Tahukah Anda bahwa untuk bisa dan boleh hidup bahagia lahir batin secara wajar, di samping butuh berbagai macam “kecerdasan”, ternyata juga dibutuhkan beberapa “kebodohan” untuk mensyukuri hal-hal yang secara “cerdas” sangat sulit disyukuri. Terima kasih!
Orang-orang yang benar-benar berhati bersih dan mulia biasanya cenderung bisa secara mudah dan cepat melihat kebersihan maupun kemuliaan hati sesama, walaupun penglihatan mereka tidak selalu benar, dan/tetapi biasanya cenderung benar. Terima kasih!
Kita tidak perlu punya “pekerjaan tetap”, tetapi sebaiknyalah kita hampir selalu punya kegiatan positif yang benar-benar baik dan bermanfaat yang bisa dan boleh kita lakukan untuk menjaga kesehatan lahir, batin, pikiran, perasaan, maupun “kantong” kita! Terima kasih!
Janganlah biasakan diri kita untuk membenci maupun meremehkan “orang kaya”, karena kalau kita sendiri benar-benar mau dan mampu bekerja maupun berkarya secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, rajin, dan hemat - kita sendiri pun bisa dan boleh saja jadi “orang kaya”. Terima kasih!
Janganlah biasakan diri kita untuk meremehkan maupun menghina “orang miskin”, karena kalau kita sendiri tidak mau rajin bekerja maupun berkarya secara baik, jujur, ramah, hemat, dan/atau optimal, kita sendiri bisa saja jadi “orang miskin!” Waspadalah!
Kalau memang sudah ada ilmu baru yang benar-benar lebih baik dan lebih bermanfaat untuk kita kuasai - kerahkan dan arahkan lah “iktikad” kita untuk mencari dan menguasainya! Setuju? Setuju tidak setuju - tetap thank you alias terima kasih!
Sebagai “manusia berbudaya”, sudah selayaknyalah kita berubah maupun mengubah hal-hal yang benar-benar masih pantas, perlu, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap kita ubah menjadi baik, lebih baik, terbaik, tidak sampai menjadi terlalu baik dan/atau apalagi sampai menjadi terlalu tidak baik. Terima kasih!
Paling enak bergaul dan/atau apalagi kalau sampai benar-benar bisa dan boleh hidup bersama secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, damai, sehat, dan bahagia sampai ajal memisahkan kita. Oke? Terima kasih!
Kalau tidak mau kecewa karena dikhianati - sebaiknyalah kita hati-hati memilah-milah maupun memilih teman dan/atau apalagi teman hidup! Selamat berhati-hati secara wajar!
hidup sebagai “manusia biasa” itu sebaiknyalah wajar-wajar saja, janganlah sampai kurang ajar, tetapi kalau, toh pada suatu saat kita harus bersikap kurang ajar, kurang ajarlah sewajar-wajarnya saja! Terima kasih!