Kita semua lahir telanjang, dan saat kita harus kembali ke sana juga tidak membawa apapun. Tidak ada satu pun benda yang bisa kita bawa ke alam baka. Tapi kalau memang sama-sama halal dan sama-sama legal, tentu saja lebih baik jika kita bisa mewariskan tumpukan uang dan harta daripada meninggalkan tumpukan utang uang maupun tumpukan utang budi. Oke?
Kesuksesan yang benar-benar sukses adalah ketika kita sudah benar-benar (bukan hanya seolah-olah saja) mampu dan mau men(s)yukuri semua kenyataan yang terjadi maupun kenyataan yang tidak terjadi dalam kehidupan kita ini secara wajar alias secara baik, jujur, adil, logis, filantropis, tidak eksesif, konsisten, dan berkesinambungan! OK?
Perbaikan dan perdamaian dunia memang bisa kita mulai dari mana saja dan kapan saja, tapi yang terbaik adalah kalau kita mulai dari diri kita sendiri dan saat ini juga! OK?
Pada dasarnya, kita semua semua suka memiliki 'kebebasan dan kekuatan', tapi apakah kita sudah benar-benar (tidak hanya seolah-olah saja) mempunyai iktikad/niat baik yang cukup untuk memahami, memiliki dan mengelola hal-hal tersebut (terutama yang besar) secara benar-benar wajar/benar-benar merdeka?
Sebagai manusia yang berbudaya, marilah kita hargai duit/dana secara wajar, jangan berlebih-lebihan, tapi juga jangan dilecehkan atau dibuang-buang secara sembarangan! Wajar-wajar saja!
Yang terpenting adalah jangan sampai secara sengaja bikin susah orang, dalam arti jangan sampai sengaja bikin susah orang lain, tapi juga jangan sampai sengaja bikin susah diri kita sendiri yang walaupun bagaimana adalah orang juga, bukan orong-orong atau orang-aring, he..he..he. Merdeka!
Salah satu penyebab atau bibit keserakahan yang berlebih-lebihan adalah rasa takut yang berlebih-lebihan terhadap kemiskinan. Padahal kalau saja kita benar-benar mau, tentu saja kita akan bisa menyikapi rasa takut kita terhadap kemiskinan secara wajar-wajar saja. Sehingga semangat kita mengejar kekayaan pun tidak sampai eksesif. OK?
Kalau bisa, janganlah suka meremehkan atau menganggap rendah sesama kita yang masih miskin, karena sikap tersebut justru akan membuat kita sendiri menjadi makin materialistis, makin serakah, karena makin takut miskin. Hargailah sesama secara wajar!
Awas! Menghianati orang lain saja sudah menyedihkan dan berbahaya, apalagi menghianati suara hati nurani kita sendiri! Makanya kalau bisa, hargailah suara atau bisikan hati nurani kita bersama! Merdeka!
Bagi orang-orang berwawasan sempit, biasanya mereka memang sering mengalami kesulitan untuk menghargai kebaikan orang atau pihak lain sebesar apa pun. Karena mata dan hati mereka sudah terlalu disilaukan dengan rasa bangga diri dan puas diri.