Kerasnya kenyataan hidup di dunia yang fana & penuh misteri ini telah banyak membuat banyak orang jadi ragu tentang kemahabaikan Tuhan Yang Maha Baik. Berbahagialah orang2 yang tetap saja memilih untuk tetap bersikap baik, walaupun sudah banyak ketidak adilan maupun penderitaan yang mereka alami.
Tahukah Anda, bahwa mereka yang kita sebut 'investor' itu juga termasuk manusia. Mereka adalah manusia biasa yang sudah selayaknya kita sikapi secara wajar! Mereka bukanlah sapi perahan! Mereka juga bukan cukong yang setiap saat harus bagi-bagi uang tanpa alasan yg masuk akal. Marilah kita sikapi mereka dengan asas Tat Twam Asi!
Pastikanlah bahwa niat kita memang sudah dan akan tetap benar-benar baik, lebih baik, maupun terbaik, dan/tapi benar-benar tidak terlalu baik, sebelum maupun sesudah melakukan kegiatan apapun juga dalam hidup kita di dunia yang fana dan penuh misteri ini!
Mengatur banyak orang (sebuah komunitas yang luas) itu memang sulit, apalagi kalau yang ingin mengatur masih belum mau dan/atau belum mampu menunjukan bukti, bahwa dirinya sudah benar2 jujur & teratur. Makanya, kalau memang ingin jadi pengatur yang disegani, aturlah diri kita sendiri (secara jujur) terlebih dahulu, sebelum mengatur orang/pihak lain!!!
Tahukah Anda, apa sebabnya korupsi makin sulit dikontrol? Karena yang kita percaya dan berwenang untuk mengontrol pun sudah tidak bisa dikontrol!
DILARANG MAKAN SABUN, LEBIH BAIK MAKAN NASI GORENG! Artinya: Janganlah melakukan sesuatu yg tidak wajar, apalagi merugikan diri sendiri dan tidak menguntungkan SIAPA2!!!
Awas 1001 awas! Hati-hatilah menentukan sikap, tetapi kalau bisa, janganlah sampai terlalu berhati-hati! Marilah kita tunggu, awasi, dan/atau kawal berbagai kebijakan Bapak Jokowi dan Bapak JK yang sudah secara demokratis dan dengan biaya mahal kita pilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden NKRI, bukan sebagai (maaf) 'petugas partai'. Setuju?
Partai-partai maupun para relawan/wati memang berhak mendukung Pak Jokowi sampai menjadi Presiden RI untuk berdoa, belajar, berhemat, bekerja, dan berkarya untuk kemaslahatan seluruh rakyat NKRI secara wajar alias secara baik, jujur, adil, beradab, dan bertanggung jawab, bukan untuk memenuhi keinginan oknum-oknum pemimpin partai tertentu saja! Setuju?
Menyebut sesosok oknum yang memang benar2 jahat dan korup sebagai penjahat dan koruptor, ternyata jauh lebih banyak risiko & ruginya daripada menyebut orang yg benar2 baik dan suka memaafkan sebagai bajingan. Hati2lah menuduh oknum sebagai bajingan tanpa bukti maupun dengan bukti, he..he. Hidup di NKRI tercinta ini ternyata memang sangat mengerikan!
Perdebatan, persaingan, pertikaian, perkelahian, maupun pertempuran antara para pendukung kejahatan dengan para pendukung kebaikan sudah sejak zaman purba sudah ada dan akan selalu ada, makanya, semuanya adalah sangat tergantung pada kita masing2, mau memihak yang mana, boleh saja, tapi tentu dengan konsekuensi-nya sendiri-sendiri. Hati2lah memilih! Oke?