Renungan

Kalau bisa - janganlah biarkan uang maupun harta yang lebih banyak maupun yang lebih sedikit terlalu mempengaruhi keputusan kita untuk memilih pacar maupun pasangan hidup kita!

Apa gunanya seolah-olah berdamai dengan orang lain, pihak lain, alam semesta maupun dengan Tuhan Yang Mahadamai, kalau dengan diri kita sendiri saja kita masih belum benar-benar mau, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap berdamai secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, dan berkesinambungan.

Sebagai orang Indonesia, sebaiknyalah kita selalu cinta Rupiah, tetapi tentu saja tanpa sampai merasa wajib untuk membenci maupun menolak Dolar, Yen, Euro, Ringgit, Won maupun Dinar, apalagi dalam kualitas maupun jumlah yang wajar, he..he..he.

Kebahagiaan itu sebenarnya, adalah ketika kita sudah benar-benar berhasil membuat hidup kita tenang dan senang tanpa mengganggu maupun menyusahkan teman-teman maupun temin-temin kita.

Kebahagiaan itu sebenarnya, adalah ketika kita berhasil memenangkan pertandingan secara benar-benar baik, jujur, adil, dan beradab tanpa meremehkan atau menghina kawan tanding kita.

Marilah kita rawat dan pupuk hubungan cinta kita, tetapi tentu saja jangan sampai memakai pupuk kandang, he..he..he.

Sahabat kita itu sebenarnya adalah orang biasa atau teman biasa yang sudah benar-benar menyadari betapa tidak sempurnanya kita, tetapi dia itu tetap saja mau berteman baik dengan kita.

Orang-orang yang taat beragama, biasanya pasti mau dan juga mampu berbuat baik dan bermanfaat bukan hanya bagi diri atau kelompok maupun agamanya sendiri saja, tetapi juga bagi sesama maupun bagi lingkungan hidup kita bersama secara benar-benar wajar, optimal, adil, beradab, dan berkesinambungan.

Manusia adalah salah satu makhluk hidup yang sangat amat ambigu atau yang sangat amat membingungkan, karena kalau tidak sangat amat membingungkan, berarti bukan manusia, tetapi mungkin saja malaikat. HE..HE..HE.

Sebagai wisatawan yang mencintai Bali dan mencintai diri kalian sendiri secara wajar, sebaiknyalah kalian berwisata secara sewajar-wajarnya saja, jangan kurang ajar, tetapi kalau memang sampai harus bersikap kurang ajar, kurang ajarlah secara sewajar-wajarnya saja.