Jika memang bukan orang sembarangan, janganlah buang sampah sembarangan! Kalau memang bukan domba, janganlah mau diadu domba! Kalau memang bukan wakil tukang pukul, karena apa wakil rakyat kita, kok ada yang sampai benar-benar main pukul? Astaga!
Maaf 1001 maaf! Dengan ini kami tegaskan kembali, bahwa Joger ini sama sekali bukan 'Toko atau Pusat Oleh-Oleh Khas Bali', melainkan 'Pabrik Kata-Kata ke III di dunia' atau 'Pusat Tolah-Toleh' yang hanya mau ada di Bali saja. Semoga jangan terus-terusan salah kaprah. menilai Joger yang jelek, tapi baik ini. Terima kasih.
Justru karena sudah makmur dan sudah hidup enak lah seharusnya kita tidak sampai menunjukan kekayaan dan keenakan hidup kita, apalagi jika sampai kelihatan seenaknya. Karena kalau hal tersebut kita lakukan atau perlihatkan, banyak orang, terutama orang2 yang hidupnya masih miskin dan susah, bukan hanya cenderung iri, tapi juga bisa jengkel melihatnya. Setuju?
Yang namanya hidup yang damai, tenteram dan bahagia tidak mungkin kita nikmati, kalau tidak kita dasari dan isi dengan pikiran, perkataan, dan perbuatan yang menimbulkan rasa nyaman, tentram, dan bersyukur. Makanya Hati-hatilah berpikir, berkata dan berbuat! Semuanya diamati dan dicatat oleh Tuhan Yang Maha Pengamat! *Hati2!!
10 ancaman pokok NKRI: 1). Terorisme. 2). Premanisme. 3). KKN. 4). Pungli. 5). Tidak jelas regulasi. 6). Makin banyaknya politikus bermental tikus. 7). Lambatnya pelayanan publik. 8). Makin banyaknya calo. 9). Makin banyaknya pengusaha yang 'profit oriented'. 10). Makin lunturnya penghayatan dan pelaksanaan Pancasila secara benar-benar Pancasilais. Marilah kita kurangi!?!?!
Jangan remehkan 'kata-kata'? Karena Joger yang berniat baik, kreatif dan produktif malah sudah dan akan tetap menjadi Pabrik Kata-Kata ketiga di dunia dalam rangka mencari nafkah halal dan legal, bayar pajak, menghibur, berbagi, dan menyejahterakan banyak orang secara wajar dan/atau tidak kurang ajar. Jangan remehkan kata-kata!
Ada banyak pihak sudah mendirikan bangunan tanpa memiliki IMB (Izin Mendirikan Bangunan), tapi sebagai warga Badung yg 'agak baik & tertib', kami/Joger tidak mau membangun tanpa IMB, dan dari sebab itulah sejak tahun lalu, kami sudah memohon IMB-nya secara baik, benar, jujur, bersih, dan tanpa perantara/calo. Tertib itu baik, jujur, dan bersih!
Sebagai warga Badung yang ingin patuh dan tertib, sejak tahun lalu kami sudah mengajukan permohonan untuk memperoleh IMB (Izin Mendirikan Bangunan) secara baik, benar, jujur, bersih, dan tanpa calo. Mudah2an IMB kami bisa cepat selesai, sehingga kami pun bisa mulai membangun dengan tempat parkir yang lebih luas. Marilah kita tunggu IMB-nya!
Tampaknya 'kurs dolar yang makin meroket' sudah & akan tetap menjadi penyebab terpecahbelahnya rakyat NKRI (minimum) menjadi tiga kelompok besar: 1). Kelompok yang senang. 2). Kelompok yang tidak senang. 3). Kelompok yang tidak peduli. Perlu kita waspadai!
Tampaknya daya beli maupun semangat berbelanja masyarakat kita makin lama makin tergerus dengan naiknya harga berbagai macam barang maupun jasa, belum lagi degan adanya kegaduhan politik yang tumpang tindih membuat para pengusaha maupun para produsen merasa cemas dan kurang mantap dalam bekerja maupun berkarya. Bahaya!