Alangkah munafiknya kalau kita meminta Tuhan Yang Mahapengasih dan Mahapenyayang untuk mengasihi dan menyayangi kita, tapi pada waktu yang sama juga meminta agar Tuhan Yang sama itu malah menghukum sesama kita yang sebenarnya juga sama-sama ciptaanNya. Quo vadis doa-doa kita?
Percaya kepada Tuhan Yang Mahabaik, maka Beliau pun akan mempercayai kita untuk punya kepercayaan pada diri kita sendiri maupun pada orang lain, dan juga akan layak dipercaya oleh banyak orang baik-baik secara baik, benar, bijaksana, dan berkesinambungan juga. Setuju?
Sebagai manusia berbudaya, sudah selayaknyalah kita belajar dan sadar bahwa politik "adu domba" maupun "politik dagang sapi" belum pernah benar-benar mampu menciptakan kebaikan maupun ketenteraman bagi sebuah bangsa secara berkesinambungan. Setuju?
Banyak pencatut nama rakyat yang sebenarnya belum benar-benar paham siapa yang dimaksud dengan rakyat, malah berkeliaran menikmati berbagai otoritas maupun fasilitas sebagai wakil rakyat, pembela rakyat, penyambung lidah rakyat, pemimpin rakyat, maupun abdi rakyat.
Tidak ada waktu maupun tempat yang baik ketika niat dan sikap kita sedang tidak baik, tapi sebaliknya, tidak ada waktu maupun tempat yang tidak baik ketika niat dan sikap kita sedang benar-benar baik. Terjadilah kehendak-Mu ya Tuhan. Terima kasih! Joger, 5/5/2021
Jangankan kambing putih bersih yang wangi, bahkan kambing hitam kotor yang busuk pun akan berusaha membela diri dan/atau bahkan berusaha melawan kalau dia sadar bahwa dirinya akan disakiti dan/atau bahkan apalagi akan disembelih. Makanya, kalau bisa, janganlah menyembelih dan/atau apalagi sekadar iseng menyakiti kambing putih maupun hitam, kecuali jika benar-benar ingin kita konsumsi dagingnya atau manfaatkan kulit maupun tulangnya. Salam beriktikad, salam hangat, salam merdeka, dan salam sehat dari Joger, Kuta, Balinesia.
Tolong jangan "mudik". Kecuali "udik" anda di Bali. Ikutilah prosedur Kesehatan dan anjuran Pemerintah. Hindari Kerumunan!
Jangankan sekadar untuk jadi orang baik atau jadi orang lebih baik, bahkan jadi orang terbaik pun kami sangat suka. Yang tidak kami sukai adalah dipaksa (apalagi oleh orang-orang yang sebenarnya belum baik) untuk jadi orang yang terlalu baik dan/atau apalagi jadi orang yang terlalu tidak baik! Wajar-wajar sajalah!
Waktu (time) sebenarnya jauh lebih penting atau lebih berharga daripada uang (money), karena kalau kita sedang tidak punya uang, tapi kita masih punya waktu, kita bisa manfaatkan waktu kita itu untuk berdoa, bekerja, maupun berkarya nyata demi memperoleh uang, tapi sebaliknya, walaupun uang kita sudah superbanyak, tapi kalau waktu kita sudah benar-benar habis, berarti uang kita yang berlimpah itupun tidak berguna lagi bagi kita.
Tuhan adalah Yang Mahabaik, Mahapengasih, Mahapenyayang, dan Mahapengampun, bukan Yang Mahamenakutkan! Yang sangat menakutkan dan perlu diwaspadai itu justru adalah kesombongan, kecerobohan, keterlaluserakahan, dan kebiadaban kita sendiri saja! Setuju?