Bagaimana mau hidup sederhana secara damai, tenteram, dan berkesinambungan, kalau untuk sekadar hidup paling sederhana seperti untuk sekadar bisa dan boleh makan dan minum secara sederhana 2 kali setiap hari saja sudah sangat sulit dan sudah sangat tidak mudah alias sudah sangat tidak sederhana lagi bagi rakyat kecil??
Kalau memang ingin jadi penguasa, jadilah politikus yang benar-benar mau, mampu, dan/atau bahkan suka berebut kekuasaan! Tetapi kalau memang ingin jadi pengusaha, jadilah pengusaha yang benar-benar sadar dan paham tentang hak dan kewajiban kita sebagai warga negara sebuah negara berbentuk republik (bukan kerajaan) yang benar-benar mau, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap menguasai hawa-nafsu-keserakahan kita sendiri maupun keluarga kita sendiri Oke? Merdeka!
Memberantas berbagai macam kegiatan jahat dan destruktif seperti korupsi, kolusi, nepotisme, koncoisme, premanisme, maupun terorisme sebenarnya sangat mudah, kecuali kalau kegiatan-kegiatan jahat dan destruktif itu direncanakan, dirancang, dinikmati, dibiarkan, dilindungi, didukung secara langsung maupun tidak langsung oleh para penguasa dan/atau apalagi oleh sekomplotan penguasa yang sangat amat berkuasa, he..he..he. Setuju? Terima kasih!
Awas 1001 awas, uang, kekuatan, maupun kekuasaan dalam jumlah yang terlalu besar cenderung membuat manusia lupa daratan ketika di darat, lupa lautan ketika di laut, lupa bernapas secara wajar ketika di udara, lupa nasib sesama yg di bawah ketika sedang di atas, dan bahkan juga lupa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Mahakuasa, dan Mahabesar. Jangan takut, tapi tetaplah sadar, kritis, dan/atau waspada! Oke? Merdeka!
Pengusaha Alex Tirta mengatakan bahwa ketua KPK (Firli) membayar uang sewa dengan uang tunai. Itu berarti Firli pasti punya cukup banyak uang tunai yang mudah-mudahan saja jelas asal-usulnya. Lalu Firli juga konsisten mengatakan bahwa dirinya diserang balik oleh koruptor, berarti dia sudah mengakui bahwa dia sudah diserang balik oleh koruptor yang mungkin saja merasa ditekan maupun diperas. Mungkin inilah yang layak kita sebut sebagai lingkaran setan yang terjadi di negeri yang seharusnya baik, jujur, adil, beradab, dan/atau berdasarkan Pancasila, he..he..he. Setuju? Merdeka!
Kalau Pak Jokowi benar-benar dianggap gagal dalam memimpin bangsa kita selama 2 periode ini, berarti kami (keluarga Joger dan segenap pendukung filosofi Garing) ikut bersalah, karena kami adalah pemilih dan pendukung beliau untuk 2 periode ini, tapi kalau Pak Jokowi benar-benar dianggap berhasil memimpin bangsa kita selama 2 periode ini, berarti kami tidak ikut berjasa, karena kami, kan hanya sekadar pemilih dan pendukung beliau yang bekerja dan berkarya secara wajar, optimal, dan/atau merdeka di bidang ekonomi saja, he..he..he.
Kalau bisa, cegahlah diri kita agar tidak sampai terjebak dalam situasi maupun kondisi dilematik yang sampai memaksa kita untuk wajib melakukan hal-hal atau kegiatan-kegiatan yang belum dan/atau apalagi yang sudah pasti tidak pantas, perlu, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap kita lakukan saat ini maupun dimasa depan kita yang tentu saja sangat amat tidak bisa kita prediksi! Lakukanlah hal-hal atau kegiatan-kegiatan sudah pasti pantas dan perlu kita lakukan saja? Oke? Setuju? Setuju tidak setuju tetap thank you!
Awas 1001 awas! Musang berbulu ayam biasanya jauh lebih berbahaya daripada ayam berbulu macan! Musuh dalam selimut jauh lebih berbahaya daripada musuh di dalam kulkas maupun di dalam peti mati! Kalau tidak percaya, silakan buktikan saja sendiri atau berdua!
Ketika kita sedang sangat amat berkuasa, sebagian besar dari pengikut maupun pendukung setia kita pasti akan bersedia menyebarkan berita bahwa mulai awal tahun depan matahari akan terbit sore hari dari barat. Tapi ketika kekuasaan kita sudah memudar, sebagian besar dari mantan pengikut dan pendukung setia kita pasti mengalihkan kesetiaan mereka ke arah penguasa baru. Makanya janganlah heran jika hampir semua penguasa sangat enggan turun tahta. Oke?
Kalau memang mau maju, janganlah jalan dan/atau apalagi lari mundur ke arah belakang! Kalau memang ingin mewujudkan, merawat, maupun menumbuhkembangkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, jangan lakukan hal-hal yang hanya
memanjakan dan menebalkan pundi-pundi para pemegang saham pengendali perusahaan-perusahaan raksasa! Merdeka!