Kalau saja tidak makin banyak saja orang-orang yg terlalu serakah, tentu saja kita semua bisa & boleh serakah secara baik, jujur, ramah, rajin, dan wajar. Serakah itu sebenarnya baik, asalkan jangan terlalu serakah maupun terlalu tidak serakah. Pendapat 'aneh' ini sudah saya (Mr.Joger) mulai sebarluaskan sejak tahun 2000. Selamat merenungkan secara baik & wajar!
Kalau bisa, marilah kita saling mengasihi dan menyayangi! Tapi kalau memang benar-benar (tidak hanya berpura-pura saja) belum mampu untuk saling mengasihi dan menyayangi, mungkin minimal jangankan saja terlebih dahulu. Setuju?
Kalau saja seluruh rakyat kita sudah benar2 (tidak hanya se-olah2 saja) sejahtera & bahagia karena sudah dan tetap mau, mampu, sempat, ikhlas dan mantap berdoa, bekerja, berkarya, bergaul, maupun berbagi secara benar2 baik, jujur, ramah, rajin, bertanggung jawab, dan bersyukur, jangankan KPK, bahkan polisipun kita tidak perlu punya tapi sayang, ternyata kita masih perlu KPK.
Daripada repot2 dan jauh2 bertransmigrasi ke luar pulau atau keluar banyak biaya untuk jadi 'pahlawan devisa' ke luar negri, mungkin lebih baik dan lebih dekat bergabung jadi 'anggota keluarga' Joger di Kuta, Badung atau di Luwus, Tabanan. Dijamin tidak dimanja maupun disiksa! Tapi janganlah percaya begitu saja!
Pertanyaan sederhana: Kalau pegawai negeri itu memang sama dengan 'abdi masyarakat' yang digaji uang rakyat, karena apa selalu saja ada pegawai negeri yang malah suka bicara ketus, bersikap arogan, dan/bahkan mempersulit rakyat atau 'boss' mereka, terutama kalau ada rakyat datang untuk mengurus izin ini dan itu. Inilah yang disebut ironi alias aneh dan/tapi tidak baik.
Pertanyaan sederhana: Apakah mungkin NKRI kita yang indah, kaya, luas, besar, berdasarkan Pancasila, punya lebih dari 250 juta rakyat yang heterogen, dan konon sama-sama sangat kita cintai ini tidak mampu menyejahterakan seluruh rakyatnya, kalau saja kita yang mengaku rakyatnya sudah benar-benar baik, jujur, ramah, rajin, dan bertanggung jawab?X
Pertanyaan sederhana: Apa jadinya NKRI kita tercinta ini, kalau semua pejabat publik hanya mau jadi pengawas, tapi tidak mau diawasi dan juga tidak mau maupun mampu mengawasi dirinya sendiri? Apa jadinya NKRI ini, Kalau Oknum2 yang tidak tertib malah kita angkat jadi penertib?X?X?
Kalau memang sama-sama baik, sama-sama tidak jahat, dan sama-sama jujur, mana lebih bermanfaat bagi desa kita, apakah orang asli yg sudah lama merantau keluar atau orang luar atau pendatang yg secara nyata mengubah desa kita dengan menciptakan lapangan pekerjaan yg menyejahterakan banyak orang secara wajar dan nyata? Jujurlah
Orang merdeka, adalah orang yang benar-benar berbuat baik dan tertib karena mengikuti suara hati nuraninya yang benar-benar baik, lebih baik, maupun terbaik, bukan mengikuti bujukan atau desakan naluri keserakahan atau egoisme atau ketakutannya yang berlebih-lebihan! Merdeka!
Sebagai orang Bali karena lahir di Bali, saya sering merasa sedih melihat maupun mendengar adanya warga Bali yang (pasti karena terpaksa) ikut transmigrasi maupun pergi ke luar negeri untuk jadi (istilah kerennya) 'pahlawan devisa', dan dari sebab itulah saya melalui Joger mengajak (terutama) warga Bali untuk bergabung menjadi anggota keluarga Joger. Hubungi Joger, Tlp 0361-752523