Kalau mau marah atau maki-maki, mungkin memang perlu ditunda, tetapi kalau memang sudah benar-benar cinta, katakanlah segera, jangan tunda-tunda lagi! Janganlah karena malu dan suka main tunda-tunda, lalu terpaksa gigit jari lagi setelah terlambat! Terima kasih!
Banyak rumah tangga hancur berantakan, hanya karena suami dan istri merasa malu atau kurang bijak/terus terang dalam menyatakan perasaan mereka. Mengapa harus malu? Ayo katakanlah rasa cinta dan kasih sayang kita sesering mungkin dan seserius mungkin! Setuju? Terima kasih!
Banyak orang bijak menganggap bahwa memberi bantuan selalu lebih baik daripada menerima bantuan, padahal memberi bantuan maupun menerima bantuan adalah bisa sama-sama baik dan bisa sama-sama tidak baik, tergantung niat kita masing-masing saja! Terima kasih!
Apa gunanya ngaku-ngaku diri kita sebagai orang yang paling Bali, kalau ternyata omongan dan perbuatan kita bolak-balik-belek saja? Marilah kita mengabdi secara wajar kepada Bali, dengan bakat dan kemampuan kita masing-masing! Jangan ekstrem! Setuju? Terima kasih!
Cinta dan kasih sayang itu indah dan menyenangkan. Apa salahnya kalau Valentine's Day kita adakan dan rayakan setiap hari, bukan hanya pada tanggal 14 February saja? Why not? He, he, he.
Kalau memang punya rencana untuk berbuat baik, janganlah tunda-tunda lagi, lakukanlah segera! Tapi kalau ingin melakukan sesuatu yang tidak baik, tolong tundalah dulu, bahkan kalau bisa tundalah sampai akhir zaman. Semoga kita masih bisa membedakan baik dan buruk! Merdeka!
Wirausaha kalau diterjemahkan berarti berani berusaha. Berani karena memang sudah mampu, bukan berani karena sudah punya backing atau orang tua yang kaya, tapi berani karena sudah punya rencana kerja dan keberanian untuk bersaing secara baik, jujur, adil, beradab, bermoral, dan beretika!
Malu bertanya sesat di jalan, tetapi kalau bertanya-tanya terus, lalu kapan mulai jalannya? Untuk memulai sesuatu sebaiknyalah kita bertanya pada diri kita sendiri, apakah yang ingin kita kerjakan itu memang sudah didasari niat baik yang benar-benar baik, lebih baik, maupun terbaik, bukan niat baik yang terlalu baik, dan/atau apalagi niat baik yang terlalu tidak baik! Oke?
Awas, gengsi makan biaya! Emosi makan hati! Gengsi menaikkan pengeluaran, emosi menaikkan tensi. Makanya, janganlah terlalu suka sok gengsi, apalagi secara terlalu emosional. Setuju? Terima kasih!
Mungkin karena NKRI kita ini tidak selebar daun kelor lah beberapa presiden maupun wakil presiden kita sejak 1945 sudah dan akan tetap saja mengalami kesulitan maupun dilema yang tidak sederhana dalam memimpin para pembantunya untuk mewujudkan, merawat, maupun menumbuh-kembangkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia? Marilah kita pilih dan dukung pemimpin-pemimpin yang benar-benar baik dan jujur! Oke?