Malu bertanya, memang bisa saja membuat kita sesat di jalan, tapi bertanya kepada orang yang sesat, bisa saja malah membuat kita berjalan di jalan yang sesat! Terima kasih!
Pada dasarnya, tidak ada ruang maupun waktu yang tidak baik untuk niat dan sikap yang benar-benar baik. Tapi sebaliknya, tidak ada ruang dan waktu yang baik untuk niat maupun sikap yang tidak benar-benar baik! Terima kasih!
Awas 1001 awas! Janganlah karena tidak tercerap oleh indra-indra kita, lalu kita kira Tuhan tidak ada dan tidak mengamati setiap saat tanpa henti dan tanpa jeda! Setuju?
Kalau "nyeleweng" itu memang hangat, indah, dan sudah mutlak harus kita lakukan, mengapa tidak kita coba saja lakukan "penyelewengan" yang hangat dan indah bersama pasangan hidup kita yang sah dan resmi saja? Terima kasih!
Pada dasarnya hanya orang-orang yang tidak sportif dan tidak mau maju sajalah yang hampir selalu cari obyek penderita untuk dijadikan kambing hitam, tapi orang-orang yang benar-benar sportif dan benar-benar mau maju, kalau, toh mereka benar-benar memerlukan kambing hitam, mereka pun akan mencari kambing yang benar-benar kambing, dan juga yang benar-benar hitam. Terima kasih!
Kebaikan yang benar-benar baik, biasanya tidak perlu terlalu dipaksakan pemahamannya, penerimaannya, maupun pelaksanaannya, terutama karena "terlalu memaksakan" adalah tindakan yang tidak mungkin baik dan bermanfaat bagi kemaslahatan hidup kita bersama.
Kalau memang benar-benar mau membela, marilah kita bela pihak-pihak yang memang benar-benar pantas, perlu, dan mau kita bela secara benar-benar wajar, optimal, jujur, adil, dan beradab! Setuju?
Kalau memang masih ingin sekadar main-main, janganlah serius-serius, tapi kalau memang sudah mau serius, janganlah main-main lagi! Oke? Terima kasih!
Tahukah Anda bahwa pepatah "Sedikit bicara banyak bekerja" tidak berlaku untuk orang-orang yang berprofesi sebagai marketer, sales, orator, pendongeng, motivator, provokator, promotor, negosiator, pengacara, maupun pendiri Pabrik Kata-kata Joger. He..he..he.
Banyak menabung untuk bekal hari tua, adalah salah satu bentuk kewaspadaan kita dalam mengoptimalkan hidup kita, tapi menumpuk uang sampai triliunan rupiah untuk diwariskan ke tujuh keturunan kita adalah lambang kepanikan yang bisa berbuah kerusakan tatanan kehidupan. Jangan takut, tapi tetaplah waspada!