Kalau memang ingin menang lotre, belilah kupon lotre, kalau memang ingin dapat jodoh - bergaullah dengan orang-orang yang benar-benar baik, jujur, adil, beradab, dan cocok dengan kita secara benar-benar wajar! Kalau memang ingin kaya - janganlah hanya rajin berpidato saja, kecuali kalau pekerjaan kita memang tukang pidato! Oke? Terima kasih!
Kalau bisa, marilah kita sisihkan sebagian dari kelebihan rezeki kita untuk membantu orang atau pihak yang benar-benar masih pantas, perlu, dan mau menerima bantuan kita yang wajar, secara wajar, alias tidak secara kurang ajar. Setuju? Setuju tidak setuju tetap thank you alias terima kasih!
Marilah “kita semua” hidup secara benar-benar sadar, paham, sengaja, dan/atau secara benar-benar baik, jujur, ramah, rajin, bertanggungjawab, berimajinasi, berinisiatif, berani, bersyukur, bermanfaat, tekun, dan tahu diri. Thank you!
Kalau bisa - pelajari, pahami, dan kenali lah kekuatan dan kelemahan kita sendiri secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, dan bertanggungjawab - sebelum, sembari, maupun sesudah berusaha untuk mempelajari, memahami, dan mengenal kelemahan maupun kekuatan orang lain maupun pihak lain. Setuju? Terima kasih!
Awas 1001 awas! Teman yang oportunis, pengecut, licik, lemah, dan munafik - biasanya jauh lebih menjengkelkan dan/atau bahkan lebih berbahaya daripada musuh yang jelas, yang tegas, dan secara terang-terangan memang benar-benar memusuhi kita! Thank you!
Awas 1001 awas! Teman yang oportunis, pengecut, licik, lemah, dan munafik - biasanya jauh lebih menjengkelkan dan/atau bahkan lebih berbahaya daripada musuh yang jelas, yang tegas, dan secara terang-terangan memang benar-benar memusuhi kita! Thank you!
Justru di saat-saat susah seperti sekarang inilah kita yang sedang hidup senang dan punya kelebihan rezeki - benar-benar mau, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap menyisihkan kelebihan waktu, tenaga, pikiran, perhatian, maupun dana kita untuk membantu sesama maupun pihak-pihak yang masih benar-benar pantas, perlu, dan mau menerima bantuan kita yang wajar, secara wajar, alias tidak kurang ajar! Terima kasih! Merdeka! Merdeka! Merdeka!
Sebaik-baiknya manusia, adalah ketika manusia sudah dan akan tetap mau, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap berpikir, berperasaan, berbicara, maupun melakukan berbagai macam kebaikan maupun kebajikan yang benar-benar baik dan bermanfaat bukan hanya bagi kebahagiaan dirinya atau keluarga sendiri saja, tetapi juga bagi banyak sesama maupun bagi kehidupan kita bersama yang sama, yang satu, dan yang tidak hanya selebar daun kelor saja! Oke?
Dari sekian banyak “suara” yang ada maupun yang terasa ada di dunia fana yang hampir selalu penuh dengan berbagai macam suara ini - ternyata ada satu suara terbaik dan terpenting yang seharusnya kita dengar, simak, pahami, terima, miliki, serta amalkan, adalah “Suara Tuhan Yang Maha Esa” yang senantiasa dititipkan di dalam hati sanubari kita masing-masing yang terdalam dan yang terjernih. Setuju? Thank you alias terima kasih!
“Racun” yang benar-benar kita manfaatkan atau konsumsi secara benar-benar baik alias secara benar-benar tepat dosis, tepat waktu, dan juga tepat tujuan - biasanya pasti bisa jadi “obat” penyembuh bagi kita yang memang benar-benar membutuhkannya.