Kalau memang belum ingin jadi tukang catut, sebaiknya jangan mencatut nama presiden, wakil presiden, menteri, wakil menteri, gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, rakyat biasa, maupun wakil rakyat luar biasa! Oke?
Seorang tukang parkir maupun pemulung yang baik, jujur, ramah, rajin, dan bertanggung jawab, jauh lebih berharga bagi negeri ini, dari pada seorang oknum pejabat tinggi yang berhati busuk dan sangat korup. Quo vadis Indonesia? Quo vadis Pancasila? Quo vadis para abdi masyarakat? Kemana larinya para pencinta tanah air kita???
Orang atau pengusaha yang benar2 (tidak hanya seolah-olah saja) kreatif, adalah orang atau pengusaha yang benar2 merdeka! Merdeka, bukanlah hanya sekadar bebas, tapi harus benar2 baik, jujur, ramah, rajin, konstruktif, inovatif, dan bertanggung jawab. Bertanggung jawab berarti teliti, cermat, dan hemat semenjak merencanakan apapun juga.
Kalau memang benar2 mau puasa, puasalah justru ketika kita sedang makmur, dan banyak punya makanan, karena kalau kita hanya baru mau 'puasa' ketika kita sudah bangkrut dan sudah tidak punya makanan sama sekali, berarti itu bukan puasa namanya, melainkan kelaparanlah namanya. Kendalikanlah diri kita justru ketika kendali masih kita pegang!
Dicari beberapa sesama anak bangsa ber-KTP Bali untuk diajak menjadi anggota keluarga Joger, terutama yang punya ijazah SMK pertanian, SMK house keeping, SMK tata boga, maupun SMK tekhnik. Datanglah langsung sebelum tanggal 27 November 2015 ke Pabrik Kata-Kata Joger, Kuta, Bali. Telepon 0361-752523 atau 0361-753059. Merdeka!