Selamat melaksanakan ibadah puasa kami haturkan kepada yang berpuasa! Salam menghormati yg berpuasa kami haturkan kepada yang tidak berpuasa! Marilah kita saling hormat menghormati! Hormat!
Justru di saat2 susah dan banyak orang susah seperti sekarang inilah kita jangan sampai bikin orang-orang, tambah susah. Tapi sebaliknya, banyak-banyak dan sering-seringlah hibur dan bantu orang-orang yg pantas, perlu dan mau kita hibur & bantu secara wajar!
Ketika sedang berkuasa, janganlah bersikap sok kuasa! ketika sedang tidak punya kuasa apa2, janganlah lalu jadi tukang protes, tukang kritik dan/atau penentang semua kebijakan publik secara membabi buta! kecuali kalau kita memang benar2 babi dan memang benar2 buta! Marilah kita sadar dan bersikap wajar2 saja2!
Menurut saya (Mr/Pak Joger), BALI bisa saja kita artikan macam2 sesuai dengan selera dan suasana hati kita yang baik. Contohnya, Bali = BAnyak LIbur, dalam arti banyak turis datang berlibur ke/di Bali. BALI = BAik dan terkendaLI keamanan maupun kenyamanannya bagi para tamu asing, domestik, maupun masyarakat lokalnya. BALI =Baik, Asli, Lain, dan juga tetap indah. BALI = pulau di mana saya (Mr Joger pada 1951) dilahirkan.
Menyikapi para investor yang baik dan bermanfaat secara tidak baik dan tidak beradab, seperti menyikapi para investor sebagai "kambing hitam", "kelinci percobaan", "domba aduan", dan "sapi perahan", adalah sikap2 yg jelas tidak baik, tidak adil, tidak beradab, dan sama sekali tidak sesuai dengan adat istiadat yg baik dan bermanfaat bagi kemaslahatan dan kebahagiaan kita bersama sebagai sebuah bangsa Indonesia yg berdasarkan Pancasila ini. Don't forget - jangan lupa bahwa investor juga manusia!
Adat istiadat sebenarnya sama saja dengan tradisi positif atau kebiasaan baik & bermanfaat yang di wariskan oleh para pemuka masyarakat sebuah komunitas. Tidak ada adat istiadat di NKRI kita yang berdasarkan pancasila ini yang mengajar atau mengajak warga nya untuk bersikap tidak baik maupun tidak menghargai maupun menghormati perbedaan yang ada dan akan tetap ada di NKRI ini.
Kami (Keluarga Joger) sejak 1981 tetap melakukan berbagai kegiatan sosial membantu sesama maupun ikut proaktif menjaga kebersihan maupun kelestarian lingkungan hidup kita bersama, adalah dalam rangka bayar utang pada TUHAN yang mahabaik dan mahabijaksana yang setiap saat bertambah terus, dan dari sebab itulah kami belum dan tidak akan berhenti melakukannya secara merdeka atau secara wajar2 saja!!!
Awas 1001 awas! Ternyata pulau Bali kita tercinta ini tidak hanya diancam oleh sampah2 plastik saja, tapi juga oleh sampah2 masyarakat, seperti koruptor, kolutor, nepositor, pelaku premanisme, pelaku teror, maupun orang2 pongah yg suka buang2 dan bakar2 sampah organik/nonorganik sembarangan. Awas 1001 awas! OK?
Sebagai manusia biasa (tidak luar biasa) sudah selayaknyalah kita percaya pada hukum sebab akibat (hukum karma pala) yg menyatakan bahwa semua karma atau perbuatan kita di dunia yg fana dan penuh misteri ini, cepat atau lambat, suka atau tidak suka, percaya atau tidak percaya, pasti akan membuahkan hasil yang sesuai atau setimpal. Makanya, marilah kita lakukan berbagai karma baik secara baik, jujur, adil, ikhlas, mantap dan sering.
Kalau berbeda secara primordial sudah harus dan/atau apalagi wajib kita permasalhkan, tentu saja kita semua pasti akan tetap punya banyak masalah yg sama sekali tidak mungkin bisa benar-benar kita selesaikan dan/atau apalagi atasi bersama secara baik-baik, adil, beradab, dan masuk akal sehat. maknya, marilah kita syukuri perbedaan2 yg ada & akan tetap ada di antara kita!