Orang-orang bernasib baik adalah orang-orang/kita-kita/mereka yang tidak membiarkan dirinya untuk terikat atau tergantung atau bersandar atau percaya 100% pada pihak lain maupun pada dirinya sendiri! Oke?
Sedikit agak "GR" (Gede Rumongso-Bhs Jawa) lebih baik daripada terlalu minder, tetapi walaupun bagaimana sedikit agak minder tetap lebih baik daripada terlalu percaya diri! Setuju? Terima kasih!
Orang bernasib baik adalah orang-orang yang berhasil mengejar ngejar rejeki, tetapi orang-orang yang bernasib lebih baik adalah orang-orang yang begitu beruntungnya, sampai-sampai rejeki-rejekilah yang ngantre mengejar-ngejar mereka! Setuju?
Orang yang menangis atau mengeluh ketika mengalami kegagalan, adalah ibarat orang yang sudah jatuh tersungkur, tetapi kemudian malah dengan sengaja mencari tangga untuk ditindihkan kepunggungnya! he,,he,,he.
Awas, kenyamanan, kesuksesan, maupun pujian-pujian sering kali cenderung membuat kita terlena, lengah, besar kepala, dan juga besar mulut. Oke??
Kadang-kadang memang lebih baik dan lebih aman untuk bersikap seperti katak di bawah tempurung saja, justru agar jangan sampai menjadi katak di atas penggorengan (tapi kita, kan manusia, bukan katak) he,,he,,he.
Keterbukaan dan wawasan kesetaraan, adalah sepasang sifat sikap yang sangat baik dan bermanfaat dalam mewujudkan, merawat, maupun menumbuhkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang benar-benar berkebaikan, berkebajikan, berkeadilan, berkeberadaban, dan berkesinambungan!
Orang yang benar-benar merdeka, adalah orang yang sudah dan akan tetap secara otonom benar-benar tidak mau (bukan tidak mampu, dan juga bukan karena tidak punya kesempatan) menindas maupun menjajah siapa dan/atau apa saja secara berkesinambungan sampai akhir hayatnya!
ORANG BERIKTIKAD adalah orang yang benar-benar (tidak seolah-olah saja) merdeka atau orang yang benar-benar mau, mampu, sempat, ikhlas, dan mantap menjalankan sikap hidup atau way of life yang benar-benar baik, jujur, ramah, rajin, bertanggungjawab, berimajinasi, berinisiatif, berani, bersyukur, bermanfaat, tekun dan tahu-diri! Merdeka!
Kalau bisa, berhentilah mencari-cari maupun meratapi kesalahan orang-orang asing maupun bangsa asing, kemudian, dengan berbekal "iktikad" alias "niat baik yang benar-benar baik, lebih baik, maupun terbaik, bukan niat baik yang terlalu baik, dan juga bukan niat baik yang terlalu tidak baik" sebagai "modal dasar utama mutlak" atau "conditio sine qua non" dalam berkiprah, marilah kita
hormati, hargai, dan cintai NKRI kita tercinta ini secara benar-benar baik, jujur, adil, beradab, sportif, eklektif, altruis, adaptif, dan/atau sungguh-sungguh merdeka! Terima kasih!