan privat kita, mungkin saja masih bisa dan boleh kita lakukan secara gratis alias cuma-cuma, he..he..he.
Barang siapa tidak mau dan sehingga tidak mampu percaya pada kemahabaikan serta kemahabeneran Tuhan Yang Mahaesa, dia pulalah yg akan mengalami kesulitan yg sangat amat besar untuk percaya pada dirinya sendiri maupun orang lain.
Kalau yang lebih baik memang belum ada, terima dan syukurilah yang ada sebagai yang terbaik.OK?
Lebih baik sportif ngaku jelek sedini mungkin daripada ketahuan atau tertangkap basah benar-benar jelek di kemudian hari! OK.
Untuk apa lagi kita membenci orang kaya atau meremehkan orang miskin, kalau kita sendiri sangat amat ingin kaya dan sangat amat tidak ingin miskin? yg wajar-wajar saja!